Pascabanjir Jakarta: Teguh Bersumbangsih

Jurnalis : Metta Wulandari, Fotografer : Metta Wulandari
 
 

foto
Minggu, 17 Februari 2013, relawan Tzu Chi membagikan paket bantuan pascabanjir bagi warga keluarahan Ancol. Dalam pembagian ini, sebanyak 4700 paket bantuan berhasil diberikan pada warga.

Cuaca sedang bersahabat pagi ini saat saya menuju sebuah rumah di Jl. Transmigrasi, Jakarta Utara. Rumah bercat biru tersebut sangat sederhana, hanya ada dua ruang didalamnya dengan sekat triplek seadanya. Di salah satu ruang terlihat seorang anak laki-laki yang sedang asik melihat tayangan televisi, Agung namanya. Saat saya menyapa, dia tampak menundukkan kepala karena malu. 

Agung merupakan kemenakan dari Atun yang ditinggal meninggal oleh ibunya 13 tahun lalu karena menderita keracunan kandungan. Menurut cerita Atun, adiknya saat itu sedang hamil tua, usia kandungannya telah mencapai 8 bulan. Suatu sore, sang adik dengan lahap memakan jengkol dan tak lama kemudian kembali memakan durian. Setelah pagi menjelang, adik Atun ditemukan telah tidak sadarkan diri, dari mulutnya sudah mengeluarkan busa. “Adik saya memang doyan makan jengkol dan durian,” ujar Atun menceritakan tentang adiknya. “Sore itu dia lahap banget makan jengkolnya, gak lama pas malem juga makan durian. Pas pagi mulutnya udah berbusa, keracunan. Pas dibawa ke rumah sakit dia sudah nggak bisa ditolong, akhirnya anak di kandungannya di operasi caesar karena anaknya masih hidup,” terang Atun.

Akibat racun yang telah menyebar di tubuh sang ibu, bayi yang dikandung olehnya pun ikut terinfeksi oleh racun dan menyebabkan gangguan syarat pada bayi. “Setelah di caesar, kami menamakan anak itu Agung. Agung kemudian dirawat di incubator selama sebulan untuk memulihkan kondisinya. Sampai tumbuh dewasa hingga usianya 13 tahun ini dia masih nggakbisa ngapa-ngapain. Dari makan, minum, mandi, buang air, karena tangan dan kaki Agung nggak bisa berfungsi seperti orang lain. Dokter bilang syaraf Agung terkena racun dari ibunya, penyakit keracunan kandungan katanya, sehingga mengganggu pertumbuhan dia,” ucap Atun sambil memandang Agung.

foto  foto

Keterangan :

  • Pembagian paket bantuan banjir Minggu, 17 Februari ini dilakukan di kantor kelurahan Ancol yang mencakup sebanyak 57 RT di 5 RW (kiri).
  • Satu per satu warga mendatangi kantor kelurahan dan pulang dengan wajah tersenyum untuk mengambil paket mereka (kanan).

Atun sendiri merupakan sulung dari 5 bersaudara, sedangkan ibu Agung merupakan adik ketiganya. Kondisi ekonomi yang dibawah kata mapan, membuatnya tidak mampu memberikan pengobatan pada Agung. “Sebenernya dari kecil sudah mencoba berobat ke alternatif, tukang urut, ke dokter syaraf juga pernah, tapi ya semuanya bilang nggak bisa, ditambah kita semua orang susah, jadi ya pasrah saja,” ujar Atun. Sehari-hari Atun bekerja sebagai pengasuh bayi untuk membantu perekonomian keluarganya, Dede, Adik kedua Atun berkerja sebagai penjual nasi uduk, sedangkan Ari adik keempatnya tidak mempunyai pekerjaan tetap begitu juga dengan adiknya yang paling bungsu.

Dalam banjir yang menimpa Jakarta beberapa saat lalu, rumah Atun tergenang air setinggi paha sedangkan lingkungan rumahnya bisa tergenang hingga leher orang dewasa. Selama hampir sepuluh hari mereka mengungsi di mushola terdekat. “Pas banjir kita ngungsi rame-rame, sama Agung juga. Agung saja sampai didudukin di atas bale (dipan) terus diangkat 4 orang biar bisa ikut ngungsi,” ceritanya. Perasaan lega dirasakan oleh Atun, karena disaat musibah menimpa, banyak perhatian dan pertolongan yang keluarga mereka dapatkan. Salah satunya adalah paket bantuan pascabanjir yang diberikan oleh Tzu Chi.

Hari itu, Minggu, 17 Februari 2013, sebanyak 30 relawan He Qi Utara, Hu Ai Sunter melakukan kegiatan pembagian paket bantuan pasca banjir di kelurahan Ancol, Jakarta Utara. Sudah sedari pagi relawan berkumpul dan mulai menyiapkan keperluan baksos, tidak kalah dengan para relawan, warga juga telah mulai memadati Kantor Kelurahan dengan membawa kupon Tzu Chi. Hari itu relawan membagi paket sebanyak 4.700 paket sesuai dengan jumlah kepala keluarga yang telah didata di 5 RW dan 57 RT tersebut.

foto  foto

Keterangan :

  • Salah satu penerima bantuan paket banjir, Atun, beberapa waktu lalu rumahnya terendam banjir sedalam 1.5 meter hingga 10 hari (kiri).
  • Walaupun hanya berupa 5 kg beras dan 20 bungkus mi instan, namun bantuan ini begitu berharga bagi para penerima paket (kanan).

Menanggapi bantuan yang diberikan oleh Tzu Chi, M. Efiskal, yang merupakan Camat Pademangan mewakili warganya untuk mengucapkan terima kasih karena bukan hanya sekali ini Tzu Chi memberikan bantuan bagi warga di daerahnya. “Terimakasih kepada Buddha Tzu Chi yang bukan hanya sekali ini memberikan bantuan bagi warga kami, ini merupakan bantuan yang ketiga kali bagi kami. Bantuan ini kami sebut sebagi bantuan menggugah kebersamaan, bahwa bantuan-bantuan seperti ini mengajak warga-warga di Kecamatan Pademangan yang selama ini sudah membantu lebih banyak lagi yang menerima. Saya menyambut baik dan terima kasih,” Ucap Fiskal.

Selain bantuan berupa sembako, Fiskal juga berharap bahwa bantuan berupa pendidikan kemandirian bagi warganya. “Kami juga mengharapkan bantuan yang diberikan tidak hanya seperti ini, tapi juga berbentuk kemandirian masyarakat, melatih masyarakat sehingga dia mampu memberdayakan dirinya untuk membantu masyarakat yang kurang mampu lainnya. Jadi bantuan selanjutnya kami harapkan untuk memberdayakan masyarakat kami,” pinta Fiskal.

Yopie Budiyanto yang merupakan PIC pembagian paket pascabanjir ini selain melayani para warga, ia juga memberikan pesan bagi untuk tetap menjaga kebersihan lingkungan bersama sehingga bencana banjir dapat diminimalisir.

 

 
 

Artikel Terkait

Menjalin Jodoh Baik di Jalan Tzu Chi

Menjalin Jodoh Baik di Jalan Tzu Chi

09 Maret 2023

Yayasan Buddha Tzu Chi Kantor Perwakilan Pekanbaru, mengadakan Pelatihan Relawan Abu Putih ke-1 pada Minggu, 26 Februari 2023. Kegiatan ini diikuti oleh 57 relawan dari beberapa wilayah di Kota Pekanbaru.

Memperhatikan Kesehatan Warga Lansia Muara Angke

Memperhatikan Kesehatan Warga Lansia Muara Angke

08 Maret 2018
Relawan Tzu Chi Indonesia dari komunitas He Qi Utara 1 mengadakan baksos kesehatan khusus warga usia 55 tahun ke atas di RPTRA “Angke Interaktif”, Muara Angke, Kelurahan Pluit, Jakarta Utara. Baksos degeneratif ini melayani 202 pasien.
Kebersamaan Memupuk Cinta Tanah Air

Kebersamaan Memupuk Cinta Tanah Air

09 Agustus 2017

Relawan Tzu Chi komunitas He Qi Utara-1 mengadakan kelas budi pekerti untuk anak-anak rusun Cinta Kasih Tzu Chi, Muara Angke. Diisi dengan perayaan kemerdekaan RI, kegiatan ini dihadiri 23 relawan Tzu Chi, 5 guru dan 27 murid Tzu Chi School PIK, serta 4 Tzu Ching dari Taiwan. Sekitar 50 anak rusun yang hadir pun merasa gembira.

Seulas senyuman mampu menenteramkan hati yang cemas.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -