Program Renovasi Rumah Warga di Johar Baru Tahap 2

Jurnalis : Anand Yahya, Fotografer : Anand Yahya

Ibu Mulia anak dari Pak Soleh menerima dana sewa rumah sementara dari Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia yang masuk dalam Program Renovasi Rumah Tidak Layak Huni di Kelurahan Johar Baru, Jakarta Pusat. Pak Soleh masuk dalam program tahap 1 dan kini rumahnya dalam proses renovasi.

Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia melanjutkan program Bebenah Kampung: Renovasi Rumah Tidak Layak Huni di Kelurahan Johar Baru, Kecamatan Johar Baru, Jakarta Pusat pada Jumat, 20 Juni 2025. Bertempat di Kantor Kelurahan Johar Baru, relawan Tzu Chi komunitas He Qi Pusat dan staf Tzu Chi Indonesia juga mengadakan pertemuan bersama warga untuk penandatanganan surat kesepakatan bersama dan penyerahan dana rumah sewa sementara kepada warga penerima bantuan.

Dalam kegiatan ini dilakukan dua agenda penting: penyerahan bantuan dana sewa rumah bagi warga penerima manfaat tahap pertama dan penandatanganan surat perjanjian untuk program renovasi rumah tahap kedua. Bantuan dana kontrakan sebesar satu juta rupiah per keluarga ini diberikan untuk meringankan beban selama proses renovasi berlangsung.

Tarsa sedang menerima dana biaya sewa rumah petak dari relawan Tzu Chi. Tarsa masuk dalam progran renovasi rumah tahap 1 di Kelurahan Johar Baru Jakarta Pusat. Kondisi rumah Tarsa yang luasnya 10 m² di huni oleh 7 orang.

Lani Muliana, relawan Tzu Chi komunitas He Qi Pusat mendampingi warga Johar Baru dalam menjalani penandatanganan surat kesepakatan bersama program renovasi rumah tidak layak huni yang berlangsung di Kantor Kelurahan Johar Baru, Jakarta Pusat.

Di tengah padatnya permukiman di Kelurahan Johar Baru, keluarga Pak Soleh yang diwakili oleh putrinya, Ibu Mulia, menjadi salah satu penerima manfaat program renovasi tahap pertama. Rumah mereka yang berdiri di atas lahan seluas 10 m² di kawasan Kampung Rawa Sawah, RT 012/RW02, dihuni 13 orang dari tiga generasi. Termasuk di dalamnya para cucu yang harus berbagi ruang tidur di bangunan yang telah rapuh dan sempit.

“Kami sekarang sudah pindah ke kontrakan. Uang kontrakannya dari Yayasan Buddha Tzu Chi. Rumah sudah dibongkar, katanya minggu ini mulai dikerjakan. Saya dagang, jadi agak repot kalau harus numpang di tempat orang. Apalagi depan rumah juga dipenuhi puing-puing bongkaran. Harapannya sih rumah cepat selesai,” ujar Ibu Mulia.

Ia juga mengungkapkan rasa syukurnya atas bantuan yang diberikan kepada keluarga besarnya. “Saya sangat berterima kasih kepada Yayasan Buddha Tzu Chi yang telah membantu merenovasi rumah bapak saya. Harapannya nanti rumah tidak bocor lagi, kabel-kabel listrik yang rusak bisa diganti, dan saluran air juga dibetulkan,” tambahnya dengan wajah sumringah.

Hamzah sedang membantu para tukang yang rumahnya sudah hampir rampung direnovasi. Kondisi rumah Hamzah awalnya sangat rendah atapnya dan di huni oleh 8 jiwa. Kini kondisi rumah Hamzah sudah 90% selesai.

Perasaan serupa juga dirasakan oleh Hamzah (67), yang rumahnya sudah hampir rampung direnovasi. “Alhamdulillah, rumah saya sekarang sudah 90 persen selesai. Terima kasih banyak kepada Yayasan Buddha Tzu Chi. Saya berharap segera selesai dan bisa kembali menempati rumah sendiri,” ucapnya. Ia juga mengisahkan, sebelumnya rumahnya hanya memiliki satu kamar dan dihuni oleh delapan orang. “Kami tidur bertumpuk-tumpuk, karena rumah ini adalah peninggalan orang tua. Sekarang Alhamdulillah, sedang direnovasi,” tambahnya.

Saat ini, Hamzah dan keluarganya tinggal di kontrakan yang biayanya juga ditanggung oleh Yayasan Tzu Chi. Di usia senja, Hamzah tak lagi memiliki penghasilan tetap. “Anak-anak kerja di PPSU, ya seadanya saja. Kadang saya bantu ngumpulin botol plastik buat tambahan belanja harian,” ujar Hamzah dengan rasa syukur.

Relawan Tzu Chi bersama staf pengurus dari Kelurahan Johar Baru berfoto bersama setelah menjalani penandatanganan surat kesepakatan bersama dan penyerahan dana rumah sewa sementara di aula Kantor Kelurahan Johar Baru, Jakarta Pusat.

Program Bebenah Kampung Renovasi Rumah Tidak Layak Huni ini merupakan kolaborasi antara Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia dengan Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman (Kementerian PKP) Republik Indonesia. Program ini bertujuan meningkatkan kualitas hidup warga yang tinggal di rumah-rumah tidak layak huni.

Di Kelurahan Johar Baru, tahap pertama program ini mencakup renovasi 14 rumah, termasuk milik keluarga Pak Soleh dan Pak Hamzah. Sementara untuk tahap kedua, telah disepakati sebanyak 15 unit rumah akan menerima bantuan renovasi rumah. Melalui program ini, diharapkan semakin banyak warga bisa merasakan manfaat dari hunian yang lebih layak dan aman.

Editor: Arimami Suryo A.

Artikel Terkait

14 Warga Tanah Tinggi Kini Punya Hunian Layak Berkat Renovasi Tzu Chi

14 Warga Tanah Tinggi Kini Punya Hunian Layak Berkat Renovasi Tzu Chi

11 Juni 2025

Tzu Chi Indonesia menggelar acara seremoni penyerahan kunci dan pemotongan nasi tumpeng kepada para 14 warga kelurahan Tanah Tinggi yang rumahnya telah selesai direnovasi.

Program Renovasi Rumah Warga di Johar Baru Tahap 2

Program Renovasi Rumah Warga di Johar Baru Tahap 2

23 Juni 2025

Program renovasi rumah tidak layak huni Tzu Chi Indonesia memasuki tahap kedua di Kelurahan Johar Baru. Warga penerima manfaat tahap pertama juga menerima dana sewa kontrakan agar tetap nyaman selama renovasi berlangsung.

14 Kunci Rumah untuk Sambut Hunian Baru di Tanah Tinggi

14 Kunci Rumah untuk Sambut Hunian Baru di Tanah Tinggi

30 Juni 2025

Menteri PKP, Maruarar Sirait dan Wakil Ketua Tzu Chi Indonesia, Sugiato Kusuma menyerahkan kunci ke 14 warga Tanah Tinggi, Jakpus yang rumahnya direnovasi melalui Program Bebenah Kampung Renovasi Rumah Tidak Layak Huni.

Tak perlu khawatir bila kita belum memperoleh kemajuan, yang perlu dikhawatirkan adalah bila kita tidak pernah melangkah untuk meraihnya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -