Gerak Cepat untuk Korban Gempa Padang

Jurnalis : Hadi Pranoto, Fotografer : Himawan Susanto
 

fotoRabu, 30 September 2009, gempa berkekuatan 7,6 skala Richter mengguncang Sumatera. Kamis, 1 Oktober 2009, Tim Tanggap Darurat Tzu Chi berangkat ke Padang dengan menggunakan pesawat Hercules. Tim ini terdiri dari relawan tanggap darurat dan tim medis.

 

 

 

Belum kering air mata untuk para korban gempa di Tasikmalaya, Jawa Barat, negeri ini kembali dirundung duka. Rabu, 30 September 2009, gempa berkekuatan 7,6 skala Richter mengguncang kota Padang dan Pariaman, Sumatera Barat pada pukul 17.16 WIB. Pusat gempa berada pada 57 km barat laut Pariaman, di kedalaman 71 km. Gempa mengakibatkan kerusakan yang hebat dan banyak menelan korban jiwa.

 

 

Dalam hitungan jam, Tim Tanggap Darurat Tzu Chi segera berkoordinasi untuk mempersiapkan bantuan yang akan diberikan kepada para korban gempa. Pagi ini, pukul 08.50, dipimpin oleh Ketua Tim Tanggap Darurat Tzu Chi, Adi Prasetio, sebanyak 13 relawan Tzu Chi yang terdiri dari tim medis dan relawan tanggap darurat berangkat menuju Padang menggunakan pesawat Hercules dari Bandar Udara Halim Perdanakusuma, Jakarta. Tim Tanggap Darurat Tzu Chi ini berangkat bersama aparat TNI dan tim medis yang diterjunkan Departemen Sosial RI.

 

foto  foto

Ket :- Kamis, 1 Oktober 2009, di Kantor Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia diadakan rapat koordinasi untuk            membahas bantuan gempa tahap berikutnya ke Padang, Sumatera Barat. (kiri)
       - Setelah keberangkatan Tim Tanggap Darurat, Tzu Chi juga akan memberangkatkan relawan, tim medis, dan            bahan bantuan untuk mendukung Tim Tanggap Darurat yang telah tiba di Padang. (kanan)

Tepat pukul 10 pagi, di Kantor Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia di ITC Mangga Dua Jakarta, dilakukan rapat koordinasi untuk membahas bantuan susulan apa yang akan diberikan kepada korban gempa. “Setelah Tim Tanggap Darurat Tzu Chi tiba, kita akan memberangkatkan kloter kedua, yakni relawan, tim medis, dan bahan bantuan, terutama obat-obatan,” kata Hong Tjhin, relawan Tzu Chi, “Sesudah itu, kloter ketiga kita akan kirimkan relawan untuk menghibur dan menenangkan batin para korban.”

 

 

 
 

Artikel Terkait

Toleransi Saling Melayani

Toleransi Saling Melayani

24 September 2013 Keberhasilan dimungkinkan oleh para insan yang sungguh-sungguh bertoleransi saling melayani dan menyajikan yang terbaik. Salah satunya ialah para relawan di bagian dapur.
Mari Menjadi Relawan Jing Si

Mari Menjadi Relawan Jing Si

07 Juni 2016 PT. Jing Si Mustika Abadi mengadakan gathering relawan Jing Si pertama untuk menguatkan akar Tzu Chi pada diri masing-masing relawan.
Lie Hai Yong yang Saya Kenal

Lie Hai Yong yang Saya Kenal

07 Mei 2009 Itulah sepenggal kisah kenangan saya dengan Lie Hai Yong pada saat mendapat tugas menjaga pameran alat-alat pelestarian lingkungan pada saat even "Jakarta Fashion and Food Festival" di Mal Kelapa Gading, Jakarta Utara, tepatnya di depan supermarket Mal Kelapa Gading setahun yang lalu. Waktu itu Hai Yong masih segar bugar, dan sering melempar senyuman ke setiap pengunjung yang melihat pameran.
Menyayangi diri sendiri adalah wujud balas budi pada orang tua, bersumbangsih adalah wujud dari rasa syukur.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -