Meneladani dan Mempraktikkan Ajaran Guru
Jurnalis : Ciu Yen (He Qi Utara 2), Fotografer : Dina (He Qi Utara 2)Peserta Pelatihan diajak untuk mempraktekkan Miao Ying dari penggalan Sutra Makna Tanpa Batas.
Pagi yang cerah di hari Minggu, 8 April 2018, kegiatan Training Relawan Abu Putih ke 2 digelar di Aula Jing Si Tzu Chi Center. Kegiatan ini merupakan kelanjutan dari training sebelumnya. Jika pada training pertama para peserta dibekali dengan pengetahuan tentang dunia Tzu Chi secara global, maka pada training yang kedua kali ini para peserta dibekali dengan kisah Master Cheng Yen. Para peserta training diharapkan dapat lebih memahami kemandirian serta keteladanan dari Master Cheng Yen. Training seperti ini pun direncanakan akan diadakan sebanyak 4 kali dalam setahun.
Sejak pagi sekitar pukul 7.30 sudah terlihat kesibukan dari para peserta training sedang mendaftar ulang di meja pendaftaran sisi kiri dan kanan lobby lantai 1 Aula Jing Si. Di sisi lain, sosok yang tampak familiar terlihat sedang sibuk dengan laptopnya menarik perhatian saya. Ia adalah Wie Sioeng, salah satu pembicara di training kali yang membawakan materi tentang misi amal Tzu Chi.
Kelas dimulai oleh Joliana dari He Qi Barat yang membawakan topik Kemandirian Master Chen Yen. Prinsip Master Cheng Yen dari awal hingga sekarang adalah satu hari tidak bekerja maka satu hari tidak makan.
Dari pembicaraan saya dengan Wie Sioeng, saya merasakan semangat serta keyakinannya terhadap ajaran Master Cheng Yen, hal ini sungguh patut dicontoh. Dengan pemikirannya yang sederhana tentang menghargai waktu dan memberi untuk sesama, membuat perbincangan saya terasa semakin menarik.
“Sejak pukul 5 pagi saya sudah keluar rumah mengurus pekerjaan terlebih dahulu, lalu saya langsung datang ke sini. Istri saya saat ini juga sedang berkegiatan di Tzu Chi di Kelapa Gading. Setelah selesai dari sini, saya akan menyusul ke Kelapa Gading, selanjutnya sore ini saya akan guan huai (memberi perhatian) pasien penerima bantuan Tzu Chi,” tutur Wie Sioeng menceritakan agendanya.
Wie Siong membawakan materi tentang Misi Amal Tzu Chi.
Harapan Wie Sioeng sebenarnya sederhana saja. Ia berharap kesempatan sharing yang diberikan padanya itu tidak sia-sia dan dapat memberi manfaat kepada para peserta hari itu.
Selama menjalakan misi amal, Wie Sioeng melakukannya bukan tanpa rintangan. “Tantangannya banyak, mulai dari multietnik, suku, ras, dan agama namun karena ini juga lah saya lebih banyak belajar,” katanya. Ia pun harus belajar menjaga hati. “Menjaga hati sendiri (harus teguh menjalani filosofi Tzu Chi), menjaga hati relawan (Tzu Chi adalah sebuah wadah banyak relawan dengan beragam karakter di sinilah relawan belajar tentang bersyukur, menghormati, dan welas asih), serta menjaga hati para penerima bantuan Tzu Chi (di saat sakit mereka menderita, maka dengan pendampingan dan memberi perhatian tentu merupakan sebuah penghiburan bagi mereka),” jelasnya bersemangat.
Relawan dari Hu Ai Jelambar sedang mempersiapkan makanan untuk break peserta Pelatihan Relawan Abu Putih Ke II.
Peserta Pelatihan
sedang menikmati hidangan saat sesi break.
Hari itu Wie Sioeng berbicara di depan 103 peserta yang hadir dalam training. Melalui beberapa materi yang diberikan dalam training, diharapkan para peserta dapat lebih memahami kemandirian serta keteladanan Guru.
Artikel Terkait

Mengetahui, Menghargai, dan Mencipta Berkah Kembali
27 Oktober 2020Minggu 25 Oktober 2020, sejak pukul 9.00 hingga 12.00, relawan Tzu Chi komunitas He Qi Barat 2 mengadakan Training Relawan Abu Putih yang kedua. Dihadiri lewat Zoom meeting oleh 56 orang relawan dan panitia.
Siapapun Mampu Menjelaskan Tentang Pelestarian Lingkungan
27 Juli 2019
Melangkah di Jalan Tzu Chi
26 November 2015Minggu, 15 November 2015, Yayasan Buddha Tzu Chi He Qi Barat kembali mengadakan Training Abu Putih yang pertama untuk periode 2016 yang dilaksanakan di Aula Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng, Jakarta Barat dan dihadiri oleh 109 orang peserta. Training ini bertujuan agar para relawan Tzu Chi dapat mendalami ajaran Jing Si dan mengetahui filosofi Tzu Chi serta meneladani langkah Master Cheng Yen.