Bantuan Bencana Banjir di Sumatera: Kepedulian Mengalir untuk Warga Batang Kuis, Deli Serdang

Jurnalis : Sani Husiana (Tzu Chi Medan), Fotografer : Amir Tan, Kamin (Tzu Chi Medan)

Dengan semangat untuk membantu warga yang terdampak banjir, relawan Tzu Chi Medan menerobos banjir untuk berjumpa dan memberikan bantuan untuk mereka.

Setelah beberapa hari banjir merendam wilayah Kecamatan Batang Kuis, Deli Serdang, Sumatera Utara, air yang menggenangi wilayah tersebut telah surut tetapi jejak kerusakan dan kepedihan masih membekas. Rumah-rumah warga dipenuhi lumpur, perabotan rumah tangga rusak, dan sebagian besar bahan pokok kebutuhan harian warga hilang tersapu air. Di tengah kondisi ini, harapan warga mulai tumbuh ketika relawan Tzu Chi Medan hadir membawa bantuan dan semangat pemulihan bagi warga terdampak.

Pada Selasa, 2 Desember 20225 bantuan disalurkan relawan Tzu Chi Medan untuk dua titik utama yang terdampak cukup parah yaitu Desa Sugiharjo dan Desa Tanjung Sari, Kecamatan Batang Kuis, Kabupaten Deli Serdang. Relawan Tzu Chi dari komunitas Mandala, Perintis, dan Titi Kuning turun langsung ke lokasi terdampak banjir dengan membawa harapan dan cinta kasih untuk warga.

Di tengah genangan banjir, relawan Tzu Chi Medan dengan penuh perhatian memberikan roti untuk warga.

Dalam aksi ini, relawan menyalurkan bantuan untuk 1.700 kepala keluarga yang mencakup kurang lebih sebanyak 7.200 jiwa. Bantuan yang dibagikan terdiri dari makanan, minuman, dan peralatan kebersihan rumah dengan rincian:

  • 100 karung beras
  • 30 karton air mineral
  • 000 roti
  • 70 karton mi instan
  • 240 papan telur ayam
  • 96 set alat kebersihan rumah

Setiap jenis bantuan dipersiapkan dengan penuh perhatian, relawan Tzu Chi Medan memastikan bahwa bantuan bermanfaat dan sesuai dengan kebutuhan. Salah satunya adalah alat kebersihan rumah, menjadi bantuan yang sangat penting karena warga harus membersihkan rumah dalam waktu singkat dan dalam kondisi fisik yang tidak sepenuhnya pulih dari kelelahan.

Kegiatan penyaluran bantuan tanggap darurat seperti ini selalu penuh tantangan, semua harus dikoordinasikan dengan cepat mulai dari: pembagian tugas relawan, pengaturan logistik, pengisian ulang stok bantuan, memastikan keamanan distribusi, hingga melakukan komunikasi intens dengan pemerintah desa dan warga yang terdampak. Setiap menit sangat berharga karena kebutuhan di lapangan bisa berubah dengan cepat.

Kepala Desa Sugiharjo, Hariadi Putra sangat bersyukur atas bantuan dari Tzu Chi Medan yang diberikan kepada warga desanya.

Kerja sama yang terjalin antara relawan Tzu Chi Medan dan Aparatur Desa membuat proses penyaluran berlangsung dengan aman dan tertib, sehingga bantuan dapat tepat sasaran dan diterima sesuai kebutuhan. Hariadi Putra, Kepala Desa Sugiharjo menyampaikan apresiasinya atas bantuan yang disalurkan Tzu Chi Medan untuk warganya yang terdampak banjir.

“Kami menyampaikan ribuan terima kasih kepada Yayasan Buddha Tzu Chi yang telah begitu banyak memberikan bantuan sembako kepada warga kami masyarakat desa Sugiharjo. Mudah-mudahan ini semua sangat bermanfaat bagi masyarakat Desa Sugiharjo,” ucap dengan penuh syukur Hariadi Putra.

Dengan bantuan yang diberikan, Fahmi Yusuf Sekretaris Desa Tanjungsari Kecamatan Batang Kuis menyampaikan apresisasinya kepada Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia.

Sementara itu Fahmi Yusuf, Sekretaris Desa Tanjungsari yang mewakili warga menerima bantuan dan turut mendampingi relawan Tzu Chi Medan menyusuri genangan banjir untuk menyapa para warga. Tak lupa juga, Fahmi Yusuf mengapresiasi bantuan yang diberikan “Kehadiran relawan Tzu Chi sangat membantu terutama karena bantuan langsung dibagikan ke rumah-rumah warga yang membutuhkan,” tutur Fahmi Yusuf.

Meskipun air sudah kembali ke sungai, warga masih berhadapan dengan realitas yang berat. Banyak keluarga yang kehilangan kasur, pakaian, peralatan dapur, hingga bahan makanan. Lumpur yang tebal juga menutupi lantai rumah, membuat warga harus bekerja keras membersihkan lingkungan sebelum bisa kembali beraktivitas normal.

Banjir bukan hanya persoalan hilangnya harta benda, tetapi juga menimbulkan trauma, kecemasan, dan ketidakpastian. Selain menyalurkan bantuan, relawan Tzu Chi juga menyempatkan diri menyapa warga, mendengar cerita mereka, dan memberikan dukungan emosional. Banyak warga yang merasa lebih tenang setelah bercerita dan keluh kesahnya tersampaikan.

Penyerahan bantuan dari Tzu Chi Medan di Desa Tanjung Sari, Kecamatan Batang Kuis, yang diterima langsung oleh warga dengan  didampingi oleh Sekretaris Desa Fahmi Yusuf dan Susanto perwakilan Babinsa.

Saat banjir menerjang pada Kamis, 19 November 2025 ketinggian air mencapai satu setengah meter, ribuan warga terpaksa menyelamatkan diri dan mengungsi ke posko darurat yang disediakan oleh aparat setempat . Selama beberapa hari, mereka bertahan dengan fasilitas seadanya sambil berharap air segera surut.

Ketika kondisi mulai membaik pada Senin siang, 19 November 2025 warga perlahan kembali ke rumah untuk membersihkan sisa lumpur dan merapikan barang-barang yang masih bisa diselamatkan. Namun, situasi kembali sulit ketika curah hujan tinggi pada Senin malam yang menyebabkan air naik lagi hingga setinggi lutut. Meski demikian, banyak warga memilih bertahan di rumah masing-masing meskipun harus bertahan dengan genangan air dan persediaan bahan makanan yang sangat terbatas.

“Saya tidak bisa lagi mengungkapkan kesedihan saya melihat bencana banjir yang sudah hampir seminggu ini. Sangat berteima kasih kepada relawan yang sangat peduli memberikan perhatian untuk menguatkan kami Sungguh sangat berarti bagi kami”, ungkap haru Ibu Juli, warga yang terdampak banjir.

Ibu Juli (68), warga Desa Tanjungsari menangis terharu dengan kedatangan relawan yang memberikan perhatian untuk dirinya di tengah banjir yang melanda.

Sani Husiana, relawan Tzu Chi Medan merasa prihatin dengan kondisi warga yang terdampak banjir. Saya ikut prihatin  melihat kondisi para korban banjir, saya mendoakan semoga semuanya dalam keadaan kondisi yang tetap sehat, karena ada beberapa keluhan dari warga yang sudah mulai mengalami gatal-gatal, dan juga ada beberapa kondisi yang mulai menunjukkan kurang fit. Jadi semoga segala kondisi sulit ini segera berlalu dan juga mendapat perhatian dari pemerintah setempat,” ucap haru Sani Husiana.

Sebagai koordinator lapangan, Nicholas Leonardi menjelaskan, “sangat bersyukur para warga menyambut kita dengan penuh kehangatan menerima bantuan yang bisa meringankan beban mereka. Berharap banjir bisa segera surut dan warga bisa dengan nyaman kembali ke rumah masing-masing”.

Setiap uluran tangan, setiap roti yang dibagikan, setiap senyuman yang diberikan, semuanya memiliki kekuatan untuk memulihkan, menguatkan, dan menumbuhkan harapan baru untuk mereka yang terdampak bencana.

Editor: Fikhri Fathoni

Artikel Terkait

Bantuan Bencana Banjir di Sumatera: Kehangatan Hati yang Menyatukan

Bantuan Bencana Banjir di Sumatera: Kehangatan Hati yang Menyatukan

05 Desember 2025

Meski rumah terendam banjir, relawan Tzu Chi Tebing Tinggi bergerak membantu warga dengan makanan hangat dan bantuan darurat. Bersama relawan Tzu Chi dari Medan, Siantar, dan Tanjung Balai, mereka menyalurkan 700 paket bantuan.

Bantuan Bencana Banjir di Sumatera: Aksi Cepat Relawan Tzu Chi di Pidie Jaya, Aceh

Bantuan Bencana Banjir di Sumatera: Aksi Cepat Relawan Tzu Chi di Pidie Jaya, Aceh

04 Desember 2025

Lumpur setinggi dua meter menimbun rumah warga, membuat mereka kehilangan tempat tinggal. Relawan Tzu Chi Banda Aceh datang membawa paket bantuan serta dukungan moral.

Bantuan Bencana Banjir di Sumatera: Nasi Bungkus Hangat di Tengah Duka Banjir Sumatra Barat

Bantuan Bencana Banjir di Sumatera: Nasi Bungkus Hangat di Tengah Duka Banjir Sumatra Barat

02 Desember 2025

Relawan Tzu Chi Padang bersama TNI membuka dapur umum untuk para korban banjir. Total ada 4.183 bungkus nasi hangat telah dibagikan kepada warga terdampak. 

Jangan takut terlambat, yang seharusnya ditakuti adalah hanya diam di tempat.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -