Suara Kasih: Ucapan Selamat Tahun Baru Imlek dari Seluruh Dunia

Jurnalis : DAAI News, Fotografer : DAAI News
 

Judul Asli:

Ucapan Selamat Tahun Baru Imlek dari Seluruh Dunia

Mengucapkan selamat Tahun Baru Imlek lewat telekonferensi dengan penuh sukacita
Terus maju melangkah di Jalan Bodhisatwa
Bertekad dan berikrar untuk menyelamatkan semua makhluk di dunia
Memulai lembaran hidup baru yang murni bagai bunga teratai

Di Taiwan, kita merayakan Tahun Baru Imlek, tetapi para relawan di Afrika juga memberikan ucapan selamat. Relawan dari Afrika Selatan, Lesotho, Zimbabwe, dan Mozambik, semuanya memberi ucapan selamat. Terlebih lagi, ucapan selamat itu mereka ungkapkan dalam bahasa Mandarin. oleh para relawan di Amerika Tengah. Suasana gembira ada di mana-mana. Semua orang merasa saudara se-Dharma lebih dekat dari kerabat sendiri karena kerabat sendiri mungkin hanya berjodoh dalam satu kehidupan, tetapi saudara se-Dharma berjodoh dari kehidupan ke kehidupan.

Ini karena kita memiliki arah yang sama dan berjalan di jalan yang sama, yakni Jalan Bodhisatwa yang lurus. Jadi, selamanya kita akan berada di jalan yang sama dan berlatih bersama, sungguh dekat. Dari kehidupan ke kehidupan, kita akan selalu menjadi satu keluarga. Tentu, bukan hanya Anda dan saya, melainkan seluruh dunia adalah satu keluarga. Semua orang di kolong langit dan di atas bumi adalah satu keluarga.

Melihat semua orang merayakan Tahun Baru Imlek bersama kita yang di Taiwan, saya sungguh merasa dunia adalah satu keluarga. Hari ini adalah hari terakhir di tahun ini. Tahun yang akan datang adalah tahun kabisat. Jadi, dalam tahun Imlek yang akan datang, kita akan memiliki 384 hari, lebih banyak 19 hari dari biasanya. Namun, jangan berpikir bahwa di tahun ini kita boleh lengah sedikit. Tidak boleh. Waktu kita tetap hanya 24 jam sehari, kalender Masehi pun tetap 12 bulan. Jadi, waktu yang kita miliki sesungguhnya tidak bertambah ataupun berkurang. Meski ada tahun kabisat pada kalender Imlek, itu tidak memengaruhi jumlah waktu yang ada. Kita tetap harus memanfaatkan waktu yang ada, terlebih lagi harus menggenggam setiap detik agar tidak berlalu sia-sia.

Tentu, tahun ini kita melihat sudah banyak relawan yang mendengar Dharma setiap pagi. Kita melihat insan Tzu Chi Malaysia sangat aktif dalam mempelajari Dharma. Di kantor Tzu Chi mereka, kita melihat semua orang saling memotivasi untuk mendengar Dharma setiap pagi. Mereka sangat serius mendalami Dharma dan rajin membuat catatan. Setelah mendengar Dharma, mereka juga saling berdiskusi.

“Saya mencatat kata-kata Master yang penting agar pada saat diskusi nanti, saya dapat mengulangnya kembali. Paling tidak poin pentingnya masih kita ingat. Jangan kita berfokus pada berapa lama Master berbicara, melainkan pada betapa besarnya berkah kita saat bisa terus mendengar Dharma,” ucap seorang relawan.

Mereka sangat bersungguh hati. Ada juga sepasang suami istri yang sama-sama melatih diri dan berjalan di jalan Tzu Chi. Setiap hari mereka tidak pernah absen. Semua orang saling menyemangati. Seperti yang saya bahas dalam ceramah pagi, ini merupakan salah satu dari empat kekuatan unggul. Dengan kekuatan ini, kita dapat tekun dan bersemangat melatih diri. Dengan mendalami Dharma, kita baru dapat menumbuhkan jiwa kebijaksanaan. Melihat semua ini, saya sangat bersyukur dan merasa tersentuh.

 

Singkat kata, dalam suasana Tahun Baru yang penuh sukacita, saya berharap setiap orang memiliki resolusi baru. Untuk menyongsong tahun depan, kita harus memulainya dari hari ini. Kita harus memperbarui tekad kita untuk sungguh-sungguh memanfaatkan setiap waktu di tahun depan untuk bersama-sama melangkah maju ke arah kebajikan, mempraktikkan Jalan Bodhisatwa, melenyapkan noda batin, dan lebih giat mendalami Dharma.

Agar masyarakat harmonis dan dunia terbebas dari bencana, satu-satunya cara adalah membangkitkan ketulusan dan menjaga pikiran dengan baik. Semoga setiap orang dapat memanfaatkan momen pergantian tahun ini untuk membersihkan batin masing-masing dan menata lembaran hidup yang baru. Inilah harapan kita semua. (Diterjemahkan Oleh: DAAI TV)

 
 

Artikel Terkait

Suara Kasih : Satu Hati Ciptakan Berkah

Suara Kasih : Satu Hati Ciptakan Berkah

07 April 2011 Setiap hari adalah hari bersejarah. Pada tanggal 27 Maret 2009, di Aula Jing Si, saya bersama dengan para pengusaha dari seluruh dunia membahas tentang penyebab terjadinya krisis ekonomi dan selama puluhan tahun ini banyak orang terus diimbau untuk meminjam dana.
Suara Kasih : Menghargai dan Mensyukuri Alam

Suara Kasih : Menghargai dan Mensyukuri Alam

31 Mei 2010
Dimulai dari selembar kertas, anak-anak mampu mengerti bahwa pepohonan dapat memengaruhi kondisi iklim. Inilah yang disebut pendidikan. Pendidikan budaya humanis Tzu Chi tak hanya diterapkan pada orang dewasa, melainkan juga pada anak kecil.
Bersumbangsih untuk Warga Korban Banjir di Desa Bojongsoang

Bersumbangsih untuk Warga Korban Banjir di Desa Bojongsoang

16 Maret 2018
Tzu Chi Bandung membantu meringankan penderitaan warga korban banjir di Desa Bojongsoang dengan menyalurkan bahan-bahan makanan kepada dapur umum yang didirikan oleh Palang Merah Indonesia (PMI) pada 14 Maret 2018.
Tiga faktor utama untuk menyehatkan batin adalah: bersikap optimis, penuh pengertian, dan memiliki cinta kasih.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -