Program Renovasi 500 Unit Rumah di Kota Depok Segera Mulai

Jurnalis : Arimami Suryo A, Widosari Tjandra (He Qi Pusat), Fotografer : Arimami Suryo A
Relawan Tzu Chi (He Qi Pusat dan Sinar Mas) melaksanakan survei Program Renovasi 500 Rumah Tidak Layak Huni di Kelurahan Harjamukti, Kec. Cimanggis, Kota Depok, Jawa Barat.

Program renovasi rumah tidak layak huni yang diinisiasi oleh Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia bersama Kementerian Perumahan dan Kawasan Permukiman segera dilaksanakan di Kota Depok, Jawa Barat. Kegiatan ini diawali dengan proses survei ke 46 rumah calon penerima bantuan yang dilakukan relawan Tzu Chi (He Qi Pusat dan Tzu Chi Sinar Mas) bersama jajaran Kelurahan Harjamukti, Kec. Cimanggis, Kota Depok pada Sabtu, 6 September 2025.

Sebelum survei, para relawan Tzu Chi, jajaran Dinas Sosial Kota Depok, Kecamatan Cimanggis, Kelurahan Harjamukti beserta ketua-ketua RW melakukan rapat koordinasi membahas teknis pelaksanaan di lapangan. "Kami sangat mendukung kegiatan ini dan mengucapkan terima kasih. Ini jadi yang pertama di Depok dan bisa menjadi contoh bagi kecamatan-kecamatan lainnya. Terima kasih kepada Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia. Semoga dengan adanya kegiatan ini kita bisa meninggalkan jejak kebaikan bagi masyarakat," ungkap Camat Cimanggis, Rahmat Pache.

Camat Cimanggis, Rahmat Pache memberikan arahan saat koordinasi didampingi Ketua Tim Tanggap Darurat (TTD) Tzu Chi Indonesia, Joe Riadi, Koordinator Bebenah Kampung Tzu Chi Indonesia, Teksan Luis, Koordinator Kegiatan Survei Program Renovasi 500 Rumah Tidak Layak Huni di Kota Depok, Rudi Suryana, dan Lurah Harjamukti, Edi Suherman.

Ada 45 relawan Tzu Chi dan 20 orang dari pemerintahan Kota Depok dibagi menjadi beberapa kelompok yang kemudian mensurvei rumah-rumah warga calon penerima bantuan renovasi rumah yang tersebar di 10 RW di Kelurahan Harjamukti.

Rudi Suryana, relawan koordinator kegiatan renovasi rumah di Kota Depok juga berharap dengan adanya survei ini, secepatnya rumah-rumah warga yang tidak layak huni segera direnovasi. “Hari ini setelah verifikasi data hasil survei nanti ada tahapan berikutnya yakni tanda tangan surat kesepakatan bersama warga. Mudah-mudahan minggu depan sudah bisa dilaksanakan sehingga menjelang Idulfitri tahun depan (2026), rumah-rumah yang kita renovasi kondisinya bisa lebih baik dengan atap, dinding, lantai yang layak,” ungkap Rudi Suryana.

Setelah dibagi kelompok, ada 45 relawan Tzu Chi dan 20 orang dari jajaran pemerintahan Kota Depok menyebar untuk melakukan survei ke rumah-rumah warga yang tidak layak huni di 10 RW. Para relawan dalam surveinya bertemu langsung dengan pemilik rumah dan mengajukan beberapa pertanyaan kepada pemilik rumah dan relawan lainnya ada yang mengecek serta mendokumentasikan kondisi rumah dengan teliti, mulai dari lantai, dinding, atap, serta bagian-bagian lain yang terlihat rusak.

Hermanto Tamit menunjukkan kondisi kamarnya yang bocor kepada relawan Tzu Chi saat meninjau langsung kondisi rumah miliknya.

Warga Kelurahan Harjamukti yang rumahnya disurvei sebagai calon penerima bantuan renovasi rumah pun menyambut tim survei dengan ramah dan hangat seperti yang dilakukan Hermanto Tamit (65), warga RT 003/03, Kelurahan Harjamukti. Sambil menyuguhkan minuman, ia pun menjawab beberapa pertanyaan dari para relawan tentang kondisi rumah dan kesehariannya.

Sejak tahun 1984, Hermanto tinggal di rumah yang ia tempati sekarang. Karena bekerja serabutan, ia membangun rumah secara bertahap, jika ada rezeki ada beberapa bagian rumah yang ia tambahkan. Seiring berjalannya waktu, rumah yang ia tempati juga semakin usang. Beberapa bagian sudah mulai rusak seperti plafon dan kayu penyangga atapnya sudah rapuh. Beberapa bagian genting kamar juga bocor di beberapa sudut.

Ia pun senang dengan kehadiran relawan yang survei dan berharap rumahnya bisa direnovasi. “Untuk kesekian kalinya kalau mungkin terjadi, ya mudah-mudahan berkah bagi yang mengerjakan dan yang membantu. Hati saya senang, orang berkali-kali disurvei tapi nggak pernah terwujud. Semoga kali ini terwujud supaya anak cucu nyaman tinggal di rumah,” kata Hermanto Tamit.

Setelah menunjukan tembok rumahnya yang keropos, Jumariah juga menunjukkan kondisi kamar mandi dan pintunya yang rusak.

Kebahagiaan juga tampak dari wajah Jumariah (53), warga RT 007/07, Kelurahan Harjamukti, Kecamatan Cimanggis, Kota Depok saat dikunjungi relawan. Saat berdiskusi, kondisi rumah Jumariah juga terasa pengap karena minim ventilasi udara, tidak ada plafon dan atapnya dari asbes. “Kondisi rumah saya ya panas, ventilasinya kurang, tidak ada plafon sudah 2 tahun,” kata Jumariah.

Selain tanpa plafon, beberapa bagian tembok juga sudah lapuk lapisan semennya dan pintu kamar mandi juga rusak. Semenjak ditinggal pergi suami, Jumariah menjadi orang tua tunggal dan bekerja sebagai asisten rumah tangga. Pendapatannya juga hanya ia gunakan untuk makan dan biaya sekolah anaknya. Makanya rumah yang ia tempati tak bisa direnovasi karena keterbatasan biaya. “Pengen tempat tinggal yang lebih layak dan nyaman. Biar kalau tidur nggak kejatuhan kotoran lagi dari atas,” harap Jumariah.

Ketua Tim Tanggap Darurat (TTD) Tzu Chi Indonesia, Joe Riadi melihat langsung kondisi atap rumah milik Nasir yang rusak dan hampir roboh dari samping rumahnya.

Begitu pula dengan Nasir (63) dan istrinya Ichi Nengsih (63), yang juga tinggal di RT 007/07. Kondisi rumah mereka khususnya bagian atap sudah rusak dan kayu-kayu penyangganya sudah lapuk. Saat hujan, rumah Nasir dan Ichi Nengsih bocor di mana-mana. Kamar tidur, dapur, ruang depan tak luput dari bocoran air hujan. Lebih parahnya lagi, beberapa kayu penahan genteng juga sudah ditopang dengan tiang bambu agar tidak runtuh. Selain itu, banyak binatang pengerat dan serangga yang kerap masuk ke dalam rumah dari dapur.

“Kalau hujan ya waswas, takut ketimpa dari atas karena sudah rapuh semua. Kadang juga ada binatang yang suka masuk, kebocoran, kena serbuk-serbuk dari atas. Kalau hujan malam hari udah nggak tidur, takut ambruk,” kata Nasir.

Nasir dan istrinya Ichi Nengsih menunjukkan kondisi dapurnya dan titik-titik kebocoran pada atap rumahnya yang masih menggunakan genteng beralaskan bambu.

Ada keinginan Nasir untuk memperbaiki kondisi rumahnya, tapi upah dari pekerjaannya sebagai petugas kebersihan di lokasi wisata tidak cukup untuk niatan tersebut. “Ada (niat renovasi), cuma karena keterbatasan biaya ya mau gimana lagi,” ucapnya.

Saat bertemu relawan, keduanya lalu menceritakan tentang kondisi rumah dan kehidupan sehari-hari mereka. Pasutri ini juga begitu bahagia saat tahu rumah mereka disurvei untuk program renovasi rumah tidak layak huni. “Banyak terima kasih sudah disurvei, harapannya biar enak, nyaman, aman, dan nggak waswas lagi,” ungkap Nasir. Begitu pula dengan istrinya, Ichi Nengsih yang berharap renovasi ini bisa membuat rumahnya tak lagi kemasukan binatang atau serangga. "Pengennya lebih baik lagi rumahnya, nyaman, nggak kebocoran kalau hujan, dan nggak ada binatang atau serangga yang masuk," jelasnya.

Editor: Anand Yahya

Artikel Terkait

Program Renovasi 500 Unit Rumah di Kota Depok Segera Mulai

Program Renovasi 500 Unit Rumah di Kota Depok Segera Mulai

08 September 2025

Relawan Tzu Chi dari komunitas He Qi Pusat dan Sinar Mas bersama jajaran Kelurahan Harjamukti, Kec. Cimanggis, Kota Depok melaksanakan survei ke 46 rumah calon penerima bantuan renovasi rumah tidak layak huni.

Seulas senyuman mampu menenteramkan hati yang cemas.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -