Suara Kasih: Bantuan bagi Para Pengungsi

Jurnalis : Da Ai News, Fotografer : Da Ai News
 

Judul Asli:

Menyalurkan Bantuan bagi Para Pengungsi Suriah

Api peperangan menewaskan banyak orang
Mengumpulkan pakaian layak pakai untuk membantu pengungsi asal Suriah
Insan Tzu Chi Amerika Serikat mengadakan pementasan Sutra Bakti Seorang Anak
Memerhatikan semua makhluk dengan cinta kasih dan mengurangi bencana di dunia

Setiap hari, di seluruh dunia ini, kita dapat melihat lima alam yang diajarkan oleh Buddha. Lima alam itu terdiri atas alam surga, alam manusia, alam neraka, alam setan kelaparan, dan alam binatang. Kelima alam tersebut dapat kita temukan di alam manusia karena setiap orang memiliki kehidupan dan pola pikir yang berbeda. Ada orang yang penuh cinta kasih bagai Buddha hidup yang senantiasa menganggap semua makhluk bagai keluarga sendiri. Ada pula orang yang sangat bertemperamen buruk bagaikan asura. Berhubung tinggal di negara yang sama, kita hendaknya berinteraksi dengan harmonis. Pikiran manusia tidak selaras bisa memicu terjadinya konflik yang akan berakibat fatal.

Kita dapat melihat orang-orang di negara yang terjadi konflik merasakan penderitaan yang tak terkira. Apa yang telah mereka lakukan sehingga harus menerima semua ini? Tidak ada. Mereka semua adalah korban konflik di negara mereka. Karena itu, mereka menjadi pengungsi. Sudah ada 4 negara yang menjadi tempat pengungsian warga Suriah. Di Yordania saja sudah menerima lebih dari 100.000 pengungsi asal Suriah. Ini sungguh memprihatinkan.

Insan Tzu Chi yang berada di Taiwan sudah mulai mengumpulkan pakaian layak pakai untuk dikirimkan ke Suriah. Setiap orang membangkitkan cinta kasih untuk memilah pakaian yang sopan, sederhana, dan anggun. Kita tak memilih warna yang mencolok karena harus menjaga perasaan para pengungsi. Setiap helai pakaian yang dipilah oleh para relawan sangat berkualitas baik. Saat memilah pakaian, adakalanya mereka harus mencuci ulang pakaian tersebut jika diperlukan serta menyetrikanya. Jika ada satu kancing yang tanggal, mereka akan mengganti keseluruhan kancing dengan kancing yang baru.

Insan Tzu Chi yang berada di Taiwan sudah mulai mengumpulkan pakaian layak pakai untuk dikirimkan ke Suriah. Setiap orang membangkitkan cinta kasih untuk memilah pakaian yang sopan, sederhana, dan anggun. Kita tak memilih warna yang mencolok karena harus menjaga perasaan para pengungsi. Setiap helai pakaian yang dipilah oleh para relawan sangat berkualitas baik. Saat memilah pakaian, adakalanya mereka harus mencuci ulang pakaian tersebut jika diperlukan serta menyetrikanya. Jika ada satu kancing yang tanggal, mereka akan mengganti keseluruhan kancing dengan kancing yang baru.

Kita dapat melihat Kepala RS Chao, Wakil Kepala RS Yu, para kepala dari berbagai departemen, serta para dokter dan perawat dari RS Tzu Chi di Xindian tak hanya menyumbangkan pakaian mereka, namun juga pergi ke kantor Tzu Chi di Sanchong untuk membantu merapikan pakaian, memilahnya sesuai ukuran, lalu mengemasnya ke dalam dus. Setiap helai pakaian itu dilipat dengan rapi sebagai wujud hormat kepada para pengungsi. Mereka tidak hanya menyumbangkan pakaian, namun juga menunjukkan rasa hormat mereka kepada para pengungsi. Pakaian-pakaian akan dibagikan kepada para pengungsi asal Suriah. Akan tetapi, kita harus mengirimkannya ke Yordania terlebih dahulu, baru membagikannya kepada para pengungsi Suriah yang tinggal di perbatasan Yordania dan Suriah. Kami merasa sangat senang karena berkesempatan untuk mengerahkan sedikit kekuatan. Jika tidak, kami akan merasa sangat sedih karena tak bisa membantu apa-apa.

Meski hanya sedikit membantu, tetapi bagi para staf medis, kegiatan ini sangat berarti. Bisa mengirimkan kehangatan bagi pengungsi Suriah bagi pengungsi Suriah di Yordania adalah hal yang sangat bermakna. Inilah cinta kasih di dunia. Meski para pengungsi berada jauh dari kita, namun asalkan ada niat, maka tak ada yang sulit dilakukan. Meski tak bisa pergi secara langsung, kita tetap bisa menunjukkan rasa hormat dan cinta kasih kepada mereka. Saya sungguh berterima kasih. Sesungguhnya, konflik yang terjadi di Suriah pada masa Lima Kekeruhan ini bersumber dari pola pikir manusia yang menyimpang. Karena itu, kita harus membimbing dan menyucikan hati manusia. Ini sangatlah penting.

Kita juga dapat melihat bencana alam yang terjadi di Amerika Serikat. Badai Sandy telah menerjang pesisir timur Amerika Serikat pada senin malam. Kabarnya, badai Sandy ini adalah sebuah badai berkekuatan super. Kita semua harus berdoa dengan tulus semoga setiap orang bisa aman dan selamat. Kini badai Sandy telah berdampak pada sejumlah wilayah, seperti New York, New Jersey, Massachusetts, dan Washington, D.C. Insan Tzu Chi berbagai tempat tersebut telah mendirikan pusat koordinasi bantuan bencana. Mereka juga telah mempersiapkan barang bantuan yang bisa segera disalurkan pada saat dibutuhkan. Saya sungguh berterima kasih kepada mereka.

Kita juga dapat melihat sebuah tayangan yang penuh kehangatan. Di New York, tanggal 27 Oktober lalu, para insan Tzu Chi mementaskan drama musikal Sutra Bakti Seorang Anak. Sungguh, warga di Amerika Serikat terdiri atas berbagai etnis yang berbeda. Para relawan mementaskan drama musikal tanpa membedakan ras. Kita dapat melihat seorang warga berkulit hitam yang juga ikut berpentas di atas panggung. Dia memainkan peran sebagai Ananda dengan sangat baik. Pementasan itu dihadiri oleh lebih dari 1.800 orang. Banyak orang yang tersentuh hingga meneteskan air mata. Ada suatu kualitas semangat dalam pertunjukan itu yang sudah hilang di Amerika.

Saya merasa pertunjukan ini seharusnya disaksikan oleh semua orang di seluruh dunia. Saat Ibu semakin tua, kita semua tahu bahwa beliau tak bisa lagi menjaga dirinya sendiri. Hal terbaik yang bisa saya lakukan adalah selalu ada untuk Ibu seperti yang beliau lakukan saat saya masih kecil. Hari ini bukan hari Ibu, tetapi saya ingin bilang, “Ibu, saya sayang Ibu.” Terima kasih untuk segalanya.

Sungguh tayangan yang penuh kehangatan dan indah. Singkat kata, semoga dunia ini senantiasa dipenuhi keharmonisan. Semoga setiap orang bisa berinteraksi dengan harmonis tanpa membedakan ras. Janganlah kita membiarkan hati kita bergejolak. Saat pikiran tidak stabil, maka akan timbul kebencian dan api kemarahan yang sulit dipadamkan. Lihatlah penderitaan yang dialami oleh para warga di negara yang terjadi konflik. Saat ada orang yang menderita, kita membutuhkan lebih banyak Bodhisatwa dunia untuk bersama-sama mencurahkan cinta kasih dan perhatian. Saya lebih berharap semoga ajaran Buddha bisa lebih tersebar luas guna membimbing setiap orang agar memerhatikan semua makhluk dengan cinta kasih dan memiliki rasa senasib sepenanggungan. Saat bisa merasakan penderitaan orang lain bagai penderitaan sendiri, maka kita akan bisa menjaga perilaku agar tak menciptakan kekacauan bagi masyarakat. Karena itu, kita harus menyelaraskan hati manusia agar bisa menciptakan masyarakat yang harmonis, mendatangkan kedamaian bagi dunia, dan mengurangi bencana di dunia. (Diterjemahkan Oleh: Karlena Amelia)

 
 

Artikel Terkait

Bersatu Hati Hadapi Bencana

Bersatu Hati Hadapi Bencana

11 Februari 2015
Melihat kondisi Jakarta yang mulai parah akibat banjir, Selasa, 10 Februari 2015, pukul 11.00 WIB, Tim Tanggap Darurat (TTD) Tzu Chi mengadakan rapat koordinasi di Gedung DAAI Lt. 6 untuk pembagian tugas dan survei kondisi banjir serta bantuan yang diperlukan.
Tzu Chi Bagi-bagi Takjil untuk Warga Surabaya

Tzu Chi Bagi-bagi Takjil untuk Warga Surabaya

23 Juli 2015
Yayasan Buddha Tzu Chi Surabaya menjadikan momen Ramadan sebagai agenda tahunan untuk menjalin jodoh baik dengan cara membagikan minum dan makanan ringan atau yang lebih dikenal dengan berbagi takjil untuk masyarakat.
Internasional: Perangko Tzu Chi

Internasional: Perangko Tzu Chi

14 Juli 2011
Tsai membuat pernyataan itu pada konferensi pers yang memperkenalkan perangko Yayasan Tzu Chi yang dikeluarkan oleh PBB dan memberikannya sebagai hadiah kepada diplomat di Taiwan.
Bila sewaktu menyumbangkan tenaga kita memperoleh kegembiraan, inilah yang disebut "rela memberi dengan sukacita".
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -