Renovasi Rumah Tidak Layak Huni di Banyumas: Tzu Chi Memulai Proses Survei Tahap II di Purwojati

Jurnalis : Anand Yahya, Fotografer : Anand Yahya, Fikhri Fathoni

Relawan kembang Tzu Chi dari umat Wihara Dharma Manggala foto bersama saat memulai survei di Desa Purwojati dan Desa Karangnangka, Banyumas. Mereka berkumpul untuk membuat kelompok-kelompok kecil.

Udara pagi di Desa Purwojati, Kecamatan Purwojati, Kabupaten Banyumas, terasa sejuk dengan kabut tipis yang masih menggantung di antara hamparan sawah. Suasana semakin terasa tenang sesaat melintasi jembatan Sungai Serayu yang lebar dan panjang, membelah Kabupaten Banyumas.

Beberapa orang relawan kembang Tzu Chi dari Vihara Dharma Manggala tampak sudah berkumpul di Balai Desa Purwojati, mereka datang dengan sepeda motor. Aryan dan Mikhael, tim dari Tzu Chi memberikan arahan kepada relawan kembang saat melakukan survei rumah.

“Nanti ketika kita survei kita jelaskan dulu maksud kedatangan kita, tentu dengan wajah senyum ramah ya. Lalu relawan kita bagi tugas aja ada yang wawancara pemilik rumah dan ada yang memfoto kondisi rumah dari luar dan dalam rumah, trus langsung kirim di google drive,” jelas Aryan dengan senyum semangat.

Relawan kembang Tzu Chi dan kepala desa mengunjungi langsung rumah-rumah yang masuk dalam program renovasi rumah tidak layak huni. Mereka bertugas mewawancarai pemilik rumah dan mendokumentasikan kondisi rumah.

Relawan kembang Tzu Chi didampingi kepala desa dan staf dari Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman Kabupaten Banyumas berbincang dengan pemilik rumah mulai dari kelengkapan data dan surat-surat rumah.

Para relawan dibagi dalam enam grup, setiap grup terdiri dari empat sampai lima orang. Dengan menggunakan sepeda motor, mereka menyusuri jalan berbatu, bertanah, dan menanjak. Rute seperti itu lah yang harus mereka tempuh untuk menjangkau rumah-rumah warga di pelosok desa.

Hari itu, para relawan kembang Tzu Chi melakukan survei langsung ke rumah-rumah warga yang dikategorikan tidak layak huni di Desa Purwojati dan Desa Karangnangka. Didampingi oleh Bapak Wahyono dari Dinas Perumahan dan Kawasan Pemukiman Kabupaten Banyumas, kepala desa, dan ketua RT setempat.

Para relawan berkeliling menelusuri jalan-jalan kampung, melintasi area persawahan, perkebunan dan perbukitan untuk memastikan kondisi rumah dan kehidupan warga secara langsung.

“Tujuan survei ini untuk melihat sendiri kondisi rumah warga yang akan diajukan dalam program renovasi rumah tidak layak huni,” ujar Wahyono sambil menuju rumah yang berdinding bambu.

Relawan kembang Tzu Chi mewawancarai pemilik rumah didampingi oleh kepala desa. Rumah-rumah warga yang di datangi kondisinya sangat memprihatinkan seperti tidak memiliki jendela, lantai tanah, kusen-kusen rumah yang sudah usang.

Menjangkau Mereka yang Sulit Terjangkau
Tidak mudah menuju lokasi-lokasi rumah yang masuk dalam program renovasi rumah. Jalan yang menanjak, becek usai hujan membuat beberapa relawan harus hati-hati mengendarai motor agar bisa terus melaju. Namun, semangat mereka tak surut sedikit pun. Setiap peluh yang menetes seolah terbayar ketika mereka tiba di rumah-rumah sederhana milik warga yang penuh harap.

Beberapa rumah yang disurvei tampak sudah tua dan rapuh. Dindingnya terbuat dari papan kayu dan gedeg anyaman bambu, sinar matahari beberapa dapat menerobos masuk di banyak titik ruangan, dan lantainya masih berupa tanah.

Para relawan kembang Tzu Chi menggunakan sepeda motor untuk menjangkau rumah-rumah warga yang masuk dalam program renovasi rumah tidak layak huni di Banyumas.

Di dalam rumah, cahaya matahari hanya sedikit masuk dari celah-celah bambu. “Kami ingin memastikan bantuan tepat sasaran, kepada mereka yang benar-benar membutuhkan,” Ucap Gancang koordinator relawan kembang dari Wihara Dharma Manggala. Relawan kembang lainnya sedang mencatat data-data sambil berbincang dengan pemilik rumah.

Kehadiran kepala desa dan ketua RT setempat menjadi bentuk sinergi antara pemerintah desa dan relawan Tzu Chi. Kepala Desa Tunjung Kec. Jatilawang mengaku bangga dengan semangat para relawan yang tanpa ragu turun langsung ke lapangan, bahkan ke daerah-daerah yang sulit dijangkau.

Kecil Langkahnya, Besar Maknanya
Dengan motor para relawan kembang Tzu Chi menyusuri jalan berbukit, kebun, dan persawahan menjadi bentuk nyata dari cinta kasih dan kepedulian. Mereka percaya, kegiatan ini menjadi pelatihan diri bagi relawan sendiri untuk melihat, mendengar, dan hadir di tengah masyarakat yang membutuhkan.

Gancang (Kiri) koordinator relawan kembang dari Vihara Dharma Manggala sedang melihat kondisi atap rumah warga dan melihat keseluruhan kondisi bangunan rumah, yang berdinding papan dan gedeg, dan beberpa tiang atap rumah yang sudah lapuk.

Setiap catatan, setiap foto-foto, dan setiap percakapan yang dilakukan relawan kembang akan menjadi dasar bagi langkah berikutnya untuk proses verifikasi dan perencanaan renovasi rumah. Bagi para relawan kembang, kegiatan ini bukan sekadar survei, tapi panggilan hati untuk menebar welas asih tanpa batas.

Menjelang sore, setelah menempuh perjalanan panjang menyusuri jalan desa, para relawan berkumpul kembali di kantor Balai Desa Purwojati. Staf Balai desa telah menyiapkan panganan tempe mendoan, combro, dan suguhan teh hangat. Angin berhembus lembut, menyapu wajah-wajah relawan kembang yang lelah namun dengan wajah bahagia. Bagi para relawan kembang Tzu Chi, setiap rumah yang diperbaiki bukan hanya lantai, dinding, dan atap yang berdiri kembali, melainkan rasa aman, nyaman, dan sehat untuk penghuni rumah.

Editor: Metta Wulandari

Artikel Terkait

Pemkab Banyumas Berikan Penghargaan untuk Tzu Chi Indonesia Atas Kontribusinya dalam Renovasi 500 Rumah Tidak Layak Huni

Pemkab Banyumas Berikan Penghargaan untuk Tzu Chi Indonesia Atas Kontribusinya dalam Renovasi 500 Rumah Tidak Layak Huni

25 Juli 2025

Penghargaan untuk Tzu Chi ini sebagai bentuk apresiasi atas kolaborasi strategis dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat.

Renovasi Rumah Tidak Layak Huni di Banyumas: Rumah Baru Ponijo

Renovasi Rumah Tidak Layak Huni di Banyumas: Rumah Baru Ponijo

07 Oktober 2025

Ponijo, seorang buruh bangunan dari Desa Petarangan, Banyumas, yang selama bertahun-tahun tinggal bersama keluarganya di rumah reyot berdinding gedeg dan berlantaikan tanah. Rumah yang dulu lembap dan lapuk kini berdiri kokoh.

Bersinergi, Tzu Chi Wujudkan Hunian yang Layak di Banyumas

Bersinergi, Tzu Chi Wujudkan Hunian yang Layak di Banyumas

24 Juni 2025

Relawan Tzu Chi Indonesia menjalankan kegiatan penandatanganan Surat Kesepakatan Bersama (SKB) renovasi rumah untuk warga di Balai Desa Somakaton, Banyumas, Jawa Tengah. Ada 132 rumah yang akan direnovasi ditahap awal ini. 

Walau berada di pihak yang benar, hendaknya tetap bersikap ramah dan bisa memaafkan orang lain.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -