Relawan Tzu Chi komunitas He Qi Barat 1 dan masyarakat umum yang berjumlah 20 orang berkumpul di Gedung Pertemuan Citra 5, Prepedan, Kalideres, Jakarta Barat untuk melakukan kegiatan pelestarian lingkungan.
Di tengah panasnya cuaca dan makin menumpuknya sampah di kota besar, relawan Tzu Chi komunitas He Qi Barat 1 dan masyarakat umum berkumpul di Gedung Pertemuan Citra 5, Prepedan, Kalideres, Jakarta Barat, pada Minggu 19 Oktober 2025 untuk melakukan kegiatan pelestarian lingkungan.
Kegiatan pelestarian lingkungan kali ini diikuti oleh 20 peserta. Acara berlangsung sejak pukul 08.00 hingga 10.00 WIB ini dipenuhi dengan semangat gotong royong dan kehangatan dalam memilah dan mengelola barang-barang daur ulang yang dibawa oleh warga sekitar.
Ratna, salah satu warga Citra 2 Ext, yang mengantar putrinya Keiko dari Sekolah Kairos (kelas 11) yang sedang menjalani program community service juga tertarik. Alih-alih hanya menunggu, Ratna pun ikut turun tangan mendukung kegiatan pelestarian lingkungan ini.
“Cuaca sekarang panas, sampah menggunung. Saya ingin generasi mendatang masih bisa menghirup udara bersih dan hidup di lingkungan bebas sampah. Ini tanggung jawab kita bersama,” ujar Ratna.
Kegiatan ini bukan sekadar memilah dan mengelola sampah, namun juga mencerminkan filosofi luhur Tzu Chi. Santo (baju merah), salah satu peserta yang sudah dua tahun mengikuti pelestarian lingkungan mengakui banyak mendapatkan manfaat.
Andy Pranata Nursalim yang datang bersama istrinya, Veranita Winata, dan ketiga anak perempuan mereka juga ikut berpartisipsi. Mereka telah mengenal Tzu Chi sejak tahun 2017 melalui teman mereka, Weinny. Sejak Juli 2025, keluarga ini semakin aktif dalam berbagai kegiatan Tzu Chi seperti pembagian kupon beras, kunjungan kasih, bazar, dan pelestarian lingkungan di berbagai lokasi termasuk PIK dan Citra 5.
“Kalau ada waktu, usahakan ikut. Mengalir saja. Kegiatannya tidak kotor seperti yang orang kira, malah banyak hal positif yang bisa dilihat dan dirasakan,” ucap Andy Pranata Nursalim.
Partisipan lainnya, Vera juga merasa bersyukur bisa ikut kegiatan pelestarian lingkungan. “Setelah ikut pelestarian lingkungan, saya jadi lebih berhati-hati dalam membuang makanan. Kita belajar bersyukur dan lebih sadar terhadap apa yang kita konsumsi. Yang paling saya syukuri, keluarga jadi semakin solid karena bisa berkegiatan bareng,” jelas Vera.
Andy Pranata Nursalim hadir bersama istri dan ketiga putri mereka kompak memilah barang daur ulang sambil bercanda satu sama lainnya.
Kisah menyentuh juga datang dari Santo, yang mulai ikut kegiatan pelestarian lingkungan di Citra 5 sejak dua tahun lalu tepat setelah ia terkena PHK. Di masa bingung dan kosong itu, kegiatan sosial menjadi pelipur lara dan tempat menenangkan hati. “Awalnya ikut pelestarian lingkungan karena bingung mau ngapain. Tapi ternyata kegiatan ini bikin hati damai. Tanpa terasa, sudah dua tahun saya mendukung pelestarian lingkungan di Citra 5,” ucap Santo dengan senyum tulus.
Inspirasi Santo juga menular ke putrinya, Clara Karuna, siswi kelas 11 Kairos, yang kini rajin hadir dalam kegiatan pelestarian lingkungan bersama ayahnya. Kini, meski sudah kembali bekerja, Santo tetap menyempatkan waktu untuk hadir dalam kegiatan yang menurutnya membawa kedamaian dan energi positif.
Kegiatan Pelestarian Lingkungan Tzu Chi bukan sekadar mengelola sampah, tapi mencerminkan filosofi luhur Tzu Chi: "Dari hati ke hati, kerja tanpa pamrih, welas asih, dan cinta bumi." Semua dilakukan dengan niat tulus dan konsisten. Bersama Tzu Chi, siapa pun bisa menjadi Bodhisatwa lingkungan untuk ikut menjaga bumi dan menebar cinta kasih.
Editor: Arimami Suryo A