Banjir Sumatera: Sekolah Dibersihkan, Harapan Dihidupkan di Aceh Tamiang

Jurnalis : Nuraina Ponidjan (Tzu Chi Medan), Fotografer : Amir Tan (Tzu Chi Medan)
Relawan Yayasan Buddha Tzu Chi membersihkan lantai ruang kelas Sekolah Dasar Negeri 01 dengan sorokan karet setelah penyemprotan air, Desa Bukit Tempurung, Kecamatan Kuala Simpang, Kabupaten Aceh Tamiang, Rabu, 25 Desember 2025.

Tzu Chi selalu mengutamakan skala prioritas saat terjadi bencana. Pascabencana banjir bandang dan tanah longsor, relawan Tzu Chi Medan terlebih dahulu menyalurkan bantuan kebutuhan pokok yang mendesak, seperti sembako dan kebutuhan hidup sehari-hari. Setelah itu, relawan Tzu Chi di Medan dan Aceh melanjutkan dengan kegiatan bakti sosial kesehatan.

Melihat pentingnya ketersediaan air bersih serta masih sulitnya masyarakat memperoleh air bersih, Tzu Chi juga menyalurkan bantuan berupa enam tangki air di enam titik lokasi pengungsi. Selain itu, Tzu Chi membuat sumur bor dan menyewa excavator (alat berat) untuk membersihkan beberapa jalan utama di Kota Kuala Simpang.

Pada Hari Natal, 25 Desember 2025, ada 101 relawan kembali ke Kuala Simpang. Sebagian relawan kembali mengadakan bakti sosial kesehatan, sementara 40 relawan bersama tujuh relawan Tzu Chi Kuala Simpang menuju gedung Sekolah Dasar Negeri 01 di Desa Bukit Tempurung, Kecamatan Kuala Simpang, Kabupaten Aceh Tamiang, untuk membersihkan lingkungan sekolah.

Relawan Tzu Chi melakukan pembersihan ruang kelas yang masih dipenuhi lumpur tebal akibat banjir bandang, di Sekolah Dasar Negeri 01 Desa Bukit Tempurung, Kecamatan Kuala Simpang, Kabupaten Aceh Tamiang, Rabu, 25 Desember 2025.

Proses pembersihan lanjutan ruang kelas yang terdampak banjir bandang oleh relawan Tzu Chi, dengan mengangkat lumpur yang masih mengendap di lantai kelas, di SDN 01 Desa Bukit Tempurung, Aceh Tamiang, Rabu, 25 Desember 2025.

Upaya ini dilakukan agar anak-anak dapat segera kembali bersekolah, mengingat pendidikan merupakan hal yang sangat penting. Hal tersebut disampaikan oleh Rasman, Kepala SDN 01 Bukit Tempurung. “Kami mengusahakan agar awal Januari 2026 anak-anak sudah bisa kembali masuk sekolah. Kami tidak ingin bencana ini membentuk anak-anak menjadi malas atau hanya berdiri di pinggir jalan meminta bantuan dari para donatur,” ujar Rasman.

Rasman mengungkapkan hampir setiap hari datang ke sekolah untuk memikirkan cara membersihkan lumpur dan barang-barang yang rusak akibat terendam banjir.

“Saya sering mengajak guru-guru untuk bergotong royong membersihkan lingkungan sekolah dan ruang kelas. Bagaimana kita memikirkan cara membersihkan sekolah ini. Lumpur di halaman saja masih setinggi lutut, bagaimana membersihkan kelas. Untunglah ada relawan Yayasan Buddha Tzu Chi yang hadir bagaikan malaikat penolong, lengkap dengan alat berat berupa excavator untuk mengangkat lumpur dan barang rongsokan ke truk,” tutur Rasman sambil ikut membantu relawan membersihkan ruang kelas.

Melihat semangat para relawan yang membersihkan tiga ruang kelas dan satu ruang guru yang dipenuhi lumpur, Kepala Desa Bukit Tempurung, M. Yunus, yang akrab disapa Datuk, turut membantu proses pembersihan sekolah. “Terima kasih kepada relawan Tzu Chi yang telah bergotong royong membersihkan SD Negeri 01 ini,” ujar M. Yunus.

Sekretaris Daerah Aceh Tamiang, Drs. Syaibun Anwar, yang sebelumnya telah bergabung sebagai relawan Tzu Chi, juga turut membantu selama penyaluran bantuan di Aceh Tamiang. Kali ini, Syaibun Anwar ikut terlibat langsung dalam pembersihan sekolah.

“Saya mewakili pemerintah dan masyarakat mengucapkan terima kasih kepada Yayasan Buddha Tzu Chi yang begitu peduli terhadap kebutuhan masyarakat Aceh Tamiang pascabencana, mulai dari sembako, kebutuhan sehari-hari, air bersih, sumur bor, hingga pembersihan sekolah, serta anak-anak yang sudah lama meninggalkan bangku sekolah bisa segera melanjutkan pendidikannya,” ujar Drs. Syaibun Anwar.

Satu unit mobil pemadam kebakaran dikerahkan untuk membantu menyemprot dinding dan lantai ruang kelas agar sisa lumpur tidak mengering dan menempel, dalam kegiatan pembersihan SDN 01 Desa Bukit Tempurung, Kecamatan Kuala Simpang, Rabu, 25 Desember 2025.

Sebuah excavator dikerahkan untuk mengangkut lumpur serta perabot sekolah yang rusak akibat terendam banjir bandang ke dalam truk pengangkut, di halaman SDN 01 Desa Bukit Tempurung, Kabupaten Aceh Tamiang, Rabu, 25 Desember 2025.

Untuk kebutuhan air bersih, selain menempatkan enam tangki air di enam titik, Tzu Chi juga memikirkan sumber airnya. Dalam sepekan terakhir, relawan Tzu Chi Medan, Alung, bekerja sama dengan Bapak Sarial mencari sumber mata air melalui sumur bor. Pada hari yang sama, sumur bor juga dibuat di lingkungan sekolah untuk keperluan pembersihan.

“Masih banyak warga yang belum bisa kembali ke rumah karena tidak ada air untuk membersihkan rumah mereka. Karena itu, kami membuatkan sumur bor, termasuk di SDN 01. Semoga setelah dibersihkan, kegiatan belajar mengajar bisa segera dilanjutkan kembali,” tutur Alung.

Novalia, salah satu guru yang turut membantu pembersihan sekolah, mengatakan bahwa seluruh guru berjumlah 32 orang ikut terlibat dalam kegiatan tersebut. “Sekolah ini adalah tempat kami bekerja dan sumber penghidupan kami. Karena itu, kami harus bekerja lebih keras membersihkannya. Meski rumah saya tidak terdampak banjir, rumah saya menampung 47 orang tetangga yang rumahnya terendam. Kami tetap saling berbagi, walaupun dengan kondisi yang serba terbatas,” ungkap Novalia.

Koordinator pembersihan sekolah, Tjokro Suminto, menjelaskan bahwa setelah lumpur dan perabotan rusak dikeluarkan secara manual menggunakan sekop dan serokan, seluruh ruangan disemprot menggunakan air dari mobil pemadam kebakaran agar lantai dan dinding benar-benar bersih. Lumpur dan barang rusak yang menumpuk di lapangan sekolah kemudian diangkut menggunakan excavator ke truk untuk dibuang ke lokasi pembuangan yang telah ditentukan oleh pemerintah daerah setempat.

Relawan Tzu Chi menurunkan dan membawa berbagai peralatan pembersihan ke dalam area sekolah sebagai bagian dari kegiatan gotong royong pembersihan pascabencana, di SDN 01 Desa Bukit Tempurung, Kecamatan Kuala Simpang, Rabu, 25 Desember 2025.

Sebagai bentuk apresiasi, Yayasan Buddha Tzu Chi memberikan bantuan berupa satu goni beras dan satu kotak mi instan kepada para guru yang turut membantu proses pembersihan sekolah, di SDN 01 Desa Bukit Tempurung, Aceh Tamiang, Rabu, 25 Desember 2025.

Sebagai bentuk apresiasi kepada para guru yang telah membantu, Yayasan Buddha Tzu Chi memberikan satu karung beras dan satu dus mi instan kepada masing-masing guru. Pembersihan sekolah akan dilanjutkan kembali pada Minggu, 28 Desember 2025.

Bila setiap orang bersatu hati dan bergotong royong, kekuatan dapat dioptimalkan secara maksimal. Tzu Chi bergerak bukan hanya untuk hari ini, tetapi juga demi masa depan yang lebih bermartabat.

Editor: Anand Yahya

Artikel Terkait

Banjir Sumatera: Sekolah Dibersihkan, Harapan Dihidupkan di Aceh Tamiang

Banjir Sumatera: Sekolah Dibersihkan, Harapan Dihidupkan di Aceh Tamiang

30 Desember 2025
Pascabencana banjir bandang di Kuala Simpang, Aceh Tamiang, relawan Tzu Chi bergerak cepat menyalurkan bantuan kebutuhan dasar, layanan kesehatan, penyediaan air bersih, serta pembersihan fasilitas umum.
Bantuan Bencana Banjir di Sumatera: Baksos Carnation Salurkan Donasi Melalui Tzu Chi

Bantuan Bencana Banjir di Sumatera: Baksos Carnation Salurkan Donasi Melalui Tzu Chi

01 Desember 2025

Dengan rasa peduli, Baksos Carnation menyerahkan donasi melalui Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia untuk disalurkan kepada warga terdampak bencana di Sumatera. 

Respons Pascabencana, Tzu Chi Tinjau Lahan Hunian Tetap di Sejumlah Daerah Sumatera Utara

Respons Pascabencana, Tzu Chi Tinjau Lahan Hunian Tetap di Sejumlah Daerah Sumatera Utara

16 Desember 2025

Tzu Chi Indonesia melakukan koordinasi dengan pemerintah daerah di Sumatera Utara dalam rangka percepatan penanganan pascabencana banjir bandang dan tanah longsor.

Mendedikasikan jiwa, waktu, tenaga, dan kebijaksanaan semuanya disebut berdana.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -