Menyejahterakan Kehidupan Purnawirawan

Jurnalis : Arimami Suryo A, Fotografer : Arimami Suryo A


Relawan Tzu Chi dan anggota Kopassus bersama-sama membantu pelaksanaan renovasi rumah Peltu (Purn) Solikin.

Menjalani kehidupan setelah berakhirnya masa bakti prajurit (purnawirawan) memiliki banyak lika-liku dan cerita. Berbagai cara juga ditempuh untuk terus menafkahi keluarga selain mengandalkan dana pensiun. Hal tersebut juga dilakukan oleh Peltu (Purn) Solikin. Tetapi seiring berjalannya waktu, masalah juga datang silih berganti. Salah satunya adalah kondisi rumah yang sudah mulai rusak tetapi minim biaya untuk memperbaikinya.

Beralamat di Jl. Tongkol 1, Komplek Perumahan Kopassus Kedayu, Depok, Jawa Barat, rumah yang dihuni oleh Solikin mengalami kerusakan pada bulan Februari 2018. Beberapa bagian kayu yang menyangga atap rumahnya patah dan rusak karena sudah lapuk dimakan usia. Akibatnya jika turun hujan, banyak kebocoran yang terjadi di dalam rumahnya. Solikin hanya menggunakan terpal untuk menutupi kerusakan tersebut karena minim biaya untuk merenovasi. "Patah sekitar bulan Februari 2018, kebetulan ada salah satu anggota Kopassus yang tahu keadaan atap rumah saya. Kemudian melaporkannya," cerita Solikin.


Peltu (Purn) Solikin memperlihatkan kondisi atap rumahnya yang kini ditutupi dengan terpal.

Memang jalinan jodoh baik menghampiri Solikin. Tak lama berselang semenjak kejadian patahnya penyangga atap rumahnya, anggota Kopassus yang melaporkan kejadian tersebut kemudian mendata karena akan ada bantuan renovasi untuk beberapa rumah purnawirawan TNI AD yang bekerja sama dengan Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia.

Kemudian pada bulan Maret 2018, beberapa relawan Tzu Chi dan anggota Kopassus melakukan serangkaian survei untuk melihat kondisi rumah-rumah purnawirawan yang membutuhkan bantuan. Rumah Solikin terpilih menjadi salah satu rumah yang akan mendapatkan bantuan renovasi.

Tepatnya Rabu, 28 Maret 2018 beberapa relawan Tzu Chi, kontraktor, dan anggota Kopassus mendatangi rumah Solikin untuk memulai kegiatan renovasi rumah setelah melakukan koordinasi sebelumnya. Kegiatan ini juga dihadiri oleh Wakil Asisten Teritorial (Waaster) Danjen Kopassus, Letkol Inf. Fierman Sjafirial Agustus untuk melakukan simbolisasi kegiatan renovasi rumah.


Bersama istrinya, Peltu (Purn) Solikin mengecek kerusakan di langit-langit rumah yang telah mereka huni selama puluhan tahun. 

"Kegiatan renovasi ini melanjutkan visi dari KASAD (Kepala Staf Angkatan Darat) yang memperhatikan kesejahteraan prajurit TNI AD khususnya para purnawirawan, kemudian ditindaklanjuti oleh Danjen Kopassus," ungkap Letkol Inf. Fierman Sjafirial Agustus. Selain itu, kegiatan renovasi rumah para purnawiran tersebut juga memiliki kriteria karena ada beberapa hal yang perlu dipertimbangkan. "Kriterianya purnawirawan yang masih ada atau masih ada istrinya, dan kondisi kerusakan, serta keadaan ekonominya," tambahnya.

Solikin sendiri bergabung menjadi Kopassus pada tahun 1978. Solikin kerap kali diterjunkan di wilayah konflik seperti Timur-Timor (Timor Leste), Papua, dan berbagai kegiatan kemiliteran Kopassus. Awalnya ia tinggal di rumah dinas Kopassus di wilayah Cijantung, Jakarta Timur bersama istri dan 3 anaknya. Kemudian pindah pada tahun 1991 ke Komplek Perumahan Kopassus Kedayu, Depok, Jawa Barat dan pensiun pada bulan September 2011.


Hemming Suryanto, relawan Tzu Chi komunitas He Qi Pusat bersama dengan Wakil Asisten Teritorial (Waaster) Danjen Kopassus, Letkol Inf. Fierman Sjafirial Agustus memberikan pengarahan kepada Peltu (Purn) Solikin sebelum renovasi rumah dimulai.

Setelah menjadi purnawirawan, Solikin sempat kerja menjadi sekuriti di pertambangan. "Waktu itu saya kerja di pertambangan, tetapi karena ada pengurangan karyawan jadi diberhentikan oleh perusahaan," kata Solikin. Sejak saat itu ia tidak bekerja lagi dan hanya mengandalkan pendapatan keluarga dari warung kecil di rumahnya. Istrinya pun juga membantu menafkahi keluarga dengan memasak di salah satu warung makan.

"Kalau benerin pakai biaya sendiri ya saya terpaksa cari pinjaman karena tidak ada pilihan lain. Kondisi keluarga ya seperti ini sekarang," ungkap Solikin.

Letkol Inf. Fierman Sjafirial Agustus juga berharap kegiatan ini bisa membantu para purnawirawan dalam menjalani kehidupannya. "Kita berharap ke depannya setelah renovasi kehidupan mereka bisa lebih baik. Mereka kan banyak jasanya untuk negara, jadi wajib kita bantu," ungkapnya. Pemilik rumah juga dilibatkan untuk ikut membantu kegiatan renovasi ini, selain itu personil Kopassus juga dikerahkan untuk tenaga bantuan disesuaikan dengan besar kecilnya tingkat renovasi.


Relawan Tzu Chi juga melakukan survei ke beberapa rumah purnawirawan TNI di wilayah Cijantung, Jakarta Timur.

Relawan Tzu Chi yang hadir juga ikut berkontribusi dengan membantu mengangkat barang-barang dari rumah Solikin sehingga mempercepat proses renovasi. "Kondisi rumah-rumah purnawirawan juga berbeda-beda, kita pun ikut terjun langsung untuk membantu proses pengerjaannya sekaligus pendampingan," kata Hemming Suryanto, relawan Tzu Chi komunitas He Qi Pusat yang menjadi koordinator kegiatan tersebut. Hemming pun berharap dengan adanya kegiatan ini, para purnawirawan bisa hidup lebih baik dan dapat menikmati masa-masa pensiunnya.

Selain melakukan simbolisasi dan membantu proses renovasi, pada kesempatan yang sama relawan juga melakukan survei di empat rumah calon penerima bantuan renovasi rumah purnawirawan di wilayah Cijantung, Jakarta Timur.

Editor: Yuliati


Artikel Terkait

Melewati Perayaan Imlek dengan Hati yang Damai

Melewati Perayaan Imlek dengan Hati yang Damai

19 Februari 2019

A Lin terlihat begitu bahagia karena penderitaannya akibat atap rumah yang bocor sudah tidak ada lagi dan rumahnya sekarang sudah tidak pengap lagi. A Lin sekarang juga sudah menjadi donatur Tzu Chi dan ke depannya akan menjadi relawan, tekadnya.

14 Kunci Rumah untuk Sambut Hunian Baru di Tanah Tinggi

14 Kunci Rumah untuk Sambut Hunian Baru di Tanah Tinggi

30 Juni 2025

Menteri PKP, Maruarar Sirait dan Wakil Ketua Tzu Chi Indonesia, Sugiato Kusuma menyerahkan kunci ke 14 warga Tanah Tinggi, Jakpus yang rumahnya direnovasi melalui Program Bebenah Kampung Renovasi Rumah Tidak Layak Huni.

Mengawali Perubahan di Desa Pagedangan Udik, Kabupaten Tangerang

Mengawali Perubahan di Desa Pagedangan Udik, Kabupaten Tangerang

11 September 2025

Program Renovasi 4.000 Rumah Tidak Layak Huni hadir untuk memberi harapan baru untuk warga Desa Pagedangan Udik, agar warga bisa merasakan rumah yang lebih aman dan nyaman.

Cemberut dan tersenyum, keduanya adalah ekspresi. Mengapa tidak memilih tersenyum saja?
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -