Hasna, salah satu penerima bantuan renovasi rumah dengan wajah gembira menerima kunci rumah yang telah selesai di bangun dengan didampingi Koordinator Program Bebenah Kampung, Teksan Luis dan Ketua Tim Tanggap Darurat (TTD) Tzu Chi Indonesia, Joe Riadi.
Sebanyak 14 unit rumah tidak layak huni di RW 12 Kelurahan Tanah Tinggi, Kecamatan Johar Baru, Jakarta Pusat, telah selesai direnovasi dalam Program Bebenah Kampung Renovasi Rumah Tidak Layak Huni tahap ke-1 oleh Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia. Acara seremoni penyerahan kunci dan pemotongan nasi tumpeng kepada para 14 penerima manfaat bantuan ini dilaksankan pada Selasa, 10 Juni 2025.
Kegiatan ini merupakan bagian dari upaya kolaboratif dan mendapat perhatian penuh dari Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP), Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, serta Pemerintah DKI Jakarta, KADIN Indonesia, HIPMI serta sejumlah pihak swasta lainnya dalam mendukung program tiga juta rumah yang dicanangkan oleh Kementerian PKP untuk meningkatkan kualitas hunian warga yang lebih layak dan sehat.
Camat Johar Baru, Ishran Prasetiawan menyerahkan kunci rumah secara simbolis kepada Hasna. Acara penyerahan kunci rumah ini pun berlangsung di Pos RW 12, Kelurahan Tanah Tinggi, Jakarta Pusat.
Relawan Tzu Chi komunitas He Qi Pusat menyiapkan nasi tumpeng sebagai bentuk rasa syukur dan dibagikan kepada 14 keluarga penerima manfaat Program Renovasi Rumah Tidak Layak Huni.
Ketua Tim Tanggap Darurat (TTD) Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, Joe Riadi dalam sambutannya mengajak para penerima manfaat untuk menjaga rumah yang telah direnovasi dengan baik. “Selamat, Bapak dan Ibu. Rumah sudah selesai direnovasi, tolong dirawat dan dijaga kebersihannya. Jangan dijual dan jangan dikontrakkan. Kita sudah membuat kesepakatan bersama ya,” tegas Joe Riadi. Dalam kesempatan ini Joe Riadi juga menambahkan bahwa program Bebenah Kampung Renovasi Rumah Tidak Layak Huni ini sepenuhnya bersifat sosial dan tidak memungut biaya apa pun dari warga penerima manfaat.
Sementara itu, Camat Johar Baru, Ishran Prasetiawan, yang turut hadir menyampaikan apresiasi atas sinergi yang telah terjalin antara pemerintah, Tzu Chi, KADIN Indonesia, HIPMI, dan pihak swasta dalam merealisasikan Program Bebenah Kampung Renovasi Rumah Tidak Layak Huni ini.
“Alhamdulillah, hari ini sebagian rumah pada tahap pertama sudah rampung direnovasi. Terima kasih kepada Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia dan seluruh relawan serta pelaksana yang telah bekerja keras,” ujar Ishran. Ia juga menekankan pentingnya tanggung jawab warga dalam merawat rumah mereka masing-masing. “Rumah ini adalah masa depan keluarga kita. Jika ada kerusakan kecil seperti lampu mati atau keran patah, mohon diperbaiki secara mandiri. Namun, jika ada kerusakan besar seperti tembok rembes atau kebocoran yang membutuhkan penanganan teknis, silakan lapor ke Tzu Chi,” jelas Ishran.
Koordinator Program Bebenah Kampung Tzu Chi, Teksan Luis memberikan sepiring nasi tumpeng kepada warga yang menerima kunci rumah sebagai tanda telah selesai di renovasi dan siap untuk di huni kembali.
Ketua Tim Tanggap Darurat (TTD) Tzu Chi Indonesia, Joe Riadi menyerahkan kunci rumah simbolis kepada Mudjeremi yang rumahnya dijadikan lokasi kick off Program Renovasi Rumah Tidak Layak Huni pada 15 April 2025 lalu.
Acara penyerahan kunci juga diwarnai dengan kehangatan dan kebersamaan antara relawan Tzu Chi komunitas He Qi Pusat dan warga. Dalam acara ini, relawan juga menyiapkan nasi tumpeng sebagai bentuk rasa syukur yang dibagikan kepada seluruh keluarga penerima manfaat.
Salah satu warga penerima manfaat, Hasna (62) tidak dapat menyembunyikan rasa haru dan bahagianya saat menerima kunci rumah barunya. Hasna merupakan warga RT 008/012, Kelurahan Tanah Tinggi, yang pernah viral di media sosial karena tinggal di rumah berukuran 2 x 3 m² yang dihuni oleh 13 orang.
“Senang sekali, terima kasih kepada Yayasan Buddha Tzu Chi dan Pak Menteri PKP RI (Maruarar Sirait) yang telah membangun kembali rumah saya dan membantu membelikan tanah. Sekarang rumah saya lebih besar dan bersih,” ujar Hasna bersukacita.
Ia mengaku ingin lekas pindah ke rumah barunya yang sudah selesai dibangun kembali. “Besok saya mulai cicil barang-barang pindah. Saya harus angkat barang-barang dulu, baru pindah semua,” ucap Hasna tersenyum.
Relawan berfoto bersama didalam rumah Hasna yang telah selesai dibangun ulang. Rumah Hasna terdiri dua lantai dan satu kamar mandi. Dari awalnya hanya 2 x 3 m², kini rumahnya memiliki luas 12.915 m².
Relawan Tzu Chi komunitas He Qi Pusat bersama warga penerima bantuan Program Renovasi Rumah Tidak Layak Huni di kelurahan Tanah Tinggi.
Program Bebenah Kampung Renovasi Rumah Tidak Layak Huni ini merupakan bagian dari target jangka panjang Tzu Chi untuk memperbaiki 154 unit rumah yang tidak layak huni di empat kelurahan di wilayah Kecamatan Johar Baru, Jakarta Pusat. Dengan rincian, Kelurahan Johar Baru 28 unit, Kelurahan Galur 29 unit, Kelurahan Tanah Tinggi 28 unit, Kelurahan Kampung Rawa 69 unit, sehingga total ada 154 unit rumah akan di renovasi di wilayah Jakarta Pusat.
Dengan dukungan dan gotong royong dari berbagai pihak, Program Renovasi Rumah Tidak Layak Huni ini diharapkan dapat terus berlanjut demi menciptakan hunian dan lingkungan yang lebih sehat dan layak huni bagi masyarakat prasejahtera.
Editor: Arimami Suryo A.
Sitemap