Yayasan Tzu Chi Gelar Serah Terima Kunci Renovasi Rumah di Bandung

Jurnalis : Rizki Hermadinata (Tzu Chi Bandung), Fotografer : Rizki Hermadinata (Tzu Chi Bandung)

Relawan Tzu Chi di Bandung mengadakan serah terima kunci program Renovasi Rutilahu kepada 10 Kepala Keluaga di Kel. Babakan Asih, Kota Bandung.

Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia mengadakan serah terima kunci kepada 10 Kepala Keluarga (KK) program Renovasi Rumah Tidak Layak Huni (Rutilahu) di Kelurahan Babakan Asih, Kecamatan Bojongloa Kaler, Kota Bandung pada Jumat, 3 Oktober 2025.

Rasa haru dan bahagia menyelimuti mereka saat menerima kunci rumah yang telah direnovasi. Angan mendapatkan hunian yang layak kini terwujud. Tak ada lagi rasa takut karena atap yang sewaktu-waktu bisa roboh, berjibaku dengan air yang mengalir akibat bocor, dan lembapnya udara tanpa ventilasi. Kini semua itu berubah menjadi keadaan yang jauh lebih baik dan sehat.

“Hari ini kita kunjungan Kementerian Perumahan mengunjungi ke beberapa rumah yang telah selesai, dan setelah itu kita juga menyerahkan 10 kunci rumah yang telah selesai direnovasi. Relawan juga berkeliling bersama Kementerian Perumahan untuk mengunjungi rumah-rumah yang masih dalam pengerjaan renovasi tahap tiga,” ucap Ida Widawati.

Noviza Dwiarti Arsyad Temenggung (Batik Biru) Direktur Peningkatan Kualitas Perkotaan Kemen PKP turut hadir melihat langsung progres program renovasi rumah tidak layak huni yang dijalankan oleh Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia.

Program ini bukan hanya memberikan hunian yang layak, namun juga memberikan masa depan yang lebih baik. Pada kesempatan yang sama, turut hadir Noviza Dwiarti Arsyad Temenggung, Direktur Peningkatan Kualitas Perkotaan Kemen PKP, untuk meninjau langsung keluarga penerima bantuan program renovasi rumah tidak layak huni.

“Bersyukur sekali, terima kasih teman-teman Buddha Tzu Chi. Kami melihat sampai lima lokasi, dan kelimanya sudah mengalami perubahan yang signifikan. Ada yang sudah selesai, ada yang belum. Saya bersyukur juga banyak warga yang merespons dengan baik. Jadi, kalau tadi dilihat rumah pertama, ya, ibu itu sangat-sangat bersyukur,” ujar Noviza yang turut melihat langsung program renovasi rumah bersama relawan.

Program yang menyasar masyarakat berpenghasilan rendah ini bertujuan meningkatkan kualitas hidup mereka sehingga taraf kehidupan masyarakat bisa meningkat. Di Bandung, ada 174 rumah yang telah selesai direnovasi dari 500 unit rumah tidak layak huni di empat kecamatan di Kota Bandung.

Jawaban atas Doa dan Harapan
Bandung, dengan julukan Kota Kembang, dikenal memiliki pemandangan alam yang indah dan cuaca sejuk yang disukai banyak orang. Namun, di balik semua keindahan itu, Bandung memiliki sisi gelap bagi sebagian warganya. Permukiman padat penduduk, rumah-rumah berdiri di atas gang sempit, bahkan tak tersentuh sinar matahari. Berdasarkan Open Data Jabar 2024, angka kepadatan mencapai 15.000 jiwa per kilometer persegi di Kota Bandung.

Ujang Zaenudin menunjukan keadaan rumah yang telah di renovasi kepada relawan Tzu Chu Chi Ida Widawati. Rumah Ujang tampak bersih rapi dan sehat untuk di huni bersama keluarganya.

Lahan yang terbatas membuat banyak warga menempati rumah sempit, salah satunya Ujang Jaenudin, warga yang tinggal di rumah berukuran 12 meter persegi. Awalnya rumah tersebut dihuni bersama mendiang istrinya dan empat anaknya.

Namun, setelah istrinya dan salah satu anaknya meninggal, serta dua anaknya yang telah berkeluarga dan pindah rumah, kondisi rumahnya tetap jauh dari kata layak. Ujang Jaenudin beserta anak ketiganya menempati rumah dengan atap rapuh dan bocor. Ditambah lagi, saat musim hujan tiba, rumahnya pasti terendam banjir.

“Pada bocor semua, tidak layaklah. Istilahnya kalau hujan, waduh, parah. Apalagi kan di sini daerahnya banjir. Udah, parah,” cerita Ujang.

Ujang hanya menggantungkan hidupnya dari penghasilan anaknya yang berjualan berbagai barang secara daring. Selain itu, keseharian Ujang sebagai marbot masjid di depan rumahnya membuatnya kerap mendapat bantuan dari tetangga untuk makan sehari-hari.

Di tengah keputusasaan, relawan Tzu Chi datang membawa harapan baru bagi Ujang Jaenudin. Ketika mendengar rumahnya akan mendapatkan bantuan renovasi, Ujang begitu bahagia.

“Saya terima kasih sekali kepada Yayasan Tzu Chi yang sudah membantu saya. Saya mengucapkan banyak-banyak sekali terima kasih, nggak bisa dikatakan yang lebih itu. Semoga berkah ini,” ucap Ujang haru.

Teti Noviawati salah satu penerima manfaat sedang memotong kue bolu bikinannya untuk di jual. Teti sangat bersyukur rumahnya kini telah selesai di renovasi oleh Yayasan Tzu Chi. Teti orang tua tunggal yang menghidupi kedua anaknya dengan berjualan kue bolu.

Kebahagiaan juga dirasakan oleh Teti Noviawati (44) yang ditinggal suaminya pada masa Covid-19 dan harus bekerja untuk menghidupi dua anaknya yang masih sekolah. Bergantung pada penghasilan berjualan kue bolu yang hanya cukup untuk kebutuhan sehari-hari, ia tak mampu memperbaiki rumahnya sendiri.

“Saya ikhtiar untuk semuanya pasti ya, untuk ekonomi, buat pendidikan anak-anak, untuk rumah sampai saat ini belum bisa. Karena saya harus menutupi kebutuhan sehari-hari dulu, jadi untuk rumah saya belum bisa,” tutur Teti.

Kondisi rumah Teti dengan atap rapuh dan bocor di setiap sudut rumah memaksanya dan anak-anak tidur berdesakan. Kini anak-anak Teti bisa tidur dengan nyaman, tak ada lagi bocor ataupun berdesak-desakan untuk beristirahat.

Salah satu rumah Ujang Zaenudin setelah di renovasi, kini Ujang tak khawatir lagi dengan atap bocor dan banjir yang kerap merendam rumahnya.

Kehadiran Program Renovasi Rumah Tidak Layak Huni dari Yayasan Tzu Chi bagaikan jawaban atas doa dan harapan warga yang menginginkan hunian yang nyaman, layak, dan sehat.

“Tahun ini saya berdoa, saya minta sama Allah banyak hal, rumah dan anak-anak bisa sekolah dengan baik. Berarti doa saya dikabulkan,” lirih Teti.

Program Renovasi Rumah Tidak Layak Huni merupakan kolaborasi antara Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia dan Kementerian PKP RI.

Editor: Anand Yahya

Artikel Terkait

Rasa Takut Kini Menjadi Senyum Kebahagiaan

Rasa Takut Kini Menjadi Senyum Kebahagiaan

31 Juli 2025

Keluarga Agus Herman akhirnya mendapat rumah layak huni. Bantuan datang melalui program Renovasi Rumah Tak Layak Huni masih terus berjalan dan menargetkan renovasi 500 rumah bagi warga berpenghasilan rendah.

Renovasi Rumah Tak layak Huni Berlajut di Kel. Babakan Asih Kota Bandung

Renovasi Rumah Tak layak Huni Berlajut di Kel. Babakan Asih Kota Bandung

05 Agustus 2025

Sebanyak 11 Kepala Keluarga di Kel. Babakan Asih, Kota Bandung, menandatangani Surat Kesepakatan Bersama (SKB) program renovasi rumah tidak layak huni dari Tzu Chi Indonesia. 

Kunci Kehidupan Baru, Keluarga Titing Kini Dapat Tidur dengan Nyenyak

Kunci Kehidupan Baru, Keluarga Titing Kini Dapat Tidur dengan Nyenyak

06 Agustus 2025

Program Bebenah Kampung Renovasi Rumah Tak Layak Huni di Kelurahan Jamika, Kecamatan Bojongloa Kaler, Kota Bandung, kini telah sampai tahap penyerahan kunci untuk warga.

Orang yang selalu bersumbangsih akan senantiasa diliputi sukacita. Orang yang selalu bersyukur akan senantiasa dilimpahi berkah.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -