Wujud Cinta Kasih

Jurnalis : Yusnita, Supardi (Tzu Chi Batam), Fotografer : A Chiaw Aliman, Djaya Iskandar (Tzu Chi Batam)

fotoRelawan Rompi Membantu Pasien Turun Dari Bus Untuk Melakukan Pendaftaran baksos yag terdiri dari operasi katarak, benjolan, bibir sumbing dan hernia pada 16-18 maret lalu.

Pada tanggal 16-18 Maret 2012, Tzu Chi Kantor Perwakilan Batam mengadakan Bakti Sosial Kesehatan yang memberikan bantuan berupa operasi katarak, benjolan, bibir sumbing dan hernia. Dengan dukungan dari RS Budi Kemuliaan, sebanyak 394 pasien dapat dioperasi oleh TIMA Indonesia pada baksos kesehatan kali ini.

 

 

 

Walau Baksos Kesehatan ini berlokasikan di kota Batam, namun tidak hanya pasien dari kota Batam yang ingin dijangkau oleh Tzu Chi Kantor Perwakilan Batam melainkan dearah di kepulauan sekitar, yakni Tanjung Balai, Tanjung Pinang, Tanjung Batu, Urung, Tanjung Uban dan Selat Panjang. Sebanyak 134 pasien dari 998 yang melakukan screening berasal dari luar pulau Batam.  

Kelembutan Hati
Salah satu ciri khas yang tidak pernah ketinggalan oleh Tzu Chi adalah para relawan yang penuh welas asih, berbelas kasih, bersuka cita, dan bersumbangsih memberikan pelayan terbaik kepada para pasien yang mengikuti baksos ini mulai dari screening pasien hingga menemani para pasien sewaktu operasi bahkan sampai para pasien berada di ruang pemulihan.

foto   foto

Keterangan :

  • Screening baksos pengobatan massal bertempat di kampus UIB, Batam. Jumlah pasien yang mengikuti screening sebanyakk 998 dengan 134 pasien berasal dari luar pulau Batam (kiri).
  • Suasana Di ruang OK Mata. Para dokter dengan seksama melakukan operasi katarak pada pasien penerima bantuan (kanan).

Suasana cerah dengan matahari yang terik membuat suasana di rumah sakit Budi Kemulian Batam seakan menjadi mendung. Hal ini terlihat dari wajah Bapak Pangeran Lubis (39), yang telah selesai melakukan operasi Hernia. Melalui spanduk yang dipajang di puskesmas Tanjung Pinang yang bertuliskan adanya operasi gratis Hernia Bapak Lubis langsung merasa senang karena beliau ingin sekali melakukan operasi tapi apadaya karena keterbatasan ekonomi beliau hanya bisa berobat secara tradisional. Selama beliau sakit Hernia, ia tidak bisa melakukan aktivitas yang berat karena ia merasa tubuhnya seperti ditusuk-tusuk oleh jarum suntik yang tajam. “Saya merasa terharu bahkan meneteskan air mata mulai dari saya mengetahui tentang Tzu Chi ini di Tanjung Pinang yang telah mengikat tali persaudaraan dengan memberikan penyambutan dan pelayanan yang sungguh luar biasa kepada saya dan semua orang yang belum mengenal Tzu Chi untuk mendampingi kami ke Batam melakukan screening hingga sampai di operasi di rumah sakit Budi Kemuliaan Batam, saya merasa bersyukur dan mengucapkan banyak terima kasih kepada yayasan Tzu Chi yang telah mengadakan acara operasi gratis ini sehingga saya bisa opersai Hernia,” ungkap Bapak Lubis dengan penuh kebahagiaan.

Ingatlah selalu bahwa Master berpesan mampu menyumbangkan cinta kasih adalah suatu keberkahan, mampu menghapus kerisauaan adalah sifat yang bijaksana. Untuk itu bagi kaum muda-mudi yang masih mempunyai kesempatan dalam hidup ini jangan pernah menyia-yiakan hidup ini tanpa arti, mari kita bersama-sama belajar dari yang para relawan Tzu Chi lakukan kepada semua orang. Ingatlah mampu bertoleransi dan mengasihi orang lain maka kita akan hidup dengan penuh kebahagiaan.

  
 

Artikel Terkait

Bantuan 50 Ton Beras untuk Warga Pati

Bantuan 50 Ton Beras untuk Warga Pati

22 September 2021

Masyarakat Pati, Jawa Tengah yang terdampak pandemi Covid-19 mendapatkan bantuan beras PPKM Darurat sebanyak 50 ton dari Tzu Chi Indonesia dan Pengusaha Peduli NKRI.

Tekad Menjadi Kota Berkelanjutan

Tekad Menjadi Kota Berkelanjutan

11 November 2014 Memperingati Hari Tata Ruang Nasional, Pemerintah Kota Bogor menyelenggarakan acara jalan kaki bersama dengan Wali Kota Bogor, Bima Arya,  Sabtu, 8 November 2014. Mengusung tema “Kota Bogor Sebagai Kota Pusaka yang Berkelanjutan”.
Tak perlu khawatir bila kita belum memperoleh kemajuan, yang perlu dikhawatirkan adalah bila kita tidak pernah melangkah untuk meraihnya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -