Renovasi Rumah Tidak Layak Huni di Surabaya: Rumah Warga Ngagelrejo Siap Direnovasi

Jurnalis : Fransisca Septia Kuswanto (Tzu Chi Surabaya), Fotografer : Diyang Yoga W (Tzu Chi Surabaya)

Warga Kelurahan Ngagelrejo, Surabaya dengan sukacita menghadiri penandatanganan surat kesepakatan bersama program Bebenah Kampung Renovasi Rumah Tak Layak Huni.

Semangat kebersamaan dan welas asih terpancar di Kantor Kelurahan Ngagelrejo, Surabaya, pada Jumat, 24 Oktober 2025, ketika Yayasan Buddha Tzu Chi Surabaya turut serta dalam kegiatan penandatanganan Surat Kesepakatan Bersama (SKB) program Bebenah Kampung Renovasi Rumah Tak Layak Huni. Program ini merupakan bentuk nyata kepedulian terhadap masyarakat yang masih tinggal di rumah tidak layak huni, sekaligus wujud sinergi antara berbagai pihak untuk menciptakan kehidupan yang lebih layak dan bermartabat.

Program Bebenah Kampung digagas sebagai upaya renovasi rumah-rumah warga yang kondisinya sudah tidak memenuhi standar kelayakan. Melalui kolaborasi bersama Pemerintah Kota Surabaya, Kementerian Perumahan dan Kawasan Pemukiman (PKP), serta Pemerintah Provinsi Jawa Timur, Yayasan Buddha Tzu Chi Surabaya hadir dengan semangat humanity in action, meyalurkan cinta kasih universal tanpa memandang latar belakang.

Relawan mendampingi beberapa penerima bantuan yang mengalami kesulitan saat mengisi form surat kesepakatan bersama.

Sambutan dari perwakilan Pemerintahan Surabaya juga Kepala Bidang Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman serta Pertanahan Provinsi Jatim saat menghadiri kegiatan penandatangan surat kesepakatan bersama bagi 16 peneriama bantuan.

Dalam kegiatan tersebut, 11 relawan Tzu Chi Surabaya hadir dengan hati penuh sukacita, menjadi saksi sekaligus bagian dari langkah awal perubahan bagi masyarakat sekitar. Para relawan membawa semangat untuk menebarkan nilai kemanusiaan melalui tindakan nyata, sejalan dengan misi Tzu Chi untuk membantu mereka yang membutuhkan.

Perwakilan Tzu Chi Surabaya, Ida, dalam sambutannya menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan bentuk nyata dari semangat welas asih dan kepedulian yang telah menjadi jiwa gerakan Tzu Chi.

“Terdapat 27 usulan KK dari Kelurahan Jagir, dan setelah dilakukan survei, yang lolos ke verifikasi bersama ada 16 KK. Izinkan saya menyampaikan sebuah pesan dari Master Cheng Yen, yaitu kekuatan akan menjadi besar bila kebajikan dilakukan bersama-sama, berkah yang diperoleh akan menjadi besar pula,” ujarnya penuh haru.

Ida juga menambahkan bahwa semangat relawan Tzu Chi dalam membantu masyarakat tidak akan berhenti di sini.

Ida Sabrina saat memberikan sambutannya sebagai perwakilan dari Yayasan Buddha Tzu Chi Surabaya dengan penuh sukacita.

Salah satu penerima manfaat program, Tari, tak kuasa menyembunyikan rasa bahagianya. Dengan mata berkaca-kaca, ia mengucapkan rasa terima kasih yang mendalam kepada semua pihak yang telah membantu.

“Saya sangat berterima kasih kepada Yayasan Buddha Tzu Chi atas bantuannya. Setelah direvonasi, rumah saya akan menjadi layak untuk ditinggali, dan akan ada perubahan signifikan yang saya dan keluarga saya rasakan dari program ini,” ungkapnya dengan penuh haru.

Kisah Tari menjadi cerminan nyata dari makna sesungguhnya kegiatan ini, bahwa setiap tindakan kecil penuh cinta kasih dapat membawa perubahan besar bagi kehidupan seseorang.

Proses Penandatangan surat kesepakatan bersama dari para penerima bantuan, bersama Yayasan Buddha Tzu Chi, Kelurahan, Kecamatan dan perwakilan Pemerintahan Jatim.

Penandatanganan SKB ini menjadi simbol tekad bersama untuk menata kampung, memperbaiki hunian, dan menghadirkan kehidupan yang lebih layak bagi warga Surabaya. Kegiatan ini juga memperkuat nilai-nilai kemanusiaan yang senantiasa dijunjung tinggi oleh Yayasan Buddha Tzu Chi, bahwa di mana ada cinta kasih, di sana ada harapan yang tumbuh.

Dengan semangat kolaborasi dan gotong royong, diharapkan program ini menjadi langkah berkelanjutan menuju Surabaya yang lebih tertata, sehat, dan penuh kehangatan. Melalui setiap rumah yang direnovasi, tersimpan pesan bahwa kebahagiaan sejati lahir dari kepedulian terhadap sesama.

Editor: Metta Wulandari

Artikel Terkait

Renovasi Rumah Tidak Layak Huni di Surabaya: Panas Terik, Dingin Hujan Tak Surutkan Semangat Menjaring Berkah

Renovasi Rumah Tidak Layak Huni di Surabaya: Panas Terik, Dingin Hujan Tak Surutkan Semangat Menjaring Berkah

25 Oktober 2025

Relawan Tzu Chi Surabaya kembali menebar kebaikan lewat survei sosial ekonomi tahap kedua di Kelurahan Wonokromo.

Air Mata Haru dan Senyum Syukur Warnai Bedah Rumah Tzu Chi Surabaya

Air Mata Haru dan Senyum Syukur Warnai Bedah Rumah Tzu Chi Surabaya

17 September 2025

Relawan Tzu Chi Surabaya melanjutkan program Bedah Rumah dengan melakukan survei ke rumah 24 warga di Kelurahan Ngagel Rejo. Dari senyum Ibu Suhartini hingga air mata haru Ibu Suyatmi.

Renovasi Rumah Tidak Layak Huni di Surabaya: Wujudkan 500 Rumah Layak Huni di Kota Pahlawan

Renovasi Rumah Tidak Layak Huni di Surabaya: Wujudkan 500 Rumah Layak Huni di Kota Pahlawan

20 Oktober 2025

Menteri PKP, Maurarar Sirait dan Walikota Surabaya, Eri Cahyadi hadiri peluncuran dimulainya Renovasi Rumah Tidak Layak Huni yang digagas Tzu Chi Indonesia.

Apa yang kita lakukan hari ini adalah sejarah untuk hari esok.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -