Insan Tzu Chi Pekanbaru Ikuti Peringatan Waisak Secara Daring Bersama 36 Negara

Jurnalis : Kho Ki Ho (Tzu Chi Pekanbaru) , Fotografer : Kho Ki Ho, Pricilia, Tommy Yap, Arya Putra (Tzu Chi Pekanbaru)

Dalam formasi yang rapi dan penuh makna, barisan insan Tzu Chi membentuk tulisan 大wDa Ai, yang berarti “Cinta Kasih Universal.”

Sebanyak 196 insan Tzu Chi dari Pekanbaru mengikuti Perayaan Waisak secara daring yang terhubung langsung dengan pusat Tzu Chi di Taiwan. Perayaan ini juga diikuti oleh peserta dari 36 negara di seluruh dunia sebagai ungkapan rasa syukur atas Budi luhur Buddha yang pernah datang ke dunia untuk menolong semua makhluk.

Kegiatan berlangsung di Halaman Kantor Tzu Chi Pekanbaru, mulai pukul 06.00 hingga 07.00 pagi. Para relawan telah hadir sebelum pukul 5 pagi, menunjukkan dedikasi dan ketulusan mereka dalam menyambut Hari Suci Waisak.

Sebanyak 196 insan Tzu Chi dari Pekanbaru mengikuti Perayaan Waisak secara daring yang terhubung langsung dengan Tzu Chi Taiwan.

Tangan menyentuh kaki rupang Buddha, melambangkan penghormatan dan sujud kepada Sang Buddha.

Dalam formasi yang rapi dan penuh makna, barisan insan Tzu Chi membentuk tulisan 大wDa Ai, yang berarti “Cinta Kasih Universal”. Pesan ini menjadi pengingat bahwa kasih sayang tidak hanya untuk keluarga sendiri, tetapi juga untuk seluruh umat manusia dan semua makhluk hidup.

"Hari ini sangat gembira bisa ikut Waisak secara live dengan Taiwan untuk ketiga kalinya, sangat bersukacita dalam Dharma, sangat bersyukur," ungkap Lie Mei Kiau, benih pertama Tzu Chi Pekanbaru.

Dengan penuh ketulusan memanjatkan tiga ikrar dan berdoa bagi kedamaian semua makhluk.

Noverina (dua dari kanan) terharu dapat mengikuti Doa Waisak secara langsung bersama anaknya meski secara daring, apalagi bisa menyaksikan ceramah Master Cheng Yen dan barisan formasi peserta di Taiwan yang begitu rapi dan mengesankan.

Banyak relawan merasa terharu ketika Master Cheng Yen hadir untuk berceramah singkat mengungkapkan rasa terharu dan syukur karena ada 36 negara yang mengikuti secara daring dengan begitu banyak insan. Salah satunya adalah Noverina yang berkesempatan mengikuti Waisak ini bersama anaknya, Justin.

“Terharu bisa live, sekarang kan saya belum bisa langsung ke Taiwan, bisa melihat Master Cheng Yen juga yang berceramah” ungkap Noverina yang kagum dengan barisan formasi yang terlihat di live zoom dari Tzu Chi Taiwan yang begitu rapi dan barisan yang begitu banyak. Noverina berharap bersama anaknya bisa terus mengikuti doa Waisak ini setiap tahunnya.

Supardi (kiri) merasa senang dan bahagia mengikuti doa bersama Waisak yang sakral dan terorganisir dengan rapi, menghadirkan pengalaman yang sulit diungkapkan dengan kata-kata.

Lie Mei Kiau (dua dari kanan) bersukacita bisa kembali mengikuti Waisak secara live dari Tzu Chi Taiwan, sementara Hong Thay (tiga dari kanan) berharap momen ini mendorong para relawan lebih mendalami ajaran Buddha dan mempraktikkannya dalam kehidupan sehari-hari.

Supardi, salah satu peserta yang baru pertama kali mengikuti doa bersama Waisak ini terkesan dengan acara ini. “Senang dan bahagia, cukup sakral, ada sesuatu yang selama ini tidak pernah dirasa, agak susah diungkapkan dengan kata-kata, cukup kompak, rapi, dari segitu banyak negara yang ikut, bisa terorganisir,” ungkap Supardi.

Pada kesempatan ini, Ketua Tzu Chi Pekanbaru, Hong Thay berharap insan Tzu Chi Pekanbaru bisa mendalami ajaran Buddha dan mempraktikkan dalam keseharian. “Momen terharu itu kita melihat semua shixiong shijie bersungguh hati baik yang di Taiwan maupun yang di tiga puluh enam negara, sangat rapi, semua menampilkan suatu keanggunan.”

Editor: Khusnul Khotimah  

Artikel Terkait

Khidmat dan Menyentuh, Perayaan Waisak 2025 di Tzu Chi Pekanbaru

Khidmat dan Menyentuh, Perayaan Waisak 2025 di Tzu Chi Pekanbaru

20 Mei 2025

Perayaan Waisak 2025 di Gedung Tzu Chi Pekanbaru berlangsung khidmat. Diikuti 255 tamu undangan dan 67 relawan, prosesi pemandian rupang Buddha, doa bersama, serta pesan Dharma menyentuh hati seluruh peserta.

Mengingat Budi Luhur Buddha di Waisak 2025 Pematang Siantar

Mengingat Budi Luhur Buddha di Waisak 2025 Pematang Siantar

28 Mei 2025
Perayaan Waisak 2025 di Pematang Siantar pada Minggu, 18 Mei 2025 berlangsung khidmat dan menyentuh hati. Dihadiri lintas umat dan tokoh agama, acara diisi prosesi pemandian rupang Buddha dan doa bersama.
Waisak 2025: Menggali Makna Sadar dan Tekun dalam Jalan Bodhisatwa

Waisak 2025: Menggali Makna Sadar dan Tekun dalam Jalan Bodhisatwa

16 Mei 2025

Perayaan Waisak di Tzu Chi Batam pada Minggu, 11 Mei 2025 menampilkan lantunan Sutra yang indah dari para relawan serta dekorasi yang menggambarkan perjalanan hidup Buddha.

Lebih mudah sadar dari kesalahan yang besar; sangat sulit menghilangkan kebiasaan kecil yang buruk.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -