Topan Haiyan: Mengumpulkan Semua Bantuan

Jurnalis : DAAI News, Fotografer : DAAI News
 

foto
Relawan Tzu Chi bahu-membahu menyiapkan bahan bantuan bagi korban Topan Haiyan di Filipina .

Topan Haiyan menerjang Filipina, Tim Bantuan Bencana Tzu Chi pun mulai bergerak. Tanggal 11 November 2013, relawan Tzu Chi di Taipei dan Hualien mengepak nasi instan dan 30.000 lembar selimut untuk bantuan bencana, diperkirakan akan diangkut dengan pesawat tentara dan diterbangkan ke Filipina pada 12 November 2013, serta memulai survei bencana dan kegiatan pembagian barang bantuan.

 

Pengumpulan Barang, Tim Bantuan dari Utara dan Timur Bergerak
Semuanya bekerja sama mengepak nasi instan, baik mengepak nasi yang sudah dikeringkan maupun sayuran kering, semua ada penanggung jawab khususnya. Para biksuni griya perenungan dan para relawan, berusaha bergerak cepat dan berhasil mengepak 1.056 kardus nasi instan.

Jalanan umum Suhua ditutup karena hujan besar, semua orang bergerak bagaikan sedang melakukan marathon bergilir. Pertama di griya perenungan satu per satu kardus dimasukkan ke dalam mobil. Setelah dikirim ke stasiun kereta api Hualien, dikarenakan bongkar barang dari truk tidak mudah, untuk mempersingkat waktu, para relawan menggangkut satu per satu kardus ke platform 3, dan memasukkannya ke gerbong kereta yang akan berangkat pada pukul 03.20, dikirim ke daerah Yilan. Lalu dengan jasa pengiriman barang, seluruh barang dikumpulkan di Xinzhu.

sama halnya dengan Hualien, daerah bagian barat juga menggerakan banyak orang, setelah 30.000 helai selimut dikarduskan, berikut dengan nasi instan yang terus dikirimkan ke Xinzhu, diperkirakan tanggal 12 November, barang bantuan akan dikirimkan ke Filipina dengan transportasi udara.

foto   foto

Keterangan :

  • Barang-barang bantuan ini akan dikirimkan pada tanggal 12 November 2013 ke Filipina melalui jalur udara (kiri).
  • Selain pembagian bantuan dan survei bencana, 160 rumah bongkar-pasang yang tadinya diperuntukkan untuk bantuan ke Zamboanga, Filipina akan terlebih dahulu diperuntukkan kepada korban Topan Haiyan, agar mereka memiliki tempat tinggal yang layak untuk sementara (kanan).

Wakil Badan Kerohanian Tzu Chi Wang Yun-jing mengatakan, di Filipina daerah Cebu dan Manila telah didirikan Pusat Komando Tzu Chi, khususnya di daerah Cebu, karena daerah ini berada paling dekat dengan daerah bencana. Di saat bersamaan Wang Yun-jing juga telah menghubungi relawan yang berada di Kantor Cabang Filipina, untuk mengatur gudang muatan barang dan memastikan keamanan dan transportasi bagi para relawan yang akan berangkat kesana, komunikasi dan perencanaan telah berjalan dengan baik.

Menanggapi Perubahan Besar yang Terjadi, Ruang Bongkar Pasang Diubah Menjadi Tempat Pengungsian.
Topan Haiyan merupakan topan yang terjadi setelah kejadian Topan Tip di Filipina. Rata-rata kekuatan angin pada kedua topan ini melebihi 300 km per jam, sehingga menyebabkan bencana yang parah bagi masyarakat Filipina. Provinsi Leyte saja sudah mengalami kerusakan total sebanyak 80 persen. Gubernur memperkirakan kira-kira terdapat 10.000 orang meninggal dunia. Permintaan jumlah barang bantuan yang dibutuhkan sangat banyak. Saat ini barang bantuan yang diutamakan adalah rumah bongkar-pasang, tempat pengungsian (ruang kelas bongkar pasang), selimut, dan nasi instan.

Selain pembagian bantuan dan survei bencana, 160 rumah bongkar-pasang yang tadinya diperuntukkan untuk bantuan ke  Zamboanga, Filipina akan terlebih dahulu diperuntukkan kepada korban Topan Haiyan, agar mereka memiliki tempat tinggal yang layak untuk sementara. Saat ini pembangunan rumah dilakukan di Kantor Perwakilan Tzu Chi Taizhong di daerah Houli dan telah memasuki tahap penyelesaian. Relawan Filipina juga secara khusus datang ke kantor perwakilan, untuk mempelajari cara memasang rumah, sehingga saat dikirim ke Filipina dapat dibangun dengan lancar. Sumber: http://www.tzuchi.org.tw, diterjemahkan oleh Lienie Handayani.

  
 

Artikel Terkait

Baksos Kesehatan di Pulo Panjang

Baksos Kesehatan di Pulo Panjang

22 September 2017

Warga Pulo Panjang mengaku senang dan menantikan pelayanan kesehatan yang diadakan Yayasan Buddha Tzu Chi bekerja sama dengan TNI Angkatan Laut di Pulo Panjang pada Jumat, 22 September 2017. Warga terkendala dalam memperoleh akses kesehatan. Tidak adanya tim medis yang menetap di pulau ini membuat warga tak jarang harus pergi ke luar pulau untuk memperoleh pengobatan. Salah satunya Rama, wanita berusia 57 tahun ini datang dengan keluhan sakit pada kedua kakinya. 

Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi, Jawaban Dari Doa-doa Warga Palu

Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi, Jawaban Dari Doa-doa Warga Palu

15 Maret 2020
Air mata berlinangan di pipi Marlina Manopo (33) saat hendak mengambil nomor huni rumah Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi Tadulako, Sabtu 14 Maret 2020. Sesekali ia mengusap air mata itu dengan ujung jilbabnya.
Harapan Bagi Roihan

Harapan Bagi Roihan

10 Juli 2012 Selama menunggu operasi selesai Novendra dan Wiastuti didampingi oleh relawan. Pendampingan oleh relawan ini membuat Novendra dan Wiastuti terharu dan gembira karena Relawan Tzu Chi benar-benar memberi perhatian dari pertama survei, membawa ke dokter mata sampai akhirnya dioperasi.
Hadiah paling berharga di dunia yang fana ini adalah memaafkan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -