Terus Menjalin Jodoh Baik di Cilaku

Jurnalis : Arimami Suryo A, Fotografer : Arimami Suryo A, Videografer: Clarissa R.
Bantuan paket sembako dari Tzu Chi Indonesia untuk warga yang terdampak secara ekonomi akibat wabah Covid-19 dan keluarga prasejahtera terus berlanjut. Kali ini, paket sembako dibagikan di wilayah Desa Cilaku, Tenjo, Kabupaten Bogor, Jawa Barat pada Sabtu, 22 Agustus 2020. Pembagian paket dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan terkait Covid-19.
Relawan Tzu Chi bersama dengan aparatur Desa Cilaku, TNI, dan perwakilan dari Polri menyerahkan paket sembako secara simbolis kepada warga penerima bantuan di Desa Cilaku, Tenjo, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.

Sebelumnya, pada tahun 2016, relawan Tzu Chi Indonesia juga pernah mengunjungi desa yang berada di perbatasan Kabupaten Bogor dan Tangerang, Banten ini. Saat itu, relawan Tzu Chi membagikan sembako kepada warga Desa Cilaku karena desa tersebut dilanda kekeringan.  Bantuan paket sembako ini pun seolah menjadi penyambung silaturahmi yang sudah terjalin sejak lama sekaligus sebagai bentuk kepedulian ditengah pandemi Covid-19.

Bertempat di halaman SDN Cilaku 05, relawan Tzu Chi Tangerang membagikan 100 paket sembako untuk warga Desa Cilaku. Paket sembako yang berisi beras (5 kg), gula (1 liter), minyak goreng (1 liter), mi instan (10 bungkus), dan masker ini sangat diapresiasi oleh aparatur Desa Cilaku yang ikut dalam pembagian secara simbolis bersama dengan relawan Tzu Chi komunitas He Qi Tangerang.


Eddy Sheen, relawan Tzu Chi didampingi Jumadi, Kepala Desa Cilaku memberikan sambutan dan pengarahan terkait protokol kesehatan Covid-19 kepada warga Desa Cilaku dalam pembagian paket sembako.

“Saya atas nama (Kepala) Desa Cilaku mengucapkan terima kasih banyak kepada Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia yang telah bekerja sama dengan TNI dan Polri untuk menyalurkan bantuan paket sembako kepada warga masyarakat Desa Cilaku. Semoga dengan adanya kegiatan ini dapat menjalin silaturahmi, persaudaraan sehingga ke depan tidak terputus dengan kegiatan ini saja,” ungkap Jumadi, Kepala Desa Cilaku.

Satu per satu warga yang sudah didata hadir untuk mendapatkan kupon paket sembako. Selain membagikan paket sembako, relawan Tzu Chi dan Tzu Ching (muda-mudi Tzu Chi) dari komunitas He Qi Tangerang juga mengedukasi warga untuk selalu menggunakan masker, mencuci tangan atau menggunakan handsanitizer sebelum dan sesudah beraktivitas.


Para relawan Tzu Chi komunitas He Qi Tangerang juga mengedukasi masyarakat tentang pentingnya menggunakan masker, menjaga jarak, mencuci tangan, dan menggunakan hand sanitizer sebelum dan sesudah beraktivitas.


Tzu Ching (muda-mudi Tzu Chi) juga ikut berpartisipasi dengan menolong para lansia dalam pembagian paket sembako di Desa Cilaku. 

Eddy Sheen, relawan Tzu Chi sekaligus PIC kegiatan pembagian paket sembako di Desa Cilaku juga bersyukur karena kembali dapat menjalin jodoh baik di desa tersebut. “Kondisi warga Desa Cilaku yang terdampak langsung akibat penyebaran dan peraturan terkait Covid-19 menjadikan ekonomi mereka lemah,” jelasnya. Ia pun bersyukur karena dapat membantu kesulitan warga. “Kita membawa paket ini mudah-mudahan bisa meringankan beban dan membantu mereka untuk keluar dari kesulitan ekonomi ini. Harapan kita mereka bisa menerima paket ini dengan penuh rasa syukur dan semangat ke depan. Semoga Covid-19 ini cepat berlalu dan mereka bisa bangkit kembali,” ungkap Eddy disela-sela pembagian paket sembako.

Tentu saja pembagian paket sembako ini juga menjadi berkah tersendiri bagi warga Desa Cilaku yang menerima bantuan dari Tzu Chi di tengah pandemi Covid-19. Salah satunya adalah Hayati (40), warga Kampung Cilaku Tegal, Desa Cilaku. Ia merasa bahagia karena terbantu dengan adanya paket sembako dari Tzu Chi.

Setelah berpisah dengan suaminya, Hayati memutuskan untuk bekerja menjadi asisten rumah tangga di wilayah Jakarta Barat untuk menghidupi ketiga anaknya yang diasuh oleh orang tuanya di Kampung Cilaku Tegal. Tetapi kemudian ia berhenti bekerja pada tahun 2015 karena orang tuanya meninggal dunia dan anak-anaknya tidak ada lagi yang mengasuh. “Dulu saya sempat bekerja dari 2008 sampai 2015. Berhenti karena tidak punya orang tua, tidak ada yang mengurus anak,” cerita Hayati.


Relawan Tzu Chi menyerahkan langsung paket sembako kepada Hayati di Kampung Cilaku Tegal, Desa Cilaku. Hayati sangat bersyukur dan senang mendapatkan bantuan sembako dari Tzu Chi.

Hingga kini Hayati tidak lagi bekerja dan menggantungkan hidupnya bersama adiknya. Tentunya kondisi di tengah pandemi Covid-19 semakin menyulitkan mereka. “Kita pasrahlah, udah nasib kali begini,” kata Hayati. Hari itu, relawan Tzu Chi yang membagikan bantuan juga menyempatkan diri untuk membagikan langsung paket sembako di rumah Hayati. Terntu saja hal ini disambut dengan rasa sukacita oleh ibu tiga anak tersebut.

“Rasanya lega dapat bantuan, banyak-banyak terima kasih. Nanti mau buat makan anak-anak. Terima kasih untuk Yayasan Buddha Tzu Chi atas bantuan ini. Terima kasih banyak bantuannya,” ungkap Hayati sambil membuka bantuan paket sembako dari Tzu Chi.

Editor: Hadi Pranoto


Artikel Terkait

Menghimpun Berkah di Pulau Lebuh

Menghimpun Berkah di Pulau Lebuh

23 Februari 2017
Minggu, 19 Februari 2017 sejumlah relawan Tzu Chi Tanjung Balai Karimun melakukan survei bedah rumah di Pulau Lebuh. Kedatangan 7 relawan ini untuk mengukur dan merencanakan pembedahan rumah Dji Pong, salah satu warga Pulau Lebuh.
Bersumbangsih Melalui Misi Amal

Bersumbangsih Melalui Misi Amal

05 Agustus 2016

Sabtu, 30 Juli 2016, Tzu Chi Kantor Penghubung Tanjung Balai Karimun, untuk kedua kalinya mengadakan SMAT (Sosialisasi Misi Amal Tzu Chi) di daerah Enam Bersaudara, Taman Puri dan Makmur. Dalam kegiatan ini juga dilakukan pengumpulan dan pembagian celengan bambu.

Memperdalam Pengetahuan Misi Amal

Memperdalam Pengetahuan Misi Amal

22 September 2014 Minggu pagi, 14 September 2014, para relawan berkumpul sejak pukul 07.30 WIB untuk melakukan pendaftaran. Setelah proses pendaftaran selesai, langkah kaki barisan relawan mulai memasuki ruangan pelatihan. Pada pelatihan kali ini relawan akan mendalami mengenai standart operasional prosedur untuk misi amal Tzu Chi.
Penyakit dalam diri manusia, 30 persen adalah rasa sakit pada fisiknya, 70 persen lainnya adalah penderitaan batin.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -