Bekerja Bersama untuk Memberikan Kedamaian saat Bencana
Jurnalis : doc Tzu Chi Taiwan, Fotografer : Yen Wen - JenMalam hari, tanggal 31 Juli 2014, serangkaian ledakan gas yang disebabkan kebocoran pipa bawah tanah terjadi di distrik Cianjhen and Lingya di Kaohsiung, di Selatan Taiwan. Masyarakat di sekitar daerah yang terkena dampak masih mengalami trauma. Relawan Tzu Chi mulai mengunjungi mereka untuk memberikan bantuan dan perhatian. Pada saat yang sama, mereka mengunjungi anggota keluarga mereka yang butuh pendampingan lebih lanjut.
Para relawan telah mengunjungi warga sekitar lokasi ledakan. Sebagai tambahan doa dan kepedulian, relawan Tzu Chi juga menyiapkan nasi Jing Si dan mi instan, dan juga Kata Perenungan Jing Si. Hal ini bertujuan untuk memenuhi kebutuhan mereka yang mendesak sekaligus meringankan beban pikiran mereka. Relawan Tzu Chi juga menyampaikan doa dan kepedulian Master Cheng Yen kepada setiap keluarga. Nenek Chung mengatakan bahwa setelah menerima makanan dari Tzu Chi pascaledakan dia merasa sangat bahagia melihat para relawan mengunjunginya lagi. Banyak orang yang mengatakan bahwa mereka merasa hangat dan tersentuh kala relawan datang ke depan pintu rumah mereka dengan doa Master Cheng Yen.Relawan terbagi dalam grup-grup untuk kunjungan ke rumah-rumah. Mereka bertujuan menenangkan dan meringankan beban hati para korban. Dalam suratnya, Master Cheng Yen mendoakan semua orang untuk mengubah ketakutan mereka menjadi berkah dan luka mereka menjadi cinta kasih yang melimpah. “Mari kita bekerja bersama-sama, mendukung satu sama lain dan mendoakan dunia tanpa bencana,” kata Master Cheng Yen dalam suratnya.
Selama berhari-hari, hujan menguyur dan membanjiri area bencana. Pada tanggal 13 Agustus, lebih dari 1.000 relawan Tzu Chi dari berbagai kota berkumpul di Kaohsiung. Dilengkapi dengan jas hujan dan sepatu bot, mereka mulai mengunjungi rumah satu per satu.
Pada tanggal 12 Agustus, seluruh
relawan berjumlah 1.442 orang termobilisasi. Hingga hari itu, yayasan telah
menyalurkan lebih dari 45.689 makanan hangat dan mengoordinir total 15.693
relawan. Selama periode tujuh hari, mereka telah mengunjungi 10.852 keluarga.
Selama kunjungan, para relawan juga memfokuskan pada rumah yang mengalami
kerusakan dan keluarga yang mengalami kerugian. Mereka menyurvei kebutuhan
jangka menengah dan panjang, termasuk di antaranya subsidi pendidikan,
obat-obatan, permbersihan lingkungan rumah dan perbaikan rumah.
Sumber: www.tzuchi.or.id, Diterjemahkan oleh: Willy
Artikel Terkait
Berita Internasional : Uluran Tangan untuk Korban Kebakaran di Barangay
25 November 2016Dengan sekejap, lebih dari 40 keluarga di Barangay, Western Bicutan di Kota Taguig Filipina menjadi tunawisma akibat kebakaran yang berkobar pada 6 November 2016 yang lalu. Para relawan mendistribusikan bantuan perbekalan dan mendengarkan curahan hati para korban di bawah tenda pengungsian.
Berita Internasional: Bantuan untuk Korban Gempa di Meksiko
27 Desember 2017Hong Liangdai sangat beruntung dapat selamat dari kematian, hal ini membuat dirinya mempunyai harapan yang lebih besar terhadap kehidupan. Setelah mengalami kecelakaan mobil beruntun, ia melangkah terus memenuhi kewajiban dengan penuh semangat, yakni membagikan bantuan bagi warga Meksiko yang baru saja ditimpa bencana gempa bumi.
Berita Internasional: Gaya Hidup Pelestarian Lingkungan di Griya Jing Si
19 Oktober 2021Kebiasaan berhemat dan melestarikan lingkungan terjalin dalam kehidupan sehari-hari di Griya Jing Si. Sudah ada sejak pertama didirikan. Sumber daya sangat langka ketika Master Cheng Yen mendirikan tempat tinggal pertama di Hualien, Taiwan.