Kamp 4 in 1 2018: Membekali Diri dengan Dharma

Jurnalis : Metta Wulandari, Mariani (He Qi Utara 1), Fotografer : Anand Yahya, Stephen Ang (He Qi Utara 2), Yusniaty (He Qi Utara 1)


De Ju Shifu, De Ni Shifu De Ning Shifu, dan De Chun Shifu (dari kiri ke kanan) memberikan sharing dalam Kegiatan Kamp 4 in 1 tahun 2018. Keempat Shifu murid Master Cheng Yen ini dengan semangat mengajarkan Sutra kepada relawan Tzu Chi Indonesia.

Setiap tahunnya, insan Tzu Chi Indonesia terus meningkatkan kualitas diri dengan mendalami Dharma. Pada tahun ini, relawan tengah mendalami Sutra Makna Tanpa Batas yang merupakan landasan dari semangat Tzu Chi. Berbagai kegiatan pun dilakukan dengan mengusung Sutra Makna Tanpa Batas sebagai temanya. Tak ketinggalan, kegiatan Kamp 4 in 1 yang diselenggarakan pada 18 dan 19 Agustus 2018 di Aula Jing Si, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara juga mengambil tema yang sama, Sutra Makna Tanpa Batas.

“Panitia ingin para relawan selain mendapatkan sukacita dalam berkegiatan, juga memahaminya secara Dharma. Mengapa relawan harus melakukan sesuatu dan apa yang bisa mereka dapat dari itu. Jiwa kebijaksanaan itu yang nantinya ingin kita tingkatkan,” ungkap Haryo Suparmun, PIC Kamp 4 in 1.


Haryo Suparmun (memakai rompi cokelat) PIC Kamp 4 in 1 berkoordinasi dengan relawan lainnya arah kamp dapat berjalan dengan lancar.

Tidak hanya tercermin dalam tema, Sutra Makna Tanpa Batas yang menjadi poin penting dalam setiap langkah Tzu Chi juga masuk ke dalam inti pada setiap materi. Empat Shifu yang datang langsung dari Griya Jing Si, Hualien, Taiwan, memandu setiap relawan untuk mengetahui lebih dalam intisari dari Sutra.

“Sutra Makna Tanpa Batas benar-benar sangat dalam, maka disebut Makna Tanpa Batas. Bahwa begitu kita memulai mempelajari Sutra ini, dikatakan siapapun yang mendengarnya berarti sudah mendapatkan manfaat yang besar,” ucap De Ju Shifu.


Sebanyak 515 relawan Tzu Chi dari Kantor-kantor Penghubung Tzu Chi di seluruh Indonesia datang berkumpul untuk mengikuti kamp yang diadakan pada 18 – 19 Agustus 2018.

Selain De Ju Shifu, ada pula De Chun Shifu, De Ni Shifu, dan De Ning Shifu yang datang ke Indonesia. Keempat Shifu murid Master Cheng Yen ini dengan semangat mengajarkan Sutra kepada relawan Tzu Chi Indonesia.

“Sutra Makna Tanpa Batas adalah bagian dari Sutra Teratai, Master Cheng Yen selalu menitikberatkan Sutra ini karena intisarinya mengajak kita untuk melakukan kebajikan di dalam kehidupan sehari-hari, sehingga sebetulnya semua bisa dilaksanakan dalam keseharian,” tambah De Chun Shifu.


De Ju Shifu memberikan materi berupa Intisari Bab Sepuluh Pahala Sutra Makna Tanpa Batas di hadapan para peserta.

Relawan Tzu Chi sepakat bahwa Dharma memang merupakan landasan dalam berperilaku lurus dan tidak menyimpang. Master Cheng Yen kerap kali mengatakan bahwa dengan Dharma, relawan tidak hanya bisa membantu orang lain melainkan juga membantu diri sendiri. Walaupun begitu, De Chun Shifu mengingatkan setiap relawan untuk tidak hanya mendengarkan Dharma namun harus mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari.

“Jadi jangan hanya bisa berkegiatan Tzu Chi tapi tidak mengerti Dharma. Karena kalau hanya berkegiatan Tzu Chi, bekerjanya karena ada Master Cheng Yen. Kalau Master Cheng Yen sudah tidak ada, mungkin merasa sudah tidak ada lagi penggerak. Padahal Master ingin meneruskan jalinan Dharma ini,” tutur De Chun Shifu.


Effendy, relawan Tzu Chi Komunitas He Qi Barat 2 mengaku tidak ingin mengecewakakn Master Cheng Yen. Dirinya ingin mendalami Dharma.

Menambahkan penjelasan De Chun Shifu, De Ju Shifu mengumpamakan batin manusia merupakan sebuah ladang. Di ladang ini bisa ditanami apa saja. Apabila ditanam yang baik maka tumbuhnya pun baik. Sebaliknya, akan buruk apabila bibitnya buruk. “Selain membabarkan Sutra, Master Cheng Yen setiap pagi membagikan benih (melalui ceramah pagi – Xun Fa Xiang) untuk kita semua. Master juga menyiram, dan menyuburkan ladang batin kita. Master ingin menanamkan benih-benih kebijaksanaan dan menyiram kekotoran batin kita dengan air Dharma,” papar De Ju Shifu.

Mendengar penjelasan tersebut, masihkah relawan menolak untuk mengerti Dharma? Tentu tidak.

Effendy, relawan Tzu Chi Komunitas He Qi Barat 2 mengaku tidak ingin mengecewakan Master Cheng Yen. “Mendengarkan materi-materi Sutra, saya merasa mendapatkan pencerahan,” ucap satu dari 515 peserta yang hadir dalam kamp. Bukan hanya dirinya, relawan lainnya pun mempunyai jawaban yang sama.


Relawan dengan seksama mendengarkan setiap materi yang disampaikan oleh para pembicara dalam kamp.

Effendy sudah tujuh tahun bergabung menjadi relawan Tzu Chi. Dulunya ia adalah seorang yang mempunyai watak yang tidak bagus. Namun usai mengikuti dua hari kamp, ia yakin dan bertekad ingin melakukan pertobatan besar. “Saya bertekad belajar Dharma dan menjalankan Sutra Tanpa Batas dalam kehidupan sehari-hari saya,” ucapnya lantang di hadapan para peserta disambut tepuk tangan para relawan lainnya.

Bagi De Chun Shifu, relawan Tzu Chi Indonesia dinilai sudah sangat giat dan rajin dalam berbuat kebajikan. Namun Shifu juga mengingatkan bahwa populasi masyarakat Indonesia ada sangat banyak dan masih banyak lagi orang yang butuh pertolongan para Bodhisatwa dunia. Untuk itu dengan mempunyai jiwa yang berlandaskan Dharma, relawan baru bisa berbuat semakin banyak. “Maka relawan komunitas akan lebih banyak dan cinta kasih akan tersebar lebih luas lagi,” tandas De Chun Shifu.

1.      De Ju Shifu, De Ni Shifu De Ning Shifu, dan De Chun Shifu (dari kiri ke kanan) memberikan sharing dalam Kegiatan Kamp 4 in 1 tahun 2018. Keempat Shifu murid Master Cheng Yen ini dengan semangat mengajarkan Sutra kepada relawan Tzu Chi Indonesia.


Artikel Terkait

Kamp 4 in 1 2018: Membekali Diri dengan Dharma

Kamp 4 in 1 2018: Membekali Diri dengan Dharma

20 Agustus 2018
Setiap tahunnya, insan Tzu Chi Indonesia terus meningkatkan kualitas diri dengan mendalami Dharma. Pada tahun ini, relawan tengah mendalami Sutra Makna Tanpa Batas yang merupakan landasan dari semangat Tzu Chi. Berbagai kegiatan pun dilakukan dengan mengusung Sutra Makna Tanpa Batas sebagai temanya.
Kamp 4 in 1: Menjaga Diri dan Mengasihi Kehidupan

Kamp 4 in 1: Menjaga Diri dan Mengasihi Kehidupan

21 Agustus 2018
Selama Kamp 4 in 1 berlangsung, tatapan 515 peserta kamp selalu tertuju pada para pemateri. Sesekali mereka juga menunduk sambil menulis poin-poin penting yang disampaikan. Selain karena materi yang dibawakan adalah materi yang memang penting, materi tersebut juga mempunyai hubungan erat dengan kehidupan sehari-hari para relawan.
Kamp 4 in 1: Membuat Hidup Lebih Berarti

Kamp 4 in 1: Membuat Hidup Lebih Berarti

20 September 2017

“Bahagia..”, kesan itu yang terlontar dari mulut Anna Suryana (56), seorang relawan Tzu Chi asal Lampung setelah mengikuti kegiatan Kamp 4 in 1 selama dua hari (16 – 17 September 2017) di Aula Jing Si, Pantai Indah Kapuk, Jakarta Utara. Ibu empat orang anak ini tidak menyangka bakal mendapatkan wejangan langsung dari empat Shifu (biksuni dari Griya Jing Si Taiwan).

Jangan takut terlambat, yang seharusnya ditakuti adalah hanya diam di tempat.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -