Sukacita Menyambut Tempat Belajar Baru

Jurnalis : Sinta Febriyani (Tzu Chi Bandung), Fotografer : Sinta Febriyani (Tzu Chi Bandung)
 

fotoPilar peletakan batu pertama SDN Unggulan Cinta Kasih Pangalengan Bandung, Jawa Barat. Sekolah yang akan dibangun adalah SDN 01 dan 03 Pangalengan yang dibangun pada tahun 1959 , atau sudah berusia 51 tahun lebih.

Sore itu, 2 September 2009
Tak ada awan kelam
Langit pun benderang
Saat kami bersenda gurau
Bertabur riang
Tak ada mimpi, petaka kan datang

Sepenggal puisi berjudul ”Duka Menggapai Cita” karya Rochanda A.S, seorang Kepala Sekolah sekaligus pengajar seni di salah satu sekolah di Pangalengan ini  dibacakan dengan lantang, penuh haru, dan memikat oleh dua siswi kelas V1 SDN 3 Pangalengan pada acara Peletakan Batu Pertama SDN 1 dan SDN 3 Pangalengan, 17 Januari 2010.

Rencananya, sekolah yang berlokasi di Jln Raya Pangalengan KM 40, Desa Margamulya, Kecamatan Pangalengan, Kabupaten Bandung ini akan dibangun kembali menjadi SDN Unggulan Cinta Kasih Pangalengan atas kerjasama antara Yayasan Buddha Tzu Chi dengan Kodam III/ Siliwangi. Diharapkan, kedepannya sekolah ini akan mencetak siswa-siswi berkualitas untuk memimpin bangsa.

”Dilihat dari jaraknya, Pangalengan ini adalah salah satu daerah yang mengalami kerusakan terparah pasca gempa Tasikmalaya yang lokasinya dekat dengan Bandung. Setelah melakukan survei berulangkali dengan melihat langsung kerusakan yang menimpa sekolah, jumlah murid yang bersekolah di sana, dan pertimbangan lainnya, akhirnya dipilihlah SDN 1 dan SDN 3 Pangalengan ini,” jelas Herman Widjaja, Ketua Tzu Chi Bandung yang memperkirakan rehabilitasi sekolah akan berlangsung selama 6 bulan.

foto  foto

Ket : -    Murid SDN 3 Pangalengan dengan lantang, penuh haru dan memikat membacakan puisi yang berjudul                 ”Duka Menggapai Cita” yang menggambarkan pengalaman murid SDN 1&3 ketika gempa pada tanggal                  2 September 2009 hingga kini datang bantuan dari Tzu Chi. (kiri)
          -   Persembahan isyarat tangan ”satu keluarga” dari relawan Tzu Chi, ibu-ibu Persit, guru-guru SDN 1 dan 3                Pangalengan, siswa SDN 1, SDN 3 , SMP Pasundan Pangalengan, serta tentara dari Kodam III/ Siliwangi                turut memeriahkan acara. (kanan)

Rehabilitasi Menjadi Sekolah Unggulan
Gempa yang melanda Tasikmalaya dan daerah-daerah lainnya di Jawa Barat pada 2 September 2009 lalu, selain menelan korban jiwa, juga banyak meluluhlantakan pemukiman penduduk. Tidak hanya itu, gempa pun membuat banyak sarana peribadatan dan pendidikan rusak berat. Salah satunya adalah SDN 1 dan SDN 3 Pangalengan yang telah berdiri sejak tahun 1959.

Akibat gempa tersebut, ruang kelas yang biasa digunakan untuk kegiatan belajar mengajar kondisinya rusak berat. Sarana pendukung lainnya seperti kantor, ruang guru, toilet, rumah dinas kepala sekolah, dan guru kondisinya sudah tidak layak huni. ”Satu minggu pasca gempa, anak-anak otomatis meliburkan diri karena semua takut tertimpa reruntuhan. Di minggu kedua, baru diadakan kegiatan belajar kembali, itu pun dilakukan di tenda darurat. Baru setelah Buddha Tzu Chi dan TNI datang, mereka berkata akan membangun kembali sekolah kami menjadi sekolah yang lebih baik dari sebelumnya,” ujar Kepala Sekolah SDN 3 Pangalengan, Wariah Regiani.

foto  foto

Ket : -    Para siswa sangat berantusias menanti pembangunan SDN Unggulan Cinta Kasih Pangalengan.                   Diharapkan, kedepannya sekolah ini akan mencetak siswa-siswi berkualitas untuk memimpin bangsa.                   (kiri)
          -      Relawan Tzu Chi bersama TNI dengan rapi berbaris memegang skop menuju lokasi prosesi peletakan                   batu pertama SDN Unggulan Cinta Kasih Pangalengan. (kanan)

Selama sekolahnya dibangun kembali, anak-anak belajar di kelas bambu yang telah dibangun oleh Tzu Chi dan Kodam III/ Silwangi sejak awal November 2009.

Rencananya akan dibangun 48 ruangan yang terdiri dari 27 ruang kelas, 2 ruang kepala sekolah, 2 ruang guru, 2 ruang tata usaha, 2 ruang perpustakaan, 2 ruang penjaga sekolah, 2 laboratorium IPA, 1 laboratorium komputer, 1 laboratorium bahasa, 1 ruang OSIS, 1 ruang uks, 1 gedung serba guna, 1 Masjid, dan 3 wc. Selain itu, akan dibangun pula lapangan basket, tempat parkir roda dua, roda empat, serta taman.

”(saya) Senang sekolahnya dibangun lagi. Katanya kalau udah jadi sekolahnya akan jadi sekolah unggulan. Tadi waktu perayaan saya dapat tugas pegang bendera Tzu Chi. Sebelum acara kami latihan dulu seminggu biar hasilnya bagus,” ujar Rexa, siswi kelas IV SDN 3 Pangalengan yang sejak kelas 1 selalu mendapat peringkat terbaik di kelasnya.

Turut Didukung Pengobatan Spesialis
Master Cheng Yen berulangkali berpesan bahwa pendidikan yang terbaik harus selalu diupayakan bagi anak-anak. Menurut Master, merencanakan masa depan sebuah bangsa berarti membangun pendidikan yang terbaik bagi anak-anak.

Acara peletakan Batu Pertama SDN Unggulan Cinta Kasih Pangalengan ini dimulai sejak pukul 08.00-13.00 siang. Acara yang dihadiri oleh Pangdam III/ Siliwangi, Mayjen TNI Pramono Edhie Wibowo serta  Sekretaris Daerah Jawa Barat, Lex Laksamana ini dibuka dengan pertunjukan isyarat tangan dari ibu-ibu Persit Kartika Chandra Kirana, guru-guru SDN 1 dan 3 Pangalengan, siswa SDN 1, SDN 3 , SMP Pasundan Pangalengan, serta tentara dari Kodam III/ Siliwangi.

foto  foto

Ket : -    Pangdam III/Siliwangi didampingi anggota TIMA Bandung meninjau lokasi baksos pengobatan umum, gigi,                dan penyakit spesialis yang terselenggara berkat kerjasama Tzu Chi dengan   Kesdam III/Siliwangi. (kiri)
        -  Kegiatan-kegiatan pada baksos pengobatan pada acara peletakan batu pertama SDN Unggulan               Cinta Kasih Pangalengan. (kanan)

Puncak acara kegiatan ini adalah berbarisnya pasukan pembawa skop yang terdiri dari relawan Tzu Chi, anggota TNI, serta barisan siswa pembawa sarung tangan menuju tempat peletakan batu pertama. Prosesi peletakan batu pertama ditandai dengan penyekopan tanah tiga kali ke tengah yang menandai harapan, ”Semoga hati manusia suci selalu, semoga terwujud masyarakat aman dan tentram dan semoga dunia terhindar dari bencana.”

Selain mengadakan acara peletakan batu pertama, Tzu Chi dan Kesdam III/ Siliwangi pun menggelar bakti sosial pengobatan umum dan gigi yang juga berlokasi di sekitar areal sekolah. Yang berbeda dari pengobatan ini adalah, adanya ruang pemeriksaan khusus untuk pengobatan spesialis mata, penyakit dalam, kulit, bedah umum, dan bedah plastik. Rencananya, warga yang menderita penyakit seperti katarak, lipoma, hernia, dan benjolan akan dirujuk sebagai calon pasien operasi mayor-minor. Sedangkan pasien dengan kasus khusus akan menjadi bahan pertimbangan bagi bagian kasus apakah pengobatannya akan dibantu oleh Tzu Chi atau tidak. Sejumlah 1076 pasien pun ditangani dengan baik pada baksos yang melibatkan 40 tenaga medis dari Tzu Chi dan Kesdam III/ Siliwangi ini.

 
 

Artikel Terkait

Harapan Baru Dunia Pendidikan

Harapan Baru Dunia Pendidikan

20 Juli 2011
Berbeda dengan murid di kelas Primary (setara Sekolah Dasar) yang tidak perlu ditemani oleh orang tua, kelas Nursery (play group) dan kelas Kindergarten (TK) masih terlihat banyak para orang tua murid yang memantau dan menunggui anak-anaknya di depan kelas.
HUT Bedah Buku Komunitas

HUT Bedah Buku Komunitas

14 Maret 2012 Teriknya sengatan mentari di siang hari itu, 13 Maret 2012,  tidak menyurutkan minat 48 orang peserta untuk hadir di acara bersejarah bagi komunitas Bedah Buku yaitu acara syukuran ulang tahun pertama TCBBK (Tzu Chi Bedah Buku Komunitas).
Tzu Chi Biak Mengucap Syukur Melalui Pemberkahan Akhir Tahun

Tzu Chi Biak Mengucap Syukur Melalui Pemberkahan Akhir Tahun

23 Desember 2022
Relawan Tzu Chi Biak, Papua melaksanakan acara Pemberkahan Akhir Tahun 2022 pada Sabtu 17 Desember 2022. Melalui acara Pemberkahan Akhir Tahun, relawan mengucap syukur atas berkah yang diterima selama setahun ini.
Mendedikasikan jiwa, waktu, tenaga, dan kebijaksanaan semuanya disebut berdana.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -