Refleksi dan Harapan dalam Pemberkahan Akhir Tahun 2024 di Tzu Chi Biak

Jurnalis : Marcopolo AT (Tzu Chi Biak), Fotografer : Jonathan Mauri (Tzu Chi Biak)

Susanto Pirono memberikan pesan cinta kasih bahwa bersumbangsih bukan untuk memohon berkah melainkan untuk menciptakan berkah.

Akhir tahun merupakan saat yang tepat untuk merefleksikan pengalaman, kegagalan, dan keberhasilan. Dari perspektif humanis, pemberkahan akhir tahun bukan hanya tentang merayakan, tetapi juga tentang menemukan makna dan nilai-nilai kemanusiaan.

Bertempat di Hotel Swissbel Biak insan Tzu Chi Biak mengadakan pemberkahan akhir tahun 2024. Di Pemberkahan Akhir Tahun ini insan Tzu Chi diharapkan meningkatkan kualitas diri, membangun motivasi, memperkuat hubungan sosial serta mengembangkan empati di manapun berada.

Muda-mudi Tzu Chi tampil membawakan isyarat tangan lagu Dunia yang Biru.  
   

Anak-anak turut membawakan isyarat tangan lagu Ciak Cai Siong Kai Can.

Dalam satu tahun yang telah terlewati banyak kegiatan yang telah dilakukan oleh insan Tzu Chi Biak baik skala besar maupun kecil. Para relawan mengungkapkan rasa syukur atas nikmat dan berkah yang diterima sehingga masih diberikan kesempatan untuk menggarap ladang berkah dan membagikan kebahagiaan kepada orang lain.

Susanto Pirono, Ketua Tzu Chi Hu Ai Papua dan Papua Barat mengatakan, bersumbangsih adalah yang harus dilakukan, bersumbangsih bukan untuk memohon berkah melainkan untuk menciptakan berkah. “Dengan begitu kita akan menciptakan pahala tak terbatas. Selain itu terima kasih kepada relawan dan donatur yang telah tulus ikhlas membantu berjalannya kegiatan Tzu Chi dengan baik dan lancar.”

Beberapa penerima bantuan Tzu Chi jangka panjang atau Gan En Hu berbagi kisahnya mendapatkan perhatian dan pemdampingan dari para relawan Tzu Chi.

Selama tahun 2024, Tzu Chi Biak telah menjalin jodoh dengan 15 pasien kasus yang diberangkatkan ke Jakarta, Makassar, dan Jayapura. Penerima Bantuan atau Gan En Hu yang telah sembuh ini juga mengikuti Pemberkahan Akhir Tahun 2024. Yusuf Msiren (35) orang tua Abraham Yustus Msiren (4) sangat berterima kasih atas bantuan dan pendampingan relawan Tzu Chi kepada anaknya baik di Biak dan Jakarta sehingga dapat sembuh dari penyakit yang dideritanya.

“Dan kalau boleh kami juga mau untuk menjadi relawan Tzu Chi,” tutur Yusuf Msiren. Anaknya menderita sakit Hirspung yang memerlukan penangan lanjutan sehingga dirujuk ke Jakarta.

Dalam Pemberkahan ini relawan Tzu Chi menampilkan isyarat tangan 12 Ikrar Agung Buddha Bhaishajyaguru. Adapun muda-mudi Tzu Chi membawakan isyarat tangan Dunia Yang Biru. Tidak ketinggalan Anak-anak membawakan isyarat tangan Ciak Cai Siong Kai Can. Kemudian Doa Bersama Bebas Bencana dengan khidmat dipimpin oleh seorang tokoh agama.

Tamu undangan, donatur, dan relawan menuangkan celengan bambunya.

Pembagian angpau Master Cheng Yen dan bingkisan menutup pemberkahan akhir tahun ini.

Sebelum ditutup, relawan dan para donatur menuangkan celengan bambu dilanjutkan dengan menerima angpau Master Cheng Yen. Sebanyak 250 relawan, donatur dan tamu undangan menghadiri pemberkahan 2024 ini.

Editor: Khusnul Khotimah

Artikel Terkait

Kolaborasi Harmonis He Qi Pusat dan He Qi Cikarang Gelar Pemberkahan Awal Tahun

Kolaborasi Harmonis He Qi Pusat dan He Qi Cikarang Gelar Pemberkahan Awal Tahun

21 Februari 2025

Komunitas relawan Tzu Chi di He Qi Pusat dan He Qi Cikarang mengadakan Pemberkahan Awal Tahun yang dihadiri 250 relawan dan donatur kedua komunitas, Minggu 16 Februari 2025.

Pemberkahan Akhir Tahun 2024 : Giat, Sadar, Tekun dan Semangat Mempraktikkan Jalan Bodhisatwa

Pemberkahan Akhir Tahun 2024 : Giat, Sadar, Tekun dan Semangat Mempraktikkan Jalan Bodhisatwa

17 Januari 2025

Dihadiri 914 peserta, pemberkahan akhir tahun di Aula Jing Si Batam berlangsung dalam suasana hangat dan penuh kebersamaan. Kegiatan ini juga dihadiri relawan Tzu Chi Singapura.

Pemberkahan Akhir Tahun 2024: Merajut Cinta Kasih dan Harmoni

Pemberkahan Akhir Tahun 2024: Merajut Cinta Kasih dan Harmoni

20 Januari 2025

Melalui Pemberkahan Akhir Tahun 2024, Tzu Chi Medan merajut harmoni cinta kasih, menghadirkan seni, kebersamaan, dan kisah nyata yang menyentuh hati. Perayaan penuh makna untuk menginspirasi kebaikan tanpa batas.

Mengonsumsi minuman keras, dapat melukai orang lain dan mengganggu kesehatan, juga merusak citra diri.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -