Doa Bersama dalam Perayaan Waisak Tzu Chi di Padang

Jurnalis : Pipi Susanti (Tzu Chi Padang), Fotografer : Pipi Susanti (Tzu Chi Padang)

Dengan penuh khidmat, tamu undangan melantunkan doa, diiringi relawan yang mempersembahkan pelita, air, dan bunga kepada para Buddha.

Minggu, 18 Mei 2025, bertempat di Hotel Mercure, Jl. Purus VI, Padang, relawan bersama para tamu undangan mengadakan doa bersama untuk memperingati tiga hari besar: Hari Waisak 2569 TB/2025, Hari Ibu Internasional, dan Hari Tzu Chi Sedunia. Kegiatan ini mengusung tema “Membalas Budi Luhur Buddha, Orang Tua Kita, dan Semua Makhluk Hidup.” Doa bersama ini terbuka tidak hanya bagi umat Buddha, namun juga melibatkan umat dari agama lain dalam semangat kebersamaan.

Persiapan tempat dan dekorasi telah dilakukan sejak sehari sebelumnya oleh para relawan. Setibanya di lokasi, para tamu undangan mengisi daftar hadir yang telah disiapkan. Sebanyak 331 tamu undangan, termasuk para donatur dan 46 relawan Tzu Chi, turut hadir untuk mendukung suksesnya acara.

Prosesi pemandian Rupang Buddha diawali oleh Bhante Bhadravajra, Romo Sudharma, dan Muryadi Eko Priyanto, SE, MM, kemudian diikuti relawan dan tamu undangan.

Doa bersama untuk membalas budi Buddha, orang tua, dan semua makhluk hidup.

Kegiatan dimulai dengan pemutaran video mengenai makna peringatan Hari Waisak, dilanjutkan dengan doa bersama dan prosesi pemandian Rupang Buddha. Hadir dalam kegiatan ini Bhante Bhadravajra, Romo Sudharma, SL dari Wihara Buddha Warman, Ketua Wanita Buddhis Indonesia Ibu Iren Tan Ay Sian, Pembimas Buddha Kemenag Provinsi Sumatera Barat Bapak Muryadi Eko Priyanto, SE, MM, Ketua Korps Pandita Budhayana Sumbar Ibu Santi Siang, serta Pembimas Hindu Sumbar Bapak Jumadi Prawiro Dharmo, beserta umat Buddha dari Wihara Buddha Warman Buddhist Center (WBWBC).

Doa bersama dipimpin langsung oleh Bhante, Romo, dan Pembimas Hindu, didampingi oleh relawan Tzu Chi. Karena kegiatan ini bersifat lintas agama, prosesi pemandian Rupang Buddha diikuti secara sukarela oleh relawan dan tamu undangan yang berkenan, sementara doa bersama dilakukan sesuai kepercayaan masing-masing. Meski beragam, acara berlangsung dengan penuh kekhusyukan, kelancaran, dan kebersamaan.

Perayaan Tiga Hari Besar Tzu Chi ini diikuti oleh 331 tamu undangan, termasuk para donatur dan 46 relawan Tzu Chi.

Sebagai simbol terima kasih dan harapan baik, setiap tamu undangan menerima satu buah pear yang melambangkan doa untuk kesejahteraan, keharmonisan keluarga, umur panjang, dan kebaikan hidup.

“Saya sangat senang bisa hadir dalam kegiatan doa bersama dan pemandian Rupang Buddha. Saya mendapat undangan beberapa hari sebelumnya dan juga ditelepon langsung oleh Ketua Tzu Chi Padang untuk hadir. Semoga dengan semangat kebersamaan, hubungan dan kerja sama yang baik antara WBWBC dan Yayasan Buddha Tzu Chi dapat terus terjalin dan ditingkatkan. Terima kasih juga atas buah pear yang diberikan,” ungkap Romo Sudharma, SL.

Editor: Hadi Pranoto

Artikel Terkait

Doa Bersama Waisak Sekaligus Mengingat Jasa Besar Orang Tua

Doa Bersama Waisak Sekaligus Mengingat Jasa Besar Orang Tua

19 Mei 2025
Relawan Tzu Chi komunitas He Qi Tangerang menggelar Doa Bersama Waisak serta mengadakan kegiatan basuh kaki dalam rangka memperingati Hari IBu di The Springs Club, Tangerang serta dihadiri 600 orang peserta.
Merayakan Waisak Bersama Warga Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi Bakung dan Siswa Sekolah

Merayakan Waisak Bersama Warga Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi Bakung dan Siswa Sekolah

04 Juni 2025

Relawan Tzu Chi Medan memperingati Hari Raya Waisak 2569 BE / 2025 bersama warga di Perumahan Cinta Kasih Tzu Chi Bakung dan siswa-siswi dari dua sekolah binaan. 

Waisak Tzu Chi 2025: Refleksi Spiritual dalam Meneladani Ajaran Buddha

Waisak Tzu Chi 2025: Refleksi Spiritual dalam Meneladani Ajaran Buddha

16 Mei 2025

Perayaan tiga hari besar, yakni Hari Waisak, Hari Ibu Internasional, dan Hari Tzu Chi Sedunia, menjadi momen penuh makna bagi Yayasan Buddha Tzu Chi Tanjung Balai Karimun.

Tak perlu khawatir bila kita belum memperoleh kemajuan, yang perlu dikhawatirkan adalah bila kita tidak pernah melangkah untuk meraihnya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -