Warga melakukan screening kesehatan terlebih dahulu bersama Tim Medis TIMA sebelum diarahkan pemeriksaan lebih lanjut.
Pascabanjir melanda Kota Medan pada akhir November 2025, warga di Kecamatan Medan Marelan masih menghadapi berbagai tantangan, khususnya dalam hal kesehatan. Banjir dengan ketinggian air yang cukup tinggi tidak hanya merusak permukiman warga, tetapi juga mengganggu akses layanan kesehatan. Puskesmas setempat turut terdampak, sehingga banyak warga kesulitan mendapatkan pemeriksaan dan obat-obatan, terutama kelompok rentan seperti ibu hamil, lansia, dan anak-anak. Menyadari kondisi tersebut relawan Tzu Chi komuitas bersama tim medis Tzu Chi International Medical Association (TIMA) menggelar bakti sosial kesehatan bagi masyarakat terdampak di Lingkungan 13, Kelurahan Terjun, Medan Marelan.
Minggu pagi, 14 Desember 2025, sejak pukul 06.00 WIB, relawan Tzu Chi Medan bersama tim medis TIMA telah berkumpul di Kantor Tzu Chi Medan, Cemara Asri, Deli Serdang. Meski langit tampak mendung, semangat para relawan dan tenaga medis tidak surut untuk bersiap menjalankan misi kemanusiaan. Tepat pukul 06.30 WIB, rombongan bergerak menuju lokasi bakti sosial kesehatan. Perjalanan berlangsung lancar, dan sekitar pukul 07.30 WIB tiba di lokasi yakni Sekolah Swasta Sejahtera Jalan Bemo/Taxi Matra Blok XXIII Kelurahan Terjun, Kecamatan Medan Marelan. Setibanya di lokasi, relawan segera melakukan persiapan dengan menyusun berbagai perlengkapan yang dibutuhkan, seperti meja, kursi, tenda, serta peralatan pendukung lainnya. Setelah seluruh sarana siap, relawan dan tim medis TIMA langsung menempati pos masing-masing untuk memberikan pelayanan kesehatan kepada warga.

Para warga antusias memeriksakan diri dalam bakti sosial kesehatan ini.
Bakti sosial kesehatan secara resmi dimulai pada pukul 08.20 WIB dengan kata sambutan dari Wakil Ketua Tzu Chi Medan, Sylvia Chuwardi. Dalam sambutannya, ia menyampaikan bahwa kegiatan ini merupakan wujud kepedulian Tzu Chi terhadap kondisi kesehatan warga pascabanjir, sekaligus bagian dari komitmen Tzu Chi dalam meringankan penderitaan masyarakat. Acara kemudian dilanjutkan dengan sambutan dari pihak sekolah, Rubina, Kepala Sekolah Swasta Sejahtera. Ia mengucapkan terima kasih kepada Tzu Chi atas terselenggaranya bakti sosial pemeriksaan kesehatan bagi warga Kelurahan Terjun. Menurutnya, kegiatan ini merupakan bakti sosial kesehatan pertama yang dilaksanakan di wilayah tersebut dan sangat bermanfaat bagi masyarakat setempat.
Setelah rangkaian sambutan, kegiatan dilanjutkan dengan doa bersama sebagai bentuk harapan agar bakti sosial kesehatan dapat berjalan lancar dan membawa manfaat bagi seluruh warga. Pada pukul 08.30 WIB, bakti sosial kesehatan resmi dimulai.

Tim medis Tzu Chi menjelaskan cara minum obat yang telah diresepkan kepada warga.
Sejak pagi, warga telah berbaris dengan tertib dan secara bergantian diarahkan oleh relawan Tzu Chi untuk memasuki area pelayanan kesehatan seperti melakukan pendaftaran sebelum tensi dan skrining kesehatan. Dalam kegiatan ini, tim medis menyediakan berbagai layanan, antara lain poli umum, poli anak, dan poli kulit. Hal ini disesuaikan dengan kondisi kesehatan warga pascabanjir.
“Banyak warga yang mengeluhkan gatal-gatal akibat paparan air banjir, ada juga yang mengalami demam. Selain itu, puskesmas setempat ikut terendam sehingga warga kesulitan mendapatkan layanan kesehatan. Karena itu, kami hadir untuk membantu meringankan penderitaan mereka,” ujar dr. Liana.
Selain mendapatkan pemeriksaan dan konsultasi medis, warga juga menerima bingkisan berisi kebutuhan sehari-hari, antara lain roti, air minum, mi instan, pasta gigi, sikat gigi, sabun mandi, dan sampo. Bingkisan tersebut diharapkan dapat membantu meringankan kebutuhan dasar warga di tengah kondisi Pascabanjir.
Megawati Manik sedang mengecek tensi sebelum skrining kesehatan.
Salah satu warga penerima manfaat, Megawati Manik (30) seorang ibu hamil asal Kelurahan Terjun, Medan Marelan, mengungkapkan bahwa dirinya mengalami berbagai kesulitan sejak masa pengungsian hingga kondisi mulai kembali kondusif. Keterbatasan akses layanan kesehatan dan kebutuhan sehari-hari menjadi tantangan tersendiri yang harus dihadapi, terutama bagi warga yang terdampak langsung oleh banjir. “Saya mengucapkan terima kasih mewakili warga di sini karena Yayasan Buddha Tzu Chi hadir untuk menjaga kesehatan kami,” ujar Megawati Manik.
Apresiasi juga disampaikan oleh Kepala Lingkungan 13 Kelurahan Terjun, Saddiani Harahap. Ia menyampaikan bahwa kegiatan pengobatan ini sangat dibutuhkan oleh masyarakat pascabanjir, mengingat fasilitas kesehatan di wilayah tersebut turut terendam dan belum dapat berfungsi secara optimal.
Relawan Tzu Chi memberikan bingkisan kebutuhan sehari-hari kepada warga.
Sementara itu, Hui Fong selaku koordinator kegiatan menjelaskan bahwa target bakti sosial kesehatan ini adalah melayani sekitar 500 warga. “Puskesmas di wilayah ini terendam banjir sehingga warga kesulitan berobat. Oleh karena itu, relawan Tzu Chi komunitas Petisah bersama tim medis TIMA hadir untuk membantu memenuhi kebutuhan layanan kesehatan masyarakat,” ujarnya.
Sebanyak 483 warga menghadiri bakti sosial peduli kesehatan yang diselenggarakan oleh Yayasan Buddha Tzu Chi Medan. Kegiatan ini tidak hanya menghadirkan layanan medis bagi masyarakat terdampak banjir, tetapi juga membawa kehangatan dan harapan di tengah proses pemulihan pascabencana. Kehadiran relawan dan tim medis menjadi penguat bagi warga bahwa mereka tidak sendiri dalam menghadapi masa-masa sulit tersebut.
Editor: Metta Wulandari