Suara Kasih: Mengemban Misi Kesehatan dan Menjalani Pola Hidup Vegetaris

Jurnalis : Da Ai News, Fotografer : Da Ai News
 

Judul Asli:

Mengemban Misi Kesehatan dan Menjalani Pola Hidup Vegetaris

Terus menjalankan dan mengembangkan misi kesehatan Tzu Chi
Mempertahankan tekad untuk membebaskan dunia dari bencana
Grup opera Hsu Ya-fen mengadakan pementasan di Aula Jing Si Qingshui
Bervegetaris, menghargai berkah, dan memutuskan jalinan jodoh buruk

Kemarin adalah perayaan ulang tahun Rumah Sakit Tzu Chi Hualien yang ke-27. Hari ini adalah hari pertama kita memasuki tahun yang ke-28. Karena itu, hari ini, pagi-pagi sekali, kita melihat para dokter dan perawat berlari santai dari RS Tzu Chi Hualien menuju ke Griya Jing Si yang berjarak sekitar 10 kilometer. Sungguh, tubuh kita sendiri harus sehat baru bisa menolong orang lain. Olahraga adalah cara terbaik untuk menjaga kesehatan. Melihat mereka berlari pulang dengan sehat, ini melambangkan semangat mereka dalam menjalankan misi pengobatan, yakni menjaga kesehatan dan melindungi cinta kasih semua orang. Inilah misi kesehatan Tzu Chi. Mereka semua berkontrubusi dengan penuh kesungguhan hati dan cinta kasih. Kemarin, saya menghadiri perayaan ultah RS Tzu Chi Hualien. Ada seorang anak kecil berlari ke sisi saya dengan ramah. Dia mengulurkan tangannya untuk menggandeng tangan saya. Saat saya hendak turun tangga, dia berkata, “Kakek Guru, hati-hati melangkah.” Saya berjalan dengannya dan bertanya kepadanya,  “Kamu anak siapa?” Dia menjawab, “Saya anak Li Yi-bang.” Anak ini masih kecil. Mengingat dr. Li, saya bertemu dengannya saat dia masih kuliah. Sekarang, dia sudah menjadi dokter dan mempunyai anak yang begitu menggemaskan. Inilah perubahan dalam hidup.

Saya juga melihat foto-foto dokter dan perawat 20 tahun yang lalu. Tanpa kita sadari, setiap orang pasti mengalami perubahan. Kita juga bisa melihat mereka membawakan pementasan dengan kelemah lembutan dalam kekuatan dan kekuatan di tengah kelemah lembutan. Semua itu sungguh menampilkan kondisi batin yang hening dan jernih. Dengan kondisi batin yang hening dan jernih, kita harus bertekad untuk terjun ke tengah umat manusia demi menyelamatkan semua makhluk yang menderita. Untuk terjun langsung ke tengah umat manusia, kita harus memiliki kegigihan dan tekad yang kokoh. Untuk mencapai pencerahan, kita harus memiliki Empat Ikrar Agung Bodhisatwa, yakni bertekad menyelamatkan semua makhluk yang tak terhitung, bertekad melenyapkan noda batin yang tiada akhir, bertekad mempelajari semua metode Dharma yang tak terhingga, serta bertekad mencapai kebuddhaan yang tertinggi. Ya, tujuan Empat Ikrar Agung Bodhisatwa ini. Ya, dalam menjalankan Empat Ikrar Agung Bodhisatwa ini, kita harus memiliki tekad yang kokoh dan kembali hakikat kebuddhaan yang murni. Dengan sifat hakiki yang murni, kita terjun ke tengah semua makhluk yang hidup menderita. Terhadap orang yang menderita secara fisik, kita harus mencurahkan cinta kasih dan memberikan bantuan berwujud untuk memenuhi segala kebutuhan mereka. Jadi, dengan bantuan materi yang berwujud dan curahan cinta kasih, kita memberi penghiburan kepada mereka. Kemudian, kita harus terus mendampingi mereka untuk memberikan penghiburan batin dan mendampingi mereka untuk berjalan keluar dari penderitaan batin. Untuk membantu semua makhluk yang menderita, kita harus membangkitkan kegigihan.

Kemarin, kita juga melihat para dokter, perawat, dan semua relawan di RS, baik yang berada di atas panggung maupun di bawah panggung, semuanya saling bekerja sama dengan indah. Kemarin, saya juga melihat grup opera Taiwan Hsu Ya-fen mengadakan pementasan di Aula Jing Si Qingshui. Kisahnya tentang seorang tabib yang bisa menyelamatkan orang, tetapi dia memiliki satu kekurangan, yaitu suka makan daging sapi. Saat ada pasien datang berobat, keluarga pasien harus memberikan daging sapi untuknya. Jika tidak, dia akan tidak gembira dan sembarangan membuka resep.

Suatu hari, dia makan daging sapi dan tersedak. Kemudian, dia meninggal dan diadili oleh Raja Yama. Tabib Yin, kamu sangat suka makan daging sapi. Jika tidak menyediakan daging sapi untukmu, kamu akan asal memeriksa pasien dan sembarangan membuka resep. Akibatnya, kamu telah mencelakai 11 pasien. Mengingat bahwa kamu adalah tabib, maka kamu bisa terbebas dari siksaan di neraka. Akan tetapi, kamu dihukum terlahir menjadi sapi selama 11 kehidupan untuk menebus 11 nyawa yang terenggut karena kamu. Terlahir menjadi sapi selama 11 kehidupan? Tidak!

Melihat pementasan ini, sungguh membuat kita merasa bahwa kita harus mensosialisasikan pola hidup vegetaris. Kita sungguh harus bervegetaris. Bervegetaris sangat baik bagi kesehatan. ”Setelah bervegetaris, saya baru menyadari bahwa setiap bangun pagi, fisik dan batin terasa nyaman. Tubuh dan pikiran terasa lebih nyaman. Sangat berbeda dengan sebelum bervegetaris. Dahulu, saya kesulitan untuk buang air. Bahkan sampai berdarah pun saya masih merasa belum tuntas. Sekarang, setelah bervegetaris, pencernaan saya menjadi sangat lancar. Sekarang saya sudah tahu manfaat dari bervegetaris. Selain itu, saya menjadi sangat bersemangat dan tubuh saya terasa sangat ringan. Kakak bisa menjadi saksi,” ucap seorang lelaki. Benarkah pencernaannya menjadi sangat lancar? ”Benar. Dahulu, setiap kali dia habis buang air, selalu sangat bau. Sekarang tidak bau, tak perlu menggunakan kipas penyedot lagi. Saya tidak berbohong. Sekarang kami hemat listrik. Semakin banyak mengonsumsi makanan enak, temperamen saya semakin buruk. Jika makanannya tidak enak, saya semakin marah. Setelah bervegetaris, hati saya menjadi lebih tenang dan damai. Saya menjadi jarang mengucapkan kata-kata buruk untuk memarahi orang. Jadi, setelah bervegetaris, tabiat buruk saya banyak berubah. Karena itu, saya sangat ingin berbagi manfaat bervegetaris dengan banyak orang,” ucapnya.

Jika kita terus mengonsumsi daging hewan demi memenuhi nafsu makan, maka kita pasti akan menerima konsekuensinya. Janganlah kita tidak percaya. Dalam mendalami ajaran Buddha, kita harus memiliki kebijaksanaan. Janganlah berpikir bahwa dengan bersembahyang secara besar-besaran dan membakar kertas sembahyang di bulan 7 Imlek, maka karma buruk kita bisa terkikis. Ini hal yang tidak mungkin. Hukum karma sangatlah jelas.

Kita pasti akan menerima konsekuensi dari perbuatan kita sendiri. Karena itu, kita harus berkeyakinan benar dan tidak percaya pada takhayul. Bukan benih karma kita tidak berbuah, hanya waktunya belum tiba saja. Baiklah. Intinya, pada kehidupan di dunia ini, kita sungguh harus memiliki hati yang damai.

Melalui berita di Da Ai TV, kita bisa melihat kerusuhan di Mesir selama beberapa hari ini. Kerusuhan ini sudah berlangsung beberapa haridan masih belum berhenti hingga sekarang. Hampir 1.000 orang kehilangan nyawa karena kerusuhan ini. Ini sungguh membuat orang merasa sedih. Mengapa manusia harus seperti ini? Kita juga melihat bencana banjir di Pakistan akibat hujan lebat. Kita juga melihat bencana banjir di Pakistan akibat hujan lebat. Singkat kata, bencana atau berkah, semuanya bergantung pada apakah hati manusia bisa damai atau tidak. Jika pikiran manusia bisa selaras dan tersucikan, maka empat unsur alam juga akan selaras. Saya sangat berterima kasih kepada insan Tzu Chi. Kita harus mempertahankan keselarasan tubuh dan pikiran  fisik dan batin yang agar dunia bisa dipenuhi berkah. (Diterjemahkan Oleh: Karlena Amelia )

 
 

Artikel Terkait

Menjalin kekeluargaan di Festival Dongzhi, Senantiasa Melakukan Kebajikan

Menjalin kekeluargaan di Festival Dongzhi, Senantiasa Melakukan Kebajikan

16 Desember 2021

Relawan Tzu Chi Bandung merayakan Hari Wedang Ronde sebagai harapan untuk saling Bersatu sesama insan Tzu Chi.

Suara Kasih: Bersumbangsih Sepenuh Hati

Suara Kasih: Bersumbangsih Sepenuh Hati

15 Juli 2011
Intinya, jika ingin negara makmur, maka warga harus bekerja dengan giat, barulah hal ini dapat terwujud. Jika negara makmur dan memiliki kebijakan yang baik, maka warga akan hidup sejahtera, masyarakat pun harmonis.
Keindahan kelompok bergantung pada pembinaan diri setiap individunya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -