Peduli Kesehatan Santri, Tzu Chi Gelar Baksos Kesehatan di Ponpes Nurul Iman

Jurnalis : Fikhri Fathoni , Fotografer : Fikhri Fathoni

Akbar Khasbullah (kanan), salah satu santri Pondok Pesantren Al-Ashriyyah Nurul Iman, melakukan pemeriksaan kesehatan gigi dalam kegiatan baksos kesehatan gigi dan umum yang dilakukan oleh Tzu Chi.

Di pagi yang cerah, ribuan santri dan santriwati berkumpul di lapangan Pondok Pesantren Pesantren Al-Ashriyyah Nurul Iman, Parung, Kabupaten Bogor untuk mendengarkan penyuluhan baksos kesehatan gigi dan umum yang diadakan oleh Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia pada Minggu, 10 Agustus 2025.

Acara dimulai dengan penampilan Tari Saman, tari tradisional asal Aceh yang dibawakan oleh santriwati Sekolah Dasar (SD). Keindahan dan kekompakan yang ditampilkan oleh para santriwati membuat tepuk tangan riuh seisi lapangan. Tak kalah menarik, siswa-siswi dari Tainan Tzu Chi Senior High School yang sedang melakukan kunjungan ke Indonesia menampikan pertunjukan isyarat tangan dengan senada tiap gerakannya.

Pimpinan Pondok Pesantren Al-Ashriyyah Nurul Iman, Dr. Hj. Umi Waheeda Binti H. Abdul Rahman, S.Psi., M. Si, memberikan sambutan dalam kegiatan baksos kesehatan gigi dan umum serta memberikan apresiasi kepada Tzu Chi dan TIMA.

Selanjutnya, acara dilanjutkan dengan sambutan dari pimpinan Pondok Pesantren Al-Ashriyyah Nurul Iman, Dr. Hj. Umi Waheeda Binti H. Abdul Rahman, S.Psi., M. Si. Dalam sambutannya, Umi Waheeda memberikan nasihat kepada santri dan santriwati untuk menjaga kesehatan. Ia juga memberikan koordinasi kepada santri dan santriwati untuk memeriksakan kesehatan mereka dalam baksos kesehatan gigi dan umum yang dilakukan oleh Yayasan Buddha Tzu Chi. Tak lupa juga, Umi Waheeda memberikan apresiasi kepada Tzu Chi dan Tzu Chi International Medical Association (TIMA) Indonesia atas sumbangsih yang diberikan untuk Pondok Pesantren Al-Ashriyyah Nurul Iman.

“Kita sangat beruntung bisa bekerja sama dengan Yayasan Buddha Tzu Chi dari tahun 2003. Kita bukan hanya kerja sama dari baksos kesehatan, tetapi juga beasiswa, pendidikan bahasa mandarin, pernah juga ahli dari agrikultur pertanian dari Taiwan membantu kita dalam segala hal islamic boarding school atau pesantren. Kami terima kasih banyak dengan Yayasan Buddha Tzu Chi terutama dari Tzu Chi International Medical Association (TIMA) mereka dengan sabar merawat dan memperhatikan santri dan santriwati Ponpes Al-Ashriyyah Nurul Iman,” ungkap Umi Waheeda.

Untuk kelancaran dan keselamatan kegiatan, ribuan santri dan santriwati melakukan doa bersama sebelum memulai kegiatan baksos kesehatan.

Di tengah-tengah kesibukanya mendampingi pasien, Philip Tanjaya, relawan Tzu Chi komunitas He Qi Tangerang yang menjadi koordinator kegiatan baksos kali ini, bercerita jika relawan menjalankan misi kesehatan dengan melakukan kegiatan baksos kesehatan di Podok Pesantren Al-Ashriyyah Nurul Iman sebanyak dua kali dalam setahun. “Jadi kita memiliki jalinan jodoh yang baik dengan Pondok Pesantren Al-Ashriyyah Nurul Iman. Kita memiliki jadwal setahun dua kali untuk melakukan baksos kesehatan di sini,” ungkap Philip Tanjaya.

Sebelum kegiatan dimulai, Philip Tanjaya beserta relawan lainnya beramah-tamah melakukan kunjungan ke Pondok Pesantren Al-Ashriyyah Nurul Iman untuk berkoordinasi. “Minggu lalu kami sudah ramah-tamah, kita sudah melakukan kunjungan, bersilaturahmi kepada mereka dan minta izin. Kita juga melakukan persiapan untuk membahas lokasi dan denah. Hari ini kita melayani 1.000 pasien umum dan 200 pasien gigi,” tambahnya.

Philip Tanjaya, relawan Tzu Chi komunitas He Qi Tangerang melakukan pendampingan saat pasien memeriksakan kesehatannya.

Di bawah tenda yang sejuk, para santri dan santriwati dengan antusias menunggu antrean untuk pemeriksaan kesehatan gigi dan umum. Di antara kerumunan antren, Akbar Khasbullah (18) duduk termangu sambil memegangi pipinya, santri kelas 12 ini mengeluhkan sakit pada giginya. Setelah dilakukan pemeriksaan, dokter merekomendasikan untuk dilakukan penambalan dan pencabutan pada dua gigi Akbar. Saat itu Akbar telah siap untuk melakukan proses penambalan dan pencabutan pada giginya, ia bersyukur dapat penanangan dari dokter gigi secara gratis. Sebab, sehari-hari ia mengeluhkan giginya sakit ketika mengunyah makanan.

“Di cek dulu gigi-giginya, yang kanan kan mau ditambal, terus masuk kedalam ruangan, lalu kayak dibolongin dulu gitu, udah lalu ditambal. Pas dipanggil untuk cabut gigi, disuntik tuh, wah grogi banget tuh. Kalo misalkan makan sakit mulu tuh disini, jadi satu dicabut satu lagi ditambal. Bahagia sih, enak rasanya buat makan nanti, gak sakit-sakit lagi giginya. Terima kasih sangat-sangat, buat dokternya juga sangat terima kasih,” ungkap Akbar.

Drg. Fransiscus Xaverius Ganny, salah satu tim medis Tzu Chi International Medical Association (TIMA) Indonesia memeriksa kesehatan gigi pasien.

Drg. Fransiscus Xaverius Ganny, salah satu tim medis Tzu Chi International Medical Association (TIMA) Indonesia yang menangani kesehatan gigi santri dan santriwati pada baksos kali ini, menjelaskan jika santri dan santriwati pada umumnya mengeluhkan sakit karena terdapat gigi yang berlubang sampai dengan gigi yang sudah rusak.

“Hari ini ada kegiatan pengobatan untuk anak-anak pesantren, ini kita ada pengobatan umum dan gigi, juga termasuk penyuluhan kesehatan. Saya bertugas di bagian baksos kesehatan gigi, bagian pencabutan gigi. Kebanyakan disini tambal dan cabut gigi saja. Keluhan pada anak-anak ini umumnya gigi berlubang sampai dengan gigi yang sudah rusak tinggal sisa akarnya yang paling banyak ditemui disini. Di awal pasien kita kumpulkan, di data, lalu kita lakukan screening apakah ini perlu pencabutan atau penambalan. Saran untuk anak-anak Ini, untuk tetap menjaga kebersihan mulutnya, karena masalah penyakit gigi semuanya berasal dari kebersihan mulut,” ungkap drg. Fransiscus Xaverius Ganny.

Menyadari, Menghargai, dan Menciptakan Berkah
Seperti yang disampaikan oleh pimpinan Pondok Pesantren Al-Ashriyyah Nurul Iman, Dr. Hj. Umi Waheeda Binti H. Abdul Rahman, S.Psi., M. Si, jalinan jodoh baik antara Tzu Chi dan Pondok Pesantren Al-Ashriyyah Nurul Iman sudah terjalin cukup lama, yaitu dimulai sejak 2003. Berbagai kegiatan telah dilalui bersama, begitu juga dengan kunjungan siswa-siswi dari Tainan Tzu Chi Senior High School untuk ikut berpartisipasi dalam berbagai kegiatan.

You Rui Ya, siswi Tainan Tzu Chi Senior High School mengamati jamur tiram hasil budidaya santri Pondok Pesantren Al-Ashriyyah Nurul Iman.

Siswa-siswi dari Tainan Tzu Chi Senior High School, mendengarkan penjelasan salah satu santri mengenai pembuatan pupuk kompos.

Pada kesempatan kali ini siswa-siswi dari Tainan Tzu Chi Senior High School berkesempatan untuk berprtisipasi dalam baksos kesehatan gigi dan umum yang diadakan Tzu Chi, serta berkeliling untuk menyaksikan bagaimana santri dan santriwati Pondok Pesantren Al-Ashriyyah Nurul Iman bertumbuh secara mandiri. Di dalam pondok pesantren, para santri dan santriwati diajarkan untuk mengolah limbah plastik, membuat paving bloc, membuat pupuk kompos dan budidaya jamur tiram yang hasilnya nanti dapat digunakan mereka untuk menunjang pendidikan dan kehidupan sehari-hari mereka di pondok pesantren.

You Rui Ya (16) salah satu siswa Tainan Tzu Chi Senior High School mendapat pelajaran yang berharga pada kunjunganya kali ini. “Lingkungan hidup mereka begitu sulit, namun mereka tetap menjalani hidup dengan penuh kesungguhan. Itu membuat saya merasa harus lebih menghargai apa yang saya miliki saat ini. Seperti yang diajarkan oleh Master Cheng Yen: Menyadari Berkah, Menghargai Berkah, dan Menciptakan Berkah," kata You Rui Ya.

Kepala Sekolah Tainan Tzu Chi Senior High School, berswafoto bersama relawan Tzu Chi, pimpinan Ponpes Dr. Hj. Umi Waheeda, staf Tainan Tzu Chi Senior High School dan siswa-siswi Tainan Tzu Chi Senior High School.

Hal serupa juga dirasakan oleh Chen Yu Rui (15), selama berkeliling Pondok Pesantren Al-Ashriyyah Nurul Iman, ia merasakan semangat dan kemandirian dari para santri dan santriwati. “Menurut saya ini tidak mudah, karena sumber dana sekolah ini, ternyata berasal dari usaha mereka sendiri, bukan dari biaya yang diambil dari uang sekolah siswa,” ungkap Chen Yu Rui. Ia juga merasa bahagia karena dapat tampil pada pembukaan kegiatan baksos kesehatan gigi dan umum kali ini. “Senang, karena saya berkesempatan menunjukkan hasil latihan saya kepada orang lain,” tambahnya.

Editor: Arimami Suryo A.

Artikel Terkait

Tzu Chi Adakan Baksos Pengobatan Kembali di Pesantren Nurul Iman Parung, Bogor

Tzu Chi Adakan Baksos Pengobatan Kembali di Pesantren Nurul Iman Parung, Bogor

30 Mei 2023
Relawan Tzu Chi dari komunitas He Qi Tangerang bersama Tzu Chi International Medical Association (TIMA) Indonesia kembali mengadakan Bakti Sosial pengobatan Umum di Pesantren Nurul Iman.
Tzu Chi Kembali Memberikan Layanan Kesehatan di Pondok Pesantren Nurul Iman

Tzu Chi Kembali Memberikan Layanan Kesehatan di Pondok Pesantren Nurul Iman

07 November 2022

Setelah lebih dari 2 tahun ditiadakan akibat pandemi Covid-19, Tzu Chi Indonesia kini kembali mengadakan bakti sosial kesehatan umum bagi santri dan santriwati di Pondok Pesantren Al-Ashriyyah Nurul Iman.

Peduli Kesehatan Santri, Tzu Chi Gelar Baksos Kesehatan di Ponpes Nurul Iman

Peduli Kesehatan Santri, Tzu Chi Gelar Baksos Kesehatan di Ponpes Nurul Iman

11 Agustus 2025

Peduli dengan kesehatan santri dan santriwati, Tzu Chi dan TIMA menggelar baksos kesehatan gigi dan umum di Pondok Pesantren Al-Ashriyyah Nurul Iman, Parung, Kabupaten Bogor.

Menyayangi diri sendiri adalah wujud balas budi pada orang tua, bersumbangsih adalah wujud dari rasa syukur.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -