Renovasi Rumah Tidak Layak Huni di Banyumas: Rumah Nyaman untuk Miswan

Jurnalis : Fikhri Fathoni , Fotografer : Fikhri Fathoni

Relawan Tzu Chi memberikan ucapan selamat kepada Miswan serta berdiskusi karena rumahnya saat ini sudah bersih, rapi, serta layak untuk dihuni setelah direnovasi.

Pagi itu, raut wajah warga Desa Somakaton, Banyumas tampak tersenyum berseri-seri. Tak seperti pada hari-hari biasanya, pada Selasa, 21 Oktober 2025, sebanyak 21 warga Desa Somakaton berkumpul untuk prosesi serah terima kunci rumah mereka yang telah selesai direnovasi oleh Tzu Chi Indonesia. Salah satu warga penerima bantuan adalah Miswan (80). Dengan menggunakan batik, Miswan menyambut hari itu sebagai hari penting dalam hidupnya.

Rumah Miswan terpilih sebagai tempat penyelenggaraan serah terima kunci renovasi rumah di Desa Somakaton. Dengan penuh persiapan yang dibantu oleh Staf Tzu Chi Indonesia, Staf Desa Somakaton, serta masyarakat sekitar, rumah Miswan tampak bersih dan indah untuk menyambut tamu yaitu Bupati Banyumas, Sadewo Tri Lastiono dan relawan Tzu Chi Indonesia dari Jakarta.

Miswan saat menerima simbolis kunci saat acara serah terima kunci renovasi rumah di Desa Somakaton, Banyumas.

Romiati, anak perempuan Miswan, membersihkan jendela hasil renovasi rumah oleh Tzu Chi Indonesia.

Miswan beserta anak dan menantunya, dengan ramah menyambut kedatangan relawan Tzu Chi saat berkunjung untuk melihat rumahnya yang telah direnovasi. Romiati (40), anak perempuan Miswan bercerita jika rumahnya dulu selalu bocor ketika turun hujan dan dinding yang terbuat dari papan sudah mulai rapuh. “Rusaknya sudah pada bocor atapnya, pagarnya (dinding) sudah pada rapuh, pokonya sudah rusak parah,” cerita Romiati.

Dengan kondisi rumah yang sudah tidak layak huni, Miswan dan keluarga sedikit demi sedikit mencoba memperbaiki rumahnya. Namun, dengan penghasilan yang dimiliki keluarganya, Miswan hanya mampu memperbaiki rumahnya sesuai penghasilan yang didapat. “Satu-persatu dicicil kalau ada yang rusak parah baru dibetulin, yaa ngikutin kemampuan kita. Kalau di sini sudah bisa makan dan punya tempat tinggal sangat Alhamdulillah,” tambahnya.

Relawan Tzu Chi Indonesia berkunjung ke rumah Miswan. Kini rumah Miswan sudah lebih aman dan sehat untuk ditempati.

Rencana Renovasi yang Tertunda
Miswan memiliki empat anak yang tiga di antaranya telah berkeluarga, dan satunya merantau ke Bandung untuk bekerja. Di rumah, ia tinggal bersama anak perempuannya Romiati. Ketika Romiati pulang ke rumah suaminya di desa yang tak jauh dari rumahnya, Sayin (57) datang untuk menemani Miswan.  Sayin adalah keponakan Miswan yang tinggal di seberang rumahnya, Sayin juga yang menemani Miswan saat rumahnya di survei relawan Tzu Chi Indonesia dan mempersiapkan berbagai perlengkapan seperti dokumen-dokumen yang dibutuhkan.

Sayin, keponakan Miswan, membantu Miswan saat survei program renovasi rumah yang dilakukan Tzu Chi Indonesia. Sayin juga membantu mengurus dokumen-dokumen yang dibutuhkan.

Sedari awal Miswan dan keluarga telah membangun pondasi untuk rumahnya, namun keterbatasan dana membuat renovasi rumahnya tertunda. “Kami sudah bikin pondasi karena terbatas dengan biaya akhirnya mangkrak,” cerita Sayin.

Untuk kehidupan sehari-hari, Miswan mengandalkan kiriman uang dari anak-anaknya, salah satunya yang bekerja di Bandung sebagai Asisten Rumah Tangga (ART). Dengan kiriman uang yang hanya mampu untuk memenuhi kebuthan sehari-hari saja, Miswan tidak dapat melanjutkan renovasi rumahnya.

Relawan Tzu Chi berkunjung untuk melihat rumah Miswan yang sudah layak untuk ditempati.

Tak disangka-sangka, Miswan berjodoh dengan Tzu Chi Indonesia yang tengah menjalankan Program Bebenah Kampung Renovasi 5.000 Rumah Tidak Layak Huni. “Alhamdulillah, ada bantuan dari Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia, sehingga kami bisa melanjutkan renovasi rumah,” tambahnya.

Kini, diumur ya, Miswan dapat hidup dirumah yang lebih aman dan sehat. Romiati, merasa bersyukur dan mengapresiasi atas bantuan renovasi rumah yang diterima keluarganya. “Sekarang pokonya bahagia banget, rumahnya lebih bagus dan lebih rapih. Sudah dibikin tembok, sudah tidak bocor dan sudah berlantai. Terima kasih sudah dibantu sama Yayasan Buddha Tzu Chi,” ucap syukur Romiati.

Editor: Arimami Suryo A

Artikel Terkait

Renovasi Rumah Tidak Layak Huni di Banyumas: Rumah Baru Ponijo

Renovasi Rumah Tidak Layak Huni di Banyumas: Rumah Baru Ponijo

07 Oktober 2025

Ponijo, seorang buruh bangunan dari Desa Petarangan, Banyumas, yang selama bertahun-tahun tinggal bersama keluarganya di rumah reyot berdinding gedeg dan berlantaikan tanah. Rumah yang dulu lembap dan lapuk kini berdiri kokoh.

Renovasi Rumah Tidak Layak Huni di Banyumas: Rumah Baru Tasiman, Simbol Harapan di Tengah Kesederhanaan

Renovasi Rumah Tidak Layak Huni di Banyumas: Rumah Baru Tasiman, Simbol Harapan di Tengah Kesederhanaan

10 Oktober 2025

Tasiman, seorang petani di Desa Petarangan, Banyumas, akhirnya bisa tersenyum lega setelah rumah reyotnya berubah menjadi hunian layak.

Renovasi Rumah Tidak Layak Huni di Banyumas: Bahagianya 132 Warga Terima Kunci Pascarumah di Renovasi

Renovasi Rumah Tidak Layak Huni di Banyumas: Bahagianya 132 Warga Terima Kunci Pascarumah di Renovasi

22 Oktober 2025

Serah terima kunci program renovasi rumah tahap 1 di Banyumas telah dilakukan Tzu Chi Indonesia. Sebanyak 132 warga penerima manfaat bersukacita memiliki rumah yang layak huni.

Seulas senyuman mampu menenteramkan hati yang cemas.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -