SMAT: Menggalang Hati di PulauIntan
Jurnalis : Anand Yahya, Fotografer : Anand Yahya
|
| ||
Agus Hartono yang mendapat ladang berkah untuk menjelaskan dan mensosialisasikan visi dan misi Yayasan Buddha Tzu Chi kepada lebih kurang 200 orang karyawan PulauIntan, bagaimana awal mula terbentuknya Yayasan Buddha Tzu Chi yang awalnya bernama Badan Misi Amal. "Master Cheng Yen sangat peka terhadap penderitaan orang, waktu itu saat Master mendapat informasi ada seorang ibu yang mengalami keguguran di rumah sakit, karena tidak ada biaya maka ibu tersebut kembali ke rumah.” Para karyawan PulauIntan dengan seksama memperhatikan tayangan video yang mengangkat seorang gadis kecil Maria yang mengalami luka bakar. Maria dapat dibantu oleh Tzu Chi berkat adanya informasi dari relawan relawan yang melihat Maria sedang mengemis di perempatan lampu merah. Di sela-sela sharing-nya, Agus Hartono mengimbau para karyawan PulauIntan untuk bergabung menjadi barisan relawan Tzu Chi. "Apakah saudara-saudara sekalian mau bergabung untuk menjadi relawan Tzu Chi?" ajak Agus, "Siaaaap!" jawab para karyawan dengan antusias.
Keterangan :
Ir. Pui Sudarto, Presiden Direktur PulauIntan General Contractor dalam sambutannya mengatakan bahwa acara buka puasa rutin diadakan di kantornya. Namun, kali ini ada yang istimewa, yaitu kedatangan para relawan dari Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia yang ingin menjalin jodoh baik dengan PulauIntan. Jalinan jodoh Tzu Chi tidak hanya terjalin saat ini saja, Harianto Achmat, Staf Finance PulauIntan ternyata sejak tahun 2011 lalu sudah menjalin jodoh dengan Tzu Chi. Awalnya Harianto mengenal Tzu Chi melalui media pada tahun 2009, namun baru terealisasi pada tahun 2011 lalu ia menjadi donatur Tzu Chi. Menurut Harianto kegiatan Tzu Chi sangat positif dan segala bantuan Tzu Chi sangat terprogram. “Saya mengetahui ini ketika Tzu Chi membantu bencana gempa di Aceh dan di Padang. Yayasan ini membangun infrastruktur mulai dari rumah hingga gedung sekolah yang sangat baik,” pujinya.
Keterangan :
Harianto juga sangat berterimakasih kepada Pimpinan PulauIntan, "Pak Pui itu sumbangsihnya sangat besar dan mau menjalin jodoh dengan karyawan PulauIntan.” Menurut Harianto, staf office PulauIntan sudah sejak pertengahan 2011 mulai mengumpulkan dana dari celengan bambu yang dikumpulkan setiap awal bulan. Di akhir acara, relawan Tzu Chi bersama karyawan PulauIntan berbuka puasa bersama dengan ditemani segelas kolak pisang dan buah-buahan. Suasana hangat terjalin antara karyawan PulauIntan dan relawan Tzu Chi saat makan malam bersama. Semoga jalinan jodoh yang baik ini akan terus berkembang. | |||
Artikel Terkait

Keras Melawan Keterbatasan Alam (Bag. 3)
24 Agustus 2010 Kondisi geografis Gunung Kidul yang berbatu dan kekurangan air, membuat para petani di desa ini terus berkutat dengan kemiskinan dan kekalutan. Keadaan inilah yang mendorong banyak di antara kaum mudanya mencari pekerjaan di kota sebagai buruh, seniman bangunan atau pedagang makanan sehingga tinggal menyisakan orang-orang tua di desa.
Tekad bervegetarian
09 Desember 2011 Melalui Tzu Ching Camp VI setiap peserta dapat lebih memahami lagi secara mendalam mengenai Tzu Chi serta visi dan misi Tzu Chi. Berbagai pengalaman baru mereka dapatkan dan mereka pun dapat berbagi kisah untuk saling menginspirasi sesamanya.
Memanfaatkan Waktu Dengan Baik
09 Mei 2016Relawan Tzu Chi Batam kembali menghimpun Bodhisatwa dengan mengadakan pelatihan relawan Abu Putih pada tanggal 24 April 2016 di Kantor Tzu Chi Batam. Kegiatan ini diikuti sebanyak 136 peserta relawan yang lebih menekankan pada misi Amal Tzu Chi.