Mewariskan Dharma melalui Penggalangan Hati dan Donasi

Jurnalis : Sphatika Winursita (He Qi Utara 2), Fotografer : Indra Gunawan, Vincent Salimputra (He Qi Utara 2)
Bazaar sederhana yang digelar untuk para Gan En Hu yang ingin berdonasi.

Orang yang bisa berdonasi tidak selalu orang yang memiliki harta yang banyak. Hal ini menjadi tema besar acara gathering Gan En Hu yang diadakan oleh Komunitas He Qi Utara 2 pada 7 Mei 2023. Kegiatan gathering ini di dukung oleh 36 relawan Tzu Chi dan dihadiri oleh 47 Gan En Hu. Gathering ini rutin diadakan untuk sama-sama belajar dan saling berbagi pengalaman kepada peserta yang hadir.

Menumbuhkan keinginan untuk berdonasi di tengah keterbatasan menjadi fokus utama acara gathering Gan En Hu ini. Gathering ini tak seperti biasanya, para relawan menggelar bazar amal dengan menjual pakaian dan barang-barang yang masih layak pakai. Sehingga, para Gan En Hu dapat mampu membeli dan dana dari bazar amal ini digunakan kembali oleh Yayasan Tzu Chi.

Bersumbangsih di Tengah Keterbatasan
Sintawaty, pemandu acara, membuka acara gathering dengan semangat dan meriah. Di awal acara relawan menampilkan tayangan video Lentera Kehidupan yang berjudul “10 Tahun Cinta Kasih di Myanmar.” Ditayangan video Lentera Kehidupan itu, tidak sedikit warga di Myanmar yang mengalami penderitaan akibat badai Nargis yang terjadi diwilayah negara Myanmar. Relawan Tzu Chi di sana pun dengan sigap membantu dan membimbing para korban agar mereka bisa bercocok tanam kembali.

Sintawaty pemandu acara gathering sedang mmenyosialisasikan Kata Perenungan Master Cheng Yen yang berhubungan dengan Menumbuhkan keinginan untuk berdonasi di tengah keterbatasan.

Bila seseorang benar-benar niat mau membantu tidak ada hambatan untuk melakukannya. U Thein Tun seorang korban badai Nargis melakukan gerakan celengan beras, Ia menyisihkan beras yang dimilikinya untuk dibagikan kepada lansia, yatim piatu dan juga orang yang mengalami kesusahan. Beda halnya dengan U Mya Aye seorang petani  yang juga ikut berdonasi dengan menggalakkan semangat celengan bambu.

Makna Segenggam Beras
Tayangan Lentera Kehidupan ini memperlihatkan dengan nyata bahwa bersumbangsih itu merupakan perwujudan dari rasa kemanusiaan. Manusia yang memiliki hati nurani yang bersih pasti sadar bahwa jika kita telah dibantu, maka harus membalasnya dengan cara membantu orang lain yang sedang dalam kesulitan.

Para peserta gathering mengikuti bahasa isyarat tangan yang bertemakan satu keluarga yang dipandu oleh relawan Tzu Chi. Kegiatan gathering Gan En Hu ini dihadiri oleh 47 Gan En Hu yang berkumpul di Basement Tower 2 Gedung DaAi TV.

Gerakan celengan beras yang dimulai dari menyisihkan segenggam beras setiap harinya bisa membantu kesejahteraan masyarakat Myanmar dalam 10 tahun. Dimulai dari satu orang, bisa menjadi banyak. Tak hanya berhasil menggalang bantuan, U Thein Tun juga bisa menggalang hati banyak orang supaya bisa meneladaninya untuk menciptakan ladang berkah kembali.

Berawal dari Niat untuk Menciptakan Ladang Berkah
The Hany, seorang relawan Tzu Chi mengungkapkan pada awalnya diajak oleh kenalannya untuk mengikuti kegiatan Tzu Chi, seperti bakti sosial dan pelestarian lingkungan. Lambat laun, The Hany merasa tersentuh karena dirinya masih bisa membantu dan bermanfaat bagi orang lain, terutama saat melayani para lansia.

The Hany salahsatu relawan Tzu Chi berbagi pengalaman sejak menjadi relawan Tzu Chi. The Hany merasa tersentuh dan bersyukur dirinya masih diberi kesempatan untuk membantu dan bermanfaat bagi orang lain.

Auliani yang memandu acara mengungkapkan bahwa The Hany hanyalah pekerja lepas (buruh harian) yang memiliki dua anak dan tinggal di rumah kontrakan. Jika dilihat The Hany tidak mungkin bisa bersumbangsih. Tapi, Hany tidak menjadikan segala kesulitan hidup itu sebagai halangan untuk bisa berbagi. Bersama relawan Tzu Chi The Hany  bertekad menyatukan kekuatan untuk bisa bersumbangsih.

The Hany menjelaskan dirinya selalu menyempatkan waktu untuk melakukan kunjungan kasih. Hal yang membuat semua takjub adalah kadang-kadang anaknya juga mengantar The Hany berkegiatan Tzu Chi. Ternyata, Hany selalu menceritakan kepada kedua anaknya saat berkegiatan Tzu Chi agar kedua anaknya tahu bahwa ibunya menjalankan misi amal kemanusiaan.

Seorang peserta sedang bertanya kepada peserta sharing. Relawan dan para peserta yang hadir dapat bertanya atau berbagi pengalamannya kepada seluruh peserta yang hadir.

Pada sesi sharing ini, The Hanny menghimbau para Gan En Hu juga tidak hanya datang ke Tzu Chi untuk menerima bantuan saja, tapi juga bisa ikut berkegiatan Tzu Chi untuk membantu sesama. “Berkah, kebahagiaan dan rejeki pasti akan selalu ada,” ucap The Hany dalan sharingnya.

Memulai dari Hal Kecil
Para Gan En Hu selalu didampingi relawan Tzu Chi untuk bersumbangsih. Para pendamping Gan En Hu sudah menyosialisasikan makna dari celengan bambu dan akan mereka bawa setiap kali ada acara gathering.

Salahsatu Gan en Hu Sydney bersama sanga Ibu menuangkan dana celengan bambu. Dana celengan bambu ini akan digunakan kembali oleh Yayasan Tzu Chi untuk membantu orang-orang yang dalam kesulitan.

“Dana Kecil, Amal Besar” slogan ini menjadi penyemangat bagi Gan En Hu  untuk berdonasi dari uang yang mereka sisihkan. Terbukti saat penuangan celengan bambu,  uang yang mereka donasikan berjumlah tidak sedikit.

Beramal juga tak selalu berbentuk materi. Ada kalanya, membuat orang lain bahagia juga menjadi pahala bagi kita. Seperti gathering Gan En Hu kali ini diadakan perayaan ulang tahun bagi Gan En Hu dan relawan Tzu Chi  yang berulang tahun di bulan April hingga awal Mei. Semua bersukacita dari acara sederhana, namun meriah ini.

Editor: Anand Yahya

Artikel Terkait

Gathering Gan En Hu Singkawang

Gathering Gan En Hu Singkawang

19 Juni 2012 Perubahan pemberian bingkisan kepada Gan En Hu dengan ‘pulang ke rumah’ seperti ini ternyata memberikan suasana gembira di hati para mereka. Selain mengenal lebih dekat kantor penghubung atau “rumah bersama’, juga mengenal sesama Gan En Hu sebagai satu keluarga.
Terus Berjuang, Terus Optimis

Terus Berjuang, Terus Optimis

03 Desember 2019
Karmani (35), warga Pinang Ranti, Jakarta Timur, tak pernah patah arang. Walau kini hanya memiliki satu lengan, bapak dari tiga anak ini terus berusaha dan bekerja keras menghidupi keluarganya. Sudah sebulan ini, ia menjadi pengemudi ojek, khusus mengantarkan barang dan makanan. 
Gan En Hu Hui Jia: Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran

Gan En Hu Hui Jia: Pencegahan dan Penanggulangan Kebakaran

19 November 2015

Pada Minggu siang, 1 November 2015, relawan Tzu Chi Batam mengadakan Gan En Hu Hui Jia (Gan En Hu Pulang ke Rumah) di posko daur ulang Tzu Chi Batam. Kegiatan hari itu juga diisi dengan penyuluhan mengenai pencegahan dan penanggulangan kebakaran oleh Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Batam Bidang Pemadaman Kebakaran (Damkar) kepada para gan en hu.

Kita harus bisa bersikap rendah hati, namun jangan sampai meremehkan diri sendiri.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -