Air Mata Haru dan Senyum Syukur Warnai Bedah Rumah Tzu Chi Surabaya

Jurnalis : Diyang Yoga W (Tzu Chi Surabaya), Fotografer : Diyang Yoga W, Yassir, Ida Sabrina (Tzu Chi Surabaya)

Relawan mensurvei rumah-rumah warga didampingi Kader Kelurahan Ngagel Rejo untuk Survey ke rumah-rumah. Panas terik tidak menghambat relawan Tzu Chi Surabaya untuk menjaring berkah.

Setelah menjalin jodoh baik dengan Kelurahan Jagir, relawan Tzu Chi Surabaya kini kembali membuka lembaran berkah baru melalui program Bedah Rumah Tzu Chi. Targetnya, sebanyak 500 rumah akan direnovasi agar layak huni bagi warga Surabaya.

Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Surabaya, Vivian Fan, menegaskan komitmen ini lahir dari niat untuk menebarkan cinta kasih yang dimulai dari lingkungan terdekat. “Kita ingin membantu sesama dengan penuh cinta kasih, dan kita mulai dari sekitar kantor Yayasan Buddha Tzu Chi agar manfaatnya benar-benar dirasakan warga sekitar,” ujarnya.

Menjalin Kerja Sama untuk Tepat Sasaran
Merenovasi 500 rumah tentu bukan hal mudah. Agar tepat sasaran, Tzu Chi Surabaya bekerja sama dengan pemerintah terkait. Data calon penerima bantuan dipilah dengan penuh kehati-hatian agar manfaat benar-benar sampai kepada yang membutuhkan. Relawan menyambut dengan suka cita setiap data dari kelurahan yang siap disurvei.

Becky Ciang Mengkoordir relawan dengan penuh suka cita dan membagi relawan menjadi 7 team untuk survey Kelurahan Ngagel Rejo.

Setelah Kelurahan Jagir, giliran Kelurahan Ngagel Rejo, Kecamatan Wonokromo, yang menjadi lokasi survei kedua. Pada Kamis pagi, 11 September 2025, sebanyak 24 warga siap disurvei oleh 7 tim relawan Tzu Chi yang didampingi kader wilayah.

Menyusuri Lorong-Lorong Kehidupan
Salah satu relawan, Ermin, berkesempatan menyurvei lima calon penerima manfaat di RW 1 dan RW 3 Ngagel Rejo. Meski panas terik menyengat, langkahnya tak surut. Dengan penuh cinta kasih, ia menyusuri lorong demi lorong menuju rumah warga.

Wajah suka cita Suhartini saat relawan datang untuk survey rumahnya ditemani oleh Ketua RT 08 Sukisman.

Di Gang 6 Utara, Ermin disambut hangat oleh Ibu Suhartini, yang tinggal di rumah tua bersama kakaknya. Atap genteng rumahnya banyak yang pecah akibat kucing dan tikus yang sering berkeliaran. Setiap hujan turun, air merembes ke dalam rumah hingga membuatnya seperti tidur di ruang terbuka. “Tiap kali hujan, rasanya seperti tidur di luar rumah karena air menetes dari genteng,” ucapnya sambil tersenyum lebar menyambut kedatangan relawan.

Ketua RT 8 RW 1, Pak Sukisman, juga menyampaikan rasa terima kasihnya. “Lewat program ini, warga bisa tidur dengan tenang. Ibu Suhartini memang sangat membutuhkan karena tiap kali hujan selalu dihantui kebocoran,” katanya penuh haru.

Kisah Air Mata Syukur
Di tempat lain, relawan Ida Sabrina bersama dua rekannya menyurvei Ibu Suyatmi, warga Bratang Wetan. Tinggal sendirian di rumahnya yang sudah lapuk, Ibu Suyatmi memilih bertahan karena begitu mencintai tetangganya yang selama ini memperlakukannya penuh kasih.

Ida Sabrina dengan penuh cinta kasih memberikan pengertian kepada Suyatmi meneteskan air mata karena bahagia dapat dibantu untuk renovasi rumah.

Saat relawan datang, air matanya jatuh tak terbendung. Ia bercerita tentang kerinduannya kepada anaknya, namun sekaligus mengungkap betapa tetangganya sudah seperti keluarga. Relawan pun menenangkannya dengan penuh welas asih. “Terima kasih ya, Nak. Sehat-sehat selalu, semoga bisa membantu lebih banyak orang,” ucapnya sambil mengusap air mata bahagia.

Rumah yang ditempati Ibu Suyatmi sudah lama tidak terurus. Tembok berjamur dan ruangan yang lembap membuat udara pengap. Bantuan renovasi dari Tzu Chi baginya adalah berkah besar, bukan sekadar perbaikan rumah, tetapi juga perhatian tulus yang menyejukkan hati.

Menebar Cinta Kasih, Menyulam Harapan
Usai survei, para relawan kembali ke kelurahan untuk melengkapi data. Namun yang tersisa bukan hanya catatan di kertas, melainkan kisah perjumpaan penuh makna. Senyum, air mata, dan ucapan terima kasih warga menjadi pengingat betapa cinta kasih mampu menembus hati yang terdalam.

Para relawan Tzu Chi Surabaya foto bersama dengan Lurah dan staf Kelurahan Ngagel Rejo dan Kader sebelum berangkat untuk survey.

Seperti kata perenungan Master Cheng Yen yang kembali terasa hidup dalam momen ini:
“Hal yang paling menenteramkan batin manusia dalam kehidupan adalah bila ketika ia memiliki kemampuan, berapa pun itu, ia segera bersumbangsih, memberi manfaat bagi orang banyak, dan menciptakan berkah bagi masyarakat.”

Editor: Anand Yahya

Artikel Terkait

Tzu Chi Surabaya Awali Program Berbenah Kampung di Kelurahan Jagir

Tzu Chi Surabaya Awali Program Berbenah Kampung di Kelurahan Jagir

22 Agustus 2025

Tzu Chi Surabaya memulai Program Berbenah Kampung di Kelurahan Jagir pada 12 Agustus 2025, membantu 26 rumah pertama agar lebih layak huni. 

Air Mata Haru dan Senyum Syukur Warnai Bedah Rumah Tzu Chi Surabaya

Air Mata Haru dan Senyum Syukur Warnai Bedah Rumah Tzu Chi Surabaya

17 September 2025

Relawan Tzu Chi Surabaya melanjutkan program Bedah Rumah dengan melakukan survei ke rumah 24 warga di Kelurahan Ngagel Rejo. Dari senyum Ibu Suhartini hingga air mata haru Ibu Suyatmi.

Mewujudkan Hunian Layak Bagi Warga Surabaya

Mewujudkan Hunian Layak Bagi Warga Surabaya

04 Agustus 2025

Tzu Chi Surabaya memulai Program Bebenah Kampung Renovasi Rumah Tidak Layak Huni dengan melakukan soisalisasi dan mensurvei 38 rumah di Kelurahan Jagir, Kecamatan Wonokromo, Surabaya.

Hanya dengan mengenal puas dan tahu bersyukur, kehidupan manusia akan bisa berbahagia.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -