Sukses Itu Diraih Bukan Diundi, Edukasi Bahaya Pinjol & Judol

Jurnalis : Yanti Yunita (Tzu Chi Medan), Fotografer : Lim Hung Jeng (Tzu Chi Medan)

Relawan melayani pendaftaran peserta kegiatan edukasi bahaya Pinjol dan Judol yang berlansung di Gedung DAAi TV, Medan. Kegiatan ini difokuskan untuk peserta agar tidak terkontaminasi Pinjol dan Judol.

Dalam rangka menyambut kepulangan anak asuh dan Gan En Hu (penerima bantuan Tzu Chi). Relawan Tzu Chi komunitas Hu Ai Perintis Medan, mengadakan kegiatan edukasi bahaya Judi On line (Judol) dan Pinjaman Online, kegiatan ini dihadiri 33 relawan dan 102 Gan En Hu.

Ditengah maraknya godaan kekayaan instan yang menjerat masyarakat, Relawan Tzu Chi Medan menegaskan kembali sebuah prinsip fundamental, bahwa kesuksesan sejati adalah buah dari proses kerja keras, bukan hasil undian. Pesan kuat ini menjadi inti dari kegiatan kepulangan anak asuh Tzu Chi dan Gan En Hu. Dengan dukungan penuh relawan, acara ini berlangsung dengan lancar dan penuh antusiasme.

Acara dibuka oleh MC Marintan, materi pertama disampaikan oleh dr. Ilham Kokasih yang berisi mengenai pendidikan dan kerja keras mencapai kesuksesan. Tak ketinggalan, Jenni Lo juga memaparkan materi yang bertemakan ‘Waspadai Bahaya Pinjol dan Judol’. Dengan antusias peserta mendengarkan materi yang disampaikan, karena sudah banyak kasus yang terjadi dilingkungan masyarakat terkait masalah Pinjol dan Judol.

dr. Ilham Kokasih (dua dari kiri) dan Jenni Lo (kanan) saat sedang berdiskusi dengan para peserta. Peserta mendapatkan edukasi yang sangat bermanfaat dari kedua pemateri.

Sejumlah relawan menampilkan isyarat tangan lagu ‘Satu Keluarga”. Dengan suasana hangat, relawan juga mengajak peserta untuk ikut melakukan isyarat tangan.

dr. Ilham Kokasih, seorang anggota TIMA (Tzu Chi International Medical Association), berbagi kisah hidupnya yang penuh liku. ia menekankan, bahwa jalan untuk meraih cita-cita tidak pernah mudah, termasuk perjalanannya sendiri untuk menjadi seorang dokter. Pengalaman inilah yang menempanya untuk percaya pada kekuatan proses.

“Tidak ada orang hebat yang berhasil tanpa melewati proses yang panjang, mereka yang belajar dan bertahan akan menemukan kesuksesan sejati”, ujar dr. Ilham Kosasih.

Tidak kalah menarik, Jenni Lo menyampaikan bahwa banyak masyarakat yang kurang literasi keuangan, sehingga mereka tidak memahami kontrak atau bunga yang dikenakan pihak pemberi pinjaman, terutama Pinjol illegal yang sering kali beroperasi tanpa izin OJK. Sampai saat ini, banyak korban pinjol yang awalnya hanya ingin meminjam sedikit untuk kebutuhan mendesak, namun pada akhirnya terjerat bunga yang tidak masuk akal. 

Untuk kasus Judol, sering kali menyasar kalangan muda yang tergiur iming-iming hadiah besar. Namun pada kenyataanya, statistik menunjukkan bahwa dalam jangka panjang, pelaku judi hampir selalu kalah. Akibatnya uang habis, utang menumpuk, stres meningkat, dan relasi sosial hancur. Judi Itu jebakan psikologis yang dimanipulasi untuk membuat orang terus bermain dan terus kalah. Pinjol dan Judol menawarkan mimpi palsu, seolah-olah kesuksesan bisa diraih hanya dengan klik atau unduh aplikasi. Padahal kenyataannya, sukses itu diraih dengan proses, bukan diundi.

Acara juga dimeriahkan oleh penampilan isyarat tangan ‘Satu Keluarga’. Kedekatan dan kehangatan tecipta antara relawan dan peserta. Dalam gerakan sederhana namun bermakna, peserta merasakan momen yang lebih dari sekadar acara rutin. Lagu ‘Satu Keluarga’ menjadi ungkapan bahwa di tengah perbedaan dan keunikan masing-masing, mereka adalah bagian dari satu keluarga besar, sebuah keluarga yang saling mendukung dan peduli tanpa membedakan suku, agama, dan ras.

Penyerahan bantuan seragam sekolah untuk anak asuh Tzu Chi. Diharapkan dengan adanya bantuan seragam baru, anak-anak asuh ini dapat lebih giat dan semangat belajar di sekolah.

Dengan bahagia, relawan, Gan En Hu, dan anak asuh melakukan foto bersama setelah selesainya kegiatan edukasi ini.

Pada akhir acara, relawan juga memberikan bantuan rutin kepada Gan En Hu dan juga anak-anak asuh Tzu Chi yang mendapatkan seragam sekolah.  Anak-anak asuh ini, baru saja merayakan kenaikan dan kelulusan untuk jenjang Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menegah Atas (SMA). Bantuan ini bukan hanya sebagai simbol perhatian, tetapi juga bentuk dorongan nyata agar mereka terus semangat menempuh Pendidikan, dan menjauhi jalan pintas yang menyesatkan. Setiap anak berhak punya masa depan yang lebih baik, mereka harus mau berjuang dan pantang menyerah.

Melalui edukasi dan pendampingan yang tulus, para relawan dan semua insan turut menyirami, membajak, dan menyiangi benih potensi dalam diri setiap anak asuh. Harapannya, kelak mereka akan menuai panen kesuksesan yang berlimpah dari kerja kerasnya sendiri, dan untuk membangun masa depan yang kokoh.

Semangat dari kegiatran ini selaras dengan Kata Perenungan Master Cheng Yen yang berbunyi: “Sebutir benih yang ditanam ke dalam tanah, asal diairi, dibajak dan disiangi dengan sesungguh hati, dapat dipastikan akan menuai hasil berlimpah”.

Editor: Fikhri Fathoni

Artikel Terkait

Edukasi Pelestarian Lingkungan Melalui Gathering Gan En Hu

Edukasi Pelestarian Lingkungan Melalui Gathering Gan En Hu

16 Januari 2024

Semangat dan sukacita dirasakan para Gan En Hu (penerima bantuan Tzu Chi) yang berkumpul bersama di Depo Pendidikan Pelestarian Lingkungan Soak, Kota Palembang, Sumatera Selatan. 

Gathering Gan En Hu untuk Lebih Mensyukuri Hidup

Gathering Gan En Hu untuk Lebih Mensyukuri Hidup

06 Juli 2023

Relawan Tzu Chi Pekanbaru pada Minggu 2 Juli 2023 mengadakan ramah tamah untuk para Gan En Hu (Penerima bantuan) yang berlangsung di kantor Tzu Chi Pekanbaru. 

Kepulangan Anak Asuh Tzu Chi Medan

Kepulangan Anak Asuh Tzu Chi Medan

17 Juli 2024

Relawan Tzu Chi Medan komunitas He Qi Cemara mengadakan acara kepulangan anak asuh Tzu Chi. Kegiatan diikuti oleh 271 anak asuh dan orang tuanya. Relawan juga memberikan apresiasi bagi anak asuh yang berprestasi.

Dalam berhubungan dengan sesama hendaknya melepas ego, berjiwa besar, bersikap santun, saling mengalah, dan saling mengasihi.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -