Wakil Ketua Yayasan Buddah Tzu Chi Indonesia Sugianto Kusuma di dampingi oleh Menteri Pekerjaan dan Perumahan Rakyat (PKP) Republik Indonesia, Maruarar Sirait menyerahkan kunci rumah secara simbolis kepada Ibu Hasna yang kini rumahnya menjadi lebih luas dan terdiri dari 2 lantai. Sebelumnya rumah Ibu Hasna hanya 6 m² di huni 13 jiwa dan kini luasnya 12 m².
Suasana haru dan bahagia menyelimuti warga di Pos RW 12, Kelurahan Tanah Tinggi, Kecamatan Johar Baru, Jakarta Pusat, pada Sabtu, 28 Juni 2025. Hari itu, 14 Kepala Keluarga (KK) dari lingkungan padat penduduk menerima kunci rumah baru mereka hasil dari Program Bebenah Kampung Renovasi Rumah Tidak Layak Huni yang digagas oleh Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia yang bekerja sama dengan Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) RI.
Hadir dalam acara ini Menteri Pekerjaan dan Perumahan Rakyat (PKP) Republik Indonesia, Maruarar Sirait, Wakil Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, Sugianto Kusuma, perwakilan Wali Kota Jakarta Pusat, Kecamatan Johar Baru, relawan Tzu Chi komunitas He Qi Pusat, dan warga Tanah Tinggi. Secara simbolis, kunci rumah juga diserahkan langsung oleh Menteri PKP dan Wakil Ketua Tzu Chi Indonesia kepada 14 Kepala Keluarga (KK) penerima manfaat.
Menteri PKP RI Maruarar Sirait bersama Wakil Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia Sugianto Kusuma berkunjung kembali ke rumah Bapak Jeremi yang sudah selesai di renovasi. Rumah Jeremi pada 15 April 2025 lalu dijadikan kick of dimulainya program Bebenah Kampung program Renovasi Rumah Tidak Layak Huni di Kelurahan Tanah Tinggi, Jakarta Pusat.
Dalam sambutannya, Menteri Ara menyampaikan rasa terima kasih dan apresiasi kepada Yayasan Budha Tzu Chi Indonesia dan Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN) atas kontribusi nyata mereka dalam membantu masyarakat melalui program renovasi rumah. Menteri Ara menilai bahwa program ini adalah bentuk nyata dari semangat Pancasila, khususnya sila kelima.
“Bantuan renovasi rumah dari Yayasan Budha Tzu Chi Indonesia dan KADIN merupakan wujud pelaksanaan sila kelima Pancasila, yakni Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia,” ujar Menteri Ara. Ia menambahkan bahwa kerja sama ini mencerminkan semangat gotong royong, di mana mereka yang mampu secara ekonomi turut membantu sesama yang kurang beruntung, sehingga kesenjangan sosial dapat ditekan.
Setelah seremoni, Menteri Ara mengunjungi beberapa rumah warga yang telah selesai direnovasi. Salah satunya rumah milik Bapak Jeremi yang pada 15 April 2025 lalu dijadikan lokasi kick off dimulainya pengerjaaan renovasi rumah tahap 1 di Kelurahan Tanah Tinggi, Jakarta Pusat.
Menteri PKP RI Maruarar Sirait masuk dan naik ke lantai 2 rumah Jeremi di dampingi Teksan Luis, Koordinator program Bebenah Kampung Yayasan Tzu Chi untuk memastikan rumah Jeremi selesai di renovasi dan sudah layak huni.
Menteri Ara berkesempatan masuk ke dalam rumah Jeremi hingga naik ke lantai atas untuk memastikan rumah dalam kondisi siap huni. Pada kesempatan itu Menteri Ara berbincang dengan istri dari Jeremi yang berkeinginan untuk berjualan kecil-kecilan di depan rumahnya.
“Iya pak saya mau jualan kecil-kecilan di sini di depan rumah lumayan untuk makan sehari-hari,” ucap istri Jeremi dengan wajah gembira. Kemudian Menteri Ara lanjut menuju rumah Ibu Hasna (62), yang sebelumnya rumahnya hanya seluas 6 meter persegi dan dihuni oleh 13 orang. Kini, rumah Ibu Hasna telah bertambah luas menjadi 12 meter persegi dan dibangun 2 lantai. Menteri Ara membantu membelikan sebidang tanah tambahan di sisi kiri rumah Ibu Hasna, seluas 6 meter persegi.
Wakil Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia Sugianto Kusuma melihat langsung rumah Ibu Hasna yang berada di gang sempit dan padat penduduk. Ibu Hasna yang kini rumahnya menjadi lebih luas dan terdiri dari 2 lantai.
Sambil duduk di tangga, Menteri PKP RI Maruarar Sirait melihat langsung rumah Ibu Hasna yang kini luasnya menjadi 12 m². Dulunya dengan luas 6 m² di huni 13 jiwa Ibu Hasna beserta anak cucu, dan cicitnya harus tidur bergantian di dalam rumah.
Ibu Hasna, mengungkapkan rasa syukurnya atas bantuan renovasi rumah yang diberikan. Ia menyampaikan terima kasih kepada Presiden Prabowo Subianto, Menteri PKP, serta Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia karena rumahnya kini jauh lebih nyaman untuk dihuni bersama keluarga besarnya.
"Bagaimana, Ibu Hasna, rumahnya sudah selesai ya? Nyaman nggak? Sudah bisa tidur di dalam rumah ya?" sapa Menteri Ara hangat saat kunjungan. Dengan mata berkaca-kaca dan dengan suara terbata-bata, Ibu Hasna menjawab, "Alhamdulillah, sudah selesai, Pak. Rumah saya sekarang rapi, sudah dicat, bersih, dan bertingkat. Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Yayasan Buddha Tzu Chi dan Pak Menteri, Pak Presiden Prabowo yang sudah membantu membangun dan membelikan tanah. Sekarang rumah saya lebih besar dan layak," ucap Ibu Hasna.
Menteri PKP RI Maruarar Sirait bersama Wakil Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia Sugianto Kusuma berkesempatan masuk ke dalam rumah Sumi, istri Supriatna (almarhum) yang telah selesai di renovasi. Sebelum di renovasi rumah Supriatna kondisinya gelap, pengap, dan harus menundukkan kepala ketika memasuki rumahnya.
Kebahagiaan serupa juga dirasakan oleh Suami, istri dari Supriatna (almarhum), yang rumahnya juga dikunjungi oleh Menteri Ara dan Sugianto Kusuma. Di rumah ini sebelum di renovasi Menteri Ara dan Sugianto Kusuma berkunjung ke rumah Sumi yang kondisinya gelap, pengap, dan harus menundukkan kepala ketika memasuki rumahnya.
“Ada perubahan gak bu sebelum rumah ibu di renovasi dan setelah rumah ibu di renovasi, apa perubahannya Bu?” tanya Pak Ara. “Perubahannya, sekarang rumah saya lebih adem pak, lebih bersih, angin masuk ke sini, Pak. Alhamdulillah,” jawab Sumi dengan wajah gembira karena rumahnya dikunjungi langsung oleh Menteri Ara dan Wakil Ketua Tzu Chi Indonesia, Sugianto Kusuma.
Sambil memegang tembok, Menteri PKP RI Maruarar Sirait memberikan apresiasi kepada Pulau Intan yang telah membantu merenovasi rumah warga cepat dan dengan kualitas yang baik pula.
Sugianto Kusuma dalam seremoni penyerahan kunci rumah di Tanah Tinggi juga menyatakan rasa terima kasihnya kepada Presiden RI Prabowo Subianto atas dukungan penuh melalui Kementerian PKP dalam menjalankan program Bebenah Kampung Renovasi Rumah Tidak Layak Huni oleh Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia.
“Saya rasa kita harus berterima kasih kepada Presiden Prabowo yang telah mendukung kami (Yayasan Tzu Chi) dalam proses Bebenah Kampung, supaya warga bisa tinggal di rumah yang layak huni,” ucap Sugianto Kusuma.
Program Berskala Nasional: 4.000 Rumah di 8 Kota
Dalam kesempatan yang sama, Sri Haryati Direktur Jenderal Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman RI memaparkan progres program Bebenah Kampung Renovasi Rumah Tidak Layak Huni yang dikerjakan oleh Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia.
Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia berkomitmen merenovasi 4.000 unit rumah di delapan wilayah, masing-masing sebanyak 500 unit di DKI Jakarta, Bandung, Banten, Banyumas, Bekasi, Depok, Bogor, dan Surabaya. "Alhamdulillah, untuk wilayah Jakarta dari 500 unit yang direncanakan, saat ini sudah selesai 14 unit (Tanah Tinggi). Para penerima manfaatnya juga hadir bersama kita hari ini," ungkap Sri Haryati dalam laporannya.
Sebanyak 48 unit rumah lainnya sedang dalam tahap pengerjaan, ditargetkan selesai pada 30 Juli 2025. Sisanya, 437 unit, akan dibangun secara bertahap dan ditargetkan rampung pada 15 Maret 2026, sebelum Hari Raya Idul Fitri.
Sri Haryati Direktur Jenderal Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman RI memaparkan dihadapan Menteri PKP dan Wakil Ketua Yayaysan Tzu Chi progres program Bebenah Kampung Renovasi Rumah Tidak Layak Huni yang dikerjakan oleh Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia secara Nasional.
Program serupa juga berjalan di Bandung, dengan 68 unit tengah direnovasi dan target 100 unit selesai pada akhir Juli 2025. Sisanya, 400 unit, ditargetkan rampung pada Maret 2026.
Di Tangerang, pembangunan telah dimulai untuk 114 unit, dengan target selesai 15 September 2025, dan sisa 386 unit direncanakan rampung pada Februari 2026.
Di Wilayah Banyumas mencatat progres pada 25 unit di Desa Paperingan dan Dawuhan, yang akan selesai 25 Juli 2025, sementara 475 unit sisanya ditargetkan selesai Maret 2026.
Untuk daerah Bekasi, Depok, Bogor, dan Surabaya, Kementerian PKP masih dalam tahap koordinasi bersama pemerintah daerah setempat. "Kami ingin memastikan rumah-rumah yang direnovasi benar-benar menyasar untuk masyarakat yang sangat membutuhkan," tegas Sri Haryati.
Program Bebenah Kampung Renovasi Rumah Tidak Layak Huni menjadi wujud nyata kolaborasi antara Kementerian PKP dan Yayasan Tzu Chi dalam menciptakan lingkungan pemukiman yang layak bagi masyarakat prasejahtera.
Dengan target ambisius namun realistis, ribuan keluarga di delapan kota besar di Indonesia kini memiliki harapan baru menyambut masa depan dengan rumah yang lebih nyaman, sehat, dan aman.
Editor: Arimami Suryo A.