Menjaga Kesehatan Para Santri

Jurnalis : Anand Yahya, Fotografer : Anand Yahya
 

fotoPoli Gigi yang ditangani oleh 14 dokter gigi berhasil menangani lebih kurang 190 pasien santri Pondok Pesantren Nurul Iman Parung Bogor.

Sejak pukul 08.00 WIB, Baksos Kesehatan Tzu Chi di Pondok Pesantren Al Ashriyyah Nurul Iman sudah dimulai. Relawan Tzu Chi yang ikut dalam kegiatan ini berasal dari Sekolah Tinggi Agama Buddha Negeri (STABN) Sriwijaya Tangerang, anak Asuh Tangerang, relawan Tangerang, dan para santri dari pesantren Nurul Iman sendiri. Baksos kesehatan yang meliputi pengobatan umum dan gigi ini dikhususkan bagi santri dan santriwati Pondok Al Ashriyyah Nurul Iman Parung Bogor.

Dari hasil screening, relawan menemukan santri dan santriwati yang mengalami berbagai penyakit, mulai dari penyakit kulit, flu, demam, gigi, gizi buruk, dan THT. Seperti yang dialami oleh Heli Cahyani (13), bocah kelas 1 Tsanawiyah (setara SMP) ini mengalami sakit di telinga kirinya. "Sakitnya sudah 1 minggu ini, awalnya saya sedang main dengan teman, tanpa sengaja teman saya mengarahkan lidi di telinga saya, saat saya menengok ke kiri lidinya masuk ke lubang telinga saya," ungkap Heli yang berasal dari Pandeglang Banten. Menurut dokter yang memeriksa Heli, telinga kiri Heli harus segera dioperasi karena gendang telinganya sudah pecah dan mengalami infeksi. Untuk saat ini Heli diberi obat antibiotik untuk mengobati infeksinya.

Lain lagi masalah yang dialami Ahsan  Bin Khaidir (8). Bocah yang sudah yatim piatu ini di kiri lehernya mengalami pembengkakan yang cukup besar. Ahsan yang duduk di bangku kelas 2 Ibtidaiyah (setara Sekolah Dasar) ini baru saja sembuh dari penyakit cacar. Di sekujur tubuhnya masih terdapat bekas cacar yang mulai mengering.

foto  foto

Keterangan :

  • Minggu, 27 Februari 2011, sejak pukul 7 pagi, sebanyak 1.030 santri Pondok Pesantren Nurul Iman sudah mengantrii dengan tertib untuk mengikuti Baksos Kesehatan Tzu Chi. (kiri)
  • Ahsan Bin Khaidir (8 tahun) mengalami benjolan di sisi kanan lehernya. Menurut dokter Agrippina V yang memeriksa, Ahsan harus segera diperiksa lebih lanjut ke bagian spesialis bedah syaraf, spesialis anak, poli neoro, dan bedah anak gigi dan mulut. (kanan)

Ahsan yang tinggal di Depok bersama neneknya ini dititipkan di pesantren karena ketiadaan biaya untuk pendidikannya. Saat di periksa oleh dr. Agrippina V, Ahsan harus segera diperiksa lebih lanjut ke bagian spesialis bedah syaraf, spesialis anak, poli neoro, dan bedah anak gigi dan mulut. Dokter juga menganjurkan untuk dilakukan CT-Scan terhadap benjolan di leher kiri Ahsan.

Kunjungan Relawan Tzu Chi Malaysia
Baksos ini juga kedatangan tamu dari relawan Tzu Chi Malaysia. Sebanyak 23 orang relawan Tzu Chi Malaysia berkesempatan berkunjung ke Pondok Pesantren Al Ashriyyah Nurul Iman dan melihat secara langsung  kegiatan Baksos Kesehatan Tzu Chi yang sedang berjalan. Para rombongan yang didampingi langsung oleh Ketua Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia Liu Su Mei dan relawan Indonesia ini melihat gedung sekolah yang dibangun oleh Tzu Chi Indonesia sebagai tempat berlangsungnya baksos kesehatan. Rombongan relawan Tzu Chi Malaysia juga bekesempatan mengunjungi makam Habib Saggaf yang terletak di sisi kiri masjid pesanteran. Para tamu undangan juga memanjatkan doa bersama untuk (alm) Habib Saggaf.

foto  foto

Keterangan :

  • Ahsan, santri pondok pesantren Nurul Iman didampingi relawan Tzu Chi saat menunggu obat untuk mengobati penyakit kulit yang dideritanya. (kiri)
  • Para pengusaha dan relawan Tzu Chi Kuala Lumpur sangat terkesan dengan para santri Nurul Iman yang mendampingi mereka berkeliling pondok pesantren dan menjelaskannya dengan bahasa Mandarin. (kanan)

Relawan Tzu Chi Malaysia juga berkesempatan memberikan bingkisan paket alat mandi kepada santri dan santriwati yang masih berumur 7 hingga 12 tahun. Mereka rata-rata duduk di bangku ibtidaiyah (setara SD) kelas 1 - 6. Relawan Tzu Chi Malaysia ini merasa kagum dan bangga kepada santri yang menerapkan pelajaran bahasa Mandarin, selain bahasa Arab dan Inggris dalam pembicaraan sehar-hari mereka. Para relawan Tzu Chi Malaysia sangat kagum karena selama mengunjungi pesantren ini mereka didampingi oleh beberapa orang santri yang menjelaskan kepada mereka dalam bahasa Mandarin.

  
 

Artikel Terkait

Wujud Cinta Kasih Pada Anak-Anak

Wujud Cinta Kasih Pada Anak-Anak

09 Februari 2018
Relawan Tzu Chi Sinar Mas Xie Li Gunung menggelar kunjungan kasih ke Balai Penitipan Anak, Pondok 1 Perkebunan Kajui, Kabupaten Gunung Mas. Di balai tersebut terdapat 40 orang anak-anak.
Belajar dari Kaca Jendela

Belajar dari Kaca Jendela

07 Januari 2011 Hari ini hari kedua di tahun 2011. Puluhan relawan Tzu Chi dari He Qi Utara sejak pagi hari sudah berkumpul di depo pelestarian lingkungan Muara Karang.
Berbagi Kasih Di Hari Ibu

Berbagi Kasih Di Hari Ibu

19 Juni 2013 Bersikap hormat, menjaga, dan merawat orang tua juga merupakan cara untuk berbakti dan mencintainya. Dengan mencuci kaki ibu menunjukan bahwa kita menghormatinya. Sosok ibu begitu mulia dan luar biasa hingga wajar saja ada istilah surga berada di telapak kaki ibu.
Bertambahnya satu orang baik di dalam masyarakat, akan menambah sebuah karma kebajikan di dunia.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -