Renovasi Rumah Tidak Layak Huni di Banyumas: Kementrian PKP RI Serah Terima Kunci Kepada Warga di Desa Dawuhan.

Jurnalis : Fikhri Fathoni , Fotografer : Fikhri Fathoni
Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman (PKP) RI, Maruarar Sirait (kiri), secara simbolis menyerahkan kunci rumah kepada Waryati warga Desa Dawuhan. Program Renovasi Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) ini hasil dari gotong royong bersama Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, Kementerian PKP RI, dan seluruh para pengusaha yang peduli terhadap warga prasejahtera.

Suasana bahagia menyelimuti acara serah terima kunci Program Bebenah Kampung Renovasi 5.000 Rumah Tidak Layak Huni. Tak hanya bagi para penerima bantuan, tetapi juga bagi para relawan dan warga sekitar yang menyaksikan. Setiap bata dan cat dinding seolah menyimpan kisah perjuangan tentang gotong-royong, ketulusan, dan harapan yang tumbuh di Kabupaten Banyumas.

Hari yang ditunggu warga Banyumas akhirnya tiba juga. Harapan 132 warga yang berada di Desa Petarangan, Desa Somakaton, Desa Sawangan Wetan, Desa Alasmalang, Desa Dawuhan, dan Desa Papringan, Kabupaten Banyumas sudah memiliki rumah yang layak huni dan sehat telah terwujud.

Pada Sabtu, 8 November 2025, Menteri Perumahan dan Kawasan Permukiman RI (PKP) Maruarar Sirait, secara simbolis menyerahkan kunci rumah hasil renovasi kepada warga di Pendopo Koperasi Merah Putih, Desa Dawuhan, Banyumas, Jawa Tengah.

Menteri (PKP) RI, Maruarar Sirait dan warga penerima bantuan renovasi rumah bersama Bupati Banyumas Sadewo Tri Lastiono, relawan Tzu Chi Indonesia, foto bersama pada saat penyerahan kunci secara simbolis di Desa Dawuhan.

Menteri PKP RI, Maruarar Sirait, meninjau langsung rumah Waryati salah satu warga penerima bantuan renovasi rumah di Desa Dawuhan, Banyumas, Jawa Tengah. Waryati kini dapat tidur dengan nyenyak tanpa takut atap rumahnya bocor.

Maruarar Siarait, mengapresiasi kolaborasi yang terjalin antara Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia dan Kementerian PKP RI. “Saya terima kasih sebagai Menteri Perumahan dan atas nama pemerintah, serta negara, kita mengucapkan terima kasih kepada Yayasan Buddha Tzu Chi. Tzu Chi adalah yayasan yang paling banyak merenovasi rumah tidak layak huni. Dalam catatan kami ada 5.020 rumah di Jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Banten, Sumatera Selatan, dan Sumatera Utara,” jelas Maruarar Siarait.

Program renovasi rumah tidak layak huni (RTLH) yang digagas oleh Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia bersama Kementerian PKP RI ini bukan sekadar memperbaiki rumah tidak layak huni, melainkan juga memperbaiki kehidupan. Rumah yang dulunya reyot, bocor, dan nyaris roboh, dan sirkulasi udara yang tidak baik kini sudah berdiri kokoh, dan bersih membawa harapan baru bagi penghuninya.

Adenan Hasan, relawan Tzu Chi Jakarta, merasa bahagia dengan selesainya program renovasi rumah di Banyumas tahap satu ini. “Kami tentu saja sangat bahagia sekali, taraf hidup dan fasilitas rumah warga penerima bantuan renovasi rumah sangat memadai dan layak. Apalagi di saat musim hujan seperti ini, yang tadinya bocor rembes dan lantainya juga tanah basah, lembab sekarang lantainya sudah dikeramik dan atapnya sudah kokoh tidak ada bocor lagi,” ucap Adenan Hasan.

Kokoh Rumahnya, Bahagia Warganya
Sore itu, matahari bersinar lembut di antara sela awan mendung, menerangi deretan rumah baru yang berdiri kokoh di tengah Desa Dawuhan. Di depan salah satu rumah, seorang ibu paruh baya menggenggam erat sebuah kunci simbolis berwarna biru. Matanya berkaca-kaca, suaranya bergetar saat bercerita keadaan rumahnya yang dulu sebelum direnovasi.

Dengan ramah Waryati mengajak Adenan Hasan untuk masuk ke dalam rumah untuk melihat langsung kondisi rumah yang telah selesai direnovasi. Rumah Waryati terdapat 2 kamar tidur, 1 ruang tamu, toilet, dan teras di depan rumahnya.

Tampilan rumah Waryati yang telah selesai direnovasi oleh Yayasan Buddha Tzu Chi. Kini, waryati sudah tidak takut kebocoran lagi saat hujan datang.

Waryati (58), salah satu penerima bantuan dari desa Dawuhan, kini dapat tidur dengan nyenyak tanpa takut atap rumahnya bocor. “Dulunya susah, atapnya bocor, gentengnya banyak yang merosot, kalau hujan enggak bisa tidur, dan dindingnya dulu dari anyaman bambu yang sudah rusak parah. Alhamdulillah senang sekali rumahnya sudah enggak kaya dulu lagi. Saya ucapkan terimakasih kepada Pak Menteri PKP RI dan Yayasan Buddha Tzu Chi,“ ucap Waryati dengan suka cita.

Kebahagiaan hadir pula di Desa Papringan, desa ini bersebelahan dengan Desa Dawuhan. Said Sumarjo (84) dan Liartem (70) adalah pasangan suami istri. Dengan tawa bahagia, Said menunjukan rumahnya yang kini sudah rapi, bersih, dan aman untuk ditinggali. “Sekarang sudah enggak bocor, udah baik semua. Dulu sudah rusak semua kayunya dan pondasinya,” ucap Said.

Tampilan rumah Said Sumarjo yang telah selesai direnovasi oleh Yayasan Buddha Tzu Chi. Kini iya dapat merasa nyaman dan aman tinggal di rumah barunya.

Dengan kondisi rumah yang sudah tidak layak huni menimbulkan kekhawatiran dalam diri Said. Dengan tawa iya menceritakan kekhawatirannya. “Ya khawatir, kalau ambruk saya bisa ketimpa hahaha,” tawa Said. Semua cerita haru tentang rumahnya yang dulu kini telah berganti menjadi tawa bahagia. Tak lupa juga iya mengapresiasi bantuan renovasi yang ia terima. “Untuk semua saya ucapkan terima kasih karena telah dibantu oleh Bapak Presiden, Bapak Menteri PKP, sama Yayasan Buddha Tzu Chi, saya senang sekali. “ucap Said dengan penuh haru.

Gotong-royong yang dilakukan antara Yayasan Tzu Chi, Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah Banyumas dan masyarakat menjadi wujud nyata semangat Bersatu dalam Cinta Kasih. Melalui gotong royong ini, semakin banyak terwujudnya keluarga yang dapat menikmati hunian layak dan hidup lebih bermartabat. Setiap rumah yang berdiri tegak adalah simbol kebersamaan dan kepedulian yang tumbuh di tengah masyarakat.

Editor: Anand Yahya

Artikel Terkait

Renovasi Rumah Tidak Layak Huni di Banyumas: Rumah Baru Ponijo

Renovasi Rumah Tidak Layak Huni di Banyumas: Rumah Baru Ponijo

07 Oktober 2025

Ponijo, seorang buruh bangunan dari Desa Petarangan, Banyumas, yang selama bertahun-tahun tinggal bersama keluarganya di rumah reyot berdinding gedeg dan berlantaikan tanah. Rumah yang dulu lembap dan lapuk kini berdiri kokoh.

Pemkab Banyumas Berikan Penghargaan untuk Tzu Chi Indonesia Atas Kontribusinya dalam Renovasi 500 Rumah Tidak Layak Huni

Pemkab Banyumas Berikan Penghargaan untuk Tzu Chi Indonesia Atas Kontribusinya dalam Renovasi 500 Rumah Tidak Layak Huni

25 Juli 2025

Penghargaan untuk Tzu Chi ini sebagai bentuk apresiasi atas kolaborasi strategis dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Renovasi Rumah Tidak Layak Huni di Banyumas: Rumah Nyaman untuk Miswan

Renovasi Rumah Tidak Layak Huni di Banyumas: Rumah Nyaman untuk Miswan

03 November 2025

Miswan seorang Lansia yang berumur 80 tahun yang dulu tinggal di rumah tidak layak huni. Kini, Miswan dapat hidup lebih aman dan sehat berkat program renovasi rumah dari Tzu Chi Indonesia.

Cemberut dan tersenyum, keduanya adalah ekspresi. Mengapa tidak memilih tersenyum saja?
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -