Terima Kasih Ibu

Jurnalis : Antoni Adikrisna (Tzu Chi Sinar Mas), Fotografer : Handi Sanjaya, Herlian, Simson (Tzu Chi Sinar Mas)

Pada awal Desember 2015, Tzu Chi Sinarmas mengadakan Peringatan Hari Ibu bagi para penerima bantuan dan anak asuh penerima beasiswa.

“Berbakti adalah sikap yang bersedia berkorban pada saat dibutuhkan oleh orangtua” -Kata Perenungan Master Cheng Yen-

Sebagai bentuk rasa terima kasih kepada sosok ibu yang telah mendidik dan membesarkan anak-anaknya, relawan Tzu Chi Indonesia Sinar Mas, Xie Li (komunitas) Kalimantan Timur secara khusus mengadakan Perayaan Hari Ibu pada 6 Desember 2015. Relawan mengundang para penerima bantuan dan anak asuh penerima beasiswa beserta ibunya untuk hadir.

Kegiatan yang diadakan di Club House Jak Luay ini dibuka dengan kata sambutan dari H. Waloya dan dilanjutkan dengan pengenalan Tzu Chi kepada para penerima bantuan yang disampaikan oleh Jhon Obelin Damanik.

Dalam kesempatan tersebut ada pula pembacaan puisi dari penerima beasiswa, Wihelmus dan Iska. Tidak sampai di situ, usai pembacaan puisi yang menuai rasa haru tersebut, beberapa anak asuh mempersembahkan lagu “kasih Ibu” yang dilanjutkan dengan penuangkan teh serta mencuci kaki ibunya masing-masing. Ruangan seketika dipenuhi oleh rasa haru. Tetesan air mata mulai berjatuhan di pipi para anak asuh dan sang ibu.

Acara Peringatan Hari Ibu berlangsung haru saat setiap anak mencurahkan kasihnya pada orangtua mereka dengan mencuci kaki sang ibu.

Rasa haru kian memenuhi ruangan ketika setiap anak asuh memberikan setangkai bunga sambil menyampaikan permohonan maaf dan rasa terima kasih atas semua jasa ibu yang tidak mungkin dapat digantikan. Tangisan haru menghiasi setiap wajah tak luput para relawan yang turut hadir dalam acara tersebut.

“Saya jadi teringat ibu saya, saat kecil saya tergolong anak yang sulit diatur dan bisa dikatakan sering membuat ibu saya menangis. Saat ini saya merasakan apa yang dirasakan oleh ibu saya dulu, anak-anak saya merantau ke beberapa daerah di Indonesia dan hanya bisa berkomunikasi melalui telepon saja. Andai saja anak-anak saya hadir dalam acara ini, saya tidak sungkan-sungkan untuk memeluk dan mencuim kening mereka,” ujar Untung Sidauruk yang memberikan sharingnya di depan seluruh peserta dan relawan.

Di akhir acara, turut dibagikan bantuan sembako bagi para peserta dan bantuan perlengkapan sekolah bagi para penerima bantuan beasiswa.

Ridho menambahkan, “kita bersyukur karena kita dilahirkan oleh seorang ibu yang sangat sayang kepada kita, sebagai anak sudah sepantasnya kita berbakti kepada orang tua kita sendiri terutama ibu. Bukan segunung emas dan tumpukan uang yang ibu harapkan, doa yang dipanjatkan oleh kita kepada Yang Maha Kuasa agar ibu kita dipanjangkan umurnya, diberi kesehatan dan keselamatan sudah dirasa cukup oleh beliau.”

Keharuan yang timbul pada perayaan hari ibu tersebut diharapkan tidak hanya terjadi dalam sekali dalam setahun namun dapat berlangsung sepanjang waktu dan kegiatan ini diharapkan dapat membentuk pribadi anak yang penuh dengan cinta kasih dan menghargai orang tua. Di akhir acara, turut dibagikan bantuan sembako bagi para peserta dan bantuan perlengkapan sekolah bagi para penerima bantuan beasiswa.


Artikel Terkait

Peringatan Hari Ibu di Xie Li Kubar yang Penuh Haru

Peringatan Hari Ibu di Xie Li Kubar yang Penuh Haru

29 Desember 2023

Perayaan Hari Ibu di Xie Li Kutai Barat (Kubar) Kalimantan Timur berlangsung sederhana namun dipenuhi tangis haru, baik dari anak-anak maupun para ibu. Peringatan Hari Ibu ini juga menambah semangat para shijie dalam mengemban tugas sebagai ibu, menjadi ibu yang lebih baik.

Ungkapan Kasih untuk Ibu

Ungkapan Kasih untuk Ibu

07 Januari 2016

Tzu Chi Sinar Mas mengadakan kegiatan peringatan Hari Ibu dengan mengundang 15 anak asuh bersama ibunya yang diadakan di balai karyawan Kayung Estate, Ketapang pada 12 Desember 2015. Rasa haru pun menyelimuti wajah sang bunda maupun anak-anak yang turut berpartisipasi.

Sejuta Kasih Sayang untuk Ibu

Sejuta Kasih Sayang untuk Ibu

08 Januari 2016
Keharuan mulai menyelimuti kegiatan ini, saat sampai pada acara pemberian bunga sembari mengucapkan maaf kepada sang bunda Suasana pun semakin haru, membuat setiap insan yang hadir ikut merasakan cinta kasih universal yang sangat mulia, tak terkecuali para relawan.
Menyayangi dan melindungi benda di sekitar kita, berarti menghargai berkah dan mengenal rasa puas.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -