Bakti Kepada Orang Tua Tiada Habisnya

Jurnalis : Eko Chandra (Tzu Ching Singkawang), Fotografer : David Ang (Tzu Ching Singkawang)
 
 

fotoDua hal yang tidak dapat ditunda: berbakti pada orang tua dan berbuat kebajikan. Tanggal 27 Mei 2012, Tzu Ching Singkawang telah mempraktikkannya.

Tepat satu minggu setelah terbentuknya Tzu Ching Singkawang, kawula muda yang telah menjadi bagian dari Tzu Ching, langsung melaksanakan kegiatan bakti pada tanggal 27 Mei 2012 yang juga merupakan kegiatan yang pertama kali oleh Tzu Ching Singkawang, yaitu kunjungan kasih ke Panti Wreda Sinar Kasih di Kelurahan Sijangkung, Kota Singkawang,  sekaligus merayakan hari ulang tahun opa oma yang jatuh pada tanggal 29 Mei.

 

 

Setiap dua bulan sekali relawan Tzu Chi Singkawang melakukan kegiatan kunjungan kasih ke panti wreda, dan yang berbeda adalah kegiatan pada hari itu adalah dengan adanya Tzu Ching Singkawang. Sebelum acara perayaan ulang tahun dimulai, para relawan dan Tzu Ching menghampiri setiap kamar dari opa oma untuk menggandengnya keluar untuk dirapikan rambut dan kukunya, kemudian baru digandeng ke Ruang Santai yang merupakan tempat acara diselenggarakan.

Acara dibuka dengan sambutan dari Komite Tzu Chi Singkawang,  kemudian isyarat tangan dari para Bodhisatwa cilik dan juga dari Tzu Ching Singkawang, yang di mana opa oma merasa sangat terhibur dengan para anak muda yang energik dan sepantaran dengan cucu-cucu mereka. Oma dan opa kian terharu ketika relawan dan Tzu Ching menyanyikan lagu ‘Kasih ibu tak terukur nilainya’ (Shi Sang Zhi You Ma Ma Hao).

foto    foto

Keterangan :

  • Para Tzu Ching dengan sabar mendengarkan keluh kesah opa dan oma yang tinggal di panti (kiri).
  • Menyuapkan makanan kepada opa dan oma merupakan salah satu bentuk bakti dari Tzu Ching kepada orang tua (kanan).

Selanjutnya dihidangkan makanan menu vegetarian sebagai santap siang bersama. Acara dilanjutkan dengan merayakan ulang tahun bagi seorang Oma dan Opa yang bulan itu berulang tahun. Salah seorang Oma mengangkat tangannya dan maju ke depan meniup lilin, memotong kue ulang tahun dan membagi-bagikan kepada yang lain. Rasa haru dan bahagia terukir di wajahnya.

Menjaga dan Merawat Orang Tua
Kesan dan perasaan seperti apa yang dirasakan Tzu Ching? Bagi Hermandus yang baru pertama kali mengikuti acara seperti ini, ia merasakan bahagia melihat opa oma tertawa senang, dan juga sempat merasa sedih karena teringat opa omanya yang sudah tiada. Maka dari itu Hermandus berpesan untuk lebih memperhatikan dan memberi kasih sayang kepada opa oma dan orang tua nya, dan berjanji pada dirinya sendiri jangan sampai orang tuanya nanti tinggal di panti jompo.

foto   foto

Keterangan :

  • Tzu Ching datang ke Panti Wreda membawa keriaan bagi para opa dan oma dengan mengajak mereka bernyanyi bersama (kiri).
  • Tzu Ching juga mempersiapkan kue ultah beserta lilinnya bagi opa dan oma yang merayakan ulang tahun (kanan).

Secara terpisah, Dedi Alfonso sependapat dengan Hermandus. Sebagai anak yang berbakti seharusnya bisa menemani, menjaga, dan merawat seperti pada saat kita masih kecil dulu yang dirawat oleh orang tua kita dengan penuh kasih sayang.

Dewi Wati yang juga baru pertama kali mengikuti kegiatan tersebut, juga berjanji kepada dirinya sendiri untuk dapat selalu menjaga dan merawat orang tuanya, dan tidak akan membiarkan mereka tinggal di panti jompo.

“Kegiatan ini diharapkan supaya semua relawan terutama Tzu Ching dapat lebih memahami tentang bakti kepada orang tua dan juga tidak “gengsi” untuk memberi kasih sayang kepada orang tua “ ucap Yulia, Ketua Tzu Ching Singkawang.

  
 

Artikel Terkait

Paket Bantuan Bagi Korban Banjir di Sidrap

Paket Bantuan Bagi Korban Banjir di Sidrap

15 Juli 2019

Untuk mengurangi beban korban banjir, Yayasan Buddha Tzu Chi Makassar melakukan survei langsung sekaligus memberikan bantuan. paket bantuan banjir yang diberikan disalurkan pada dua desa, masing-masing Desa Turungan Teteaji, Kecamatan Tellulimpoe: 123 kepala keluarga dan Desa Wattae, Kecamatan Pancalautan: 217 kepala keluarga.

Tidak Larut dalam Sedih

Tidak Larut dalam Sedih

12 November 2014

Kebakaran yang melanda RT 14/06, Kelurahan Sukapura, Cilincing, Jakarta Utara pada Sabtu malam (8/11) memaksa 121 kepala keluarga mengungsi akibat rumahnya hangus dilalap si jago merah. Selain kerugian materil, kebakaran ini juga memakan korban jiwa.

Berkah Tak Terhingga

Berkah Tak Terhingga

07 September 2020
Di tengah keputusasaannya menjalani kehidupan tinggal di rumah yang selalu kebanjiran, Alimatusakdiah yakin bahwa Tuhan akan memberikan berkah tak terhingga untuk hidupnya. Berkah itupun datang dengan hadirnya bantuan renovasi rumah dari Tzu Chi.
Kesuksesan terbesar dalam kehidupan manusia adalah bisa bangkit kembali dari kegagalan.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -