Renovasi Rumah Tidak Layak Huni di Surabaya: Warga Tanah Kali Kedinding Tandatangani SKB
Jurnalis : Diyang Yoga W (Tzu Chi Surabaya), Fotografer : Diyang Yoga W (Tzu Chi Surabaya)
Relawan Tzu Chi Surabaya Becky Ciang, mendampingi salah satu warga dalam proses penandatanganan SKB renovasi rumah yang dijalankan oleh Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia.
Penandatanganan Surat Kesepakatan Bersama (SKB) di Kelurahan Tanah Kali Kedinding, Surabaya, berlangsung dengan penuh antusias dari relawan Tzu Chi Surabaya maupun dari warga penerima bantuan renovasi rumah. Momen ini menjadi awal harapan baru bagi 34 warga penerima bantuan yang hadir pada Selasa pagi, 23 Desember 2025.
Kegiatan ini berlangsung dari pukul 09.00 WIB hingga 11.30 WIB yang berlokasi di Kantor Kelurahan Tanah Kali Kedinding. Hadir dalam kegiatan ini Kepala Bidang DPRKPP Kota Surabaya Deisy Puspitarini, Camat Kenjeran Yuri Widarko, serta Lurah Tanah Kali Kedinding Anggoro Hermawan. Kehadiran para pemangku wilayah tersebut menjadi wujud nyata sinergi dan kepedulian dalam mendampingi warga.
Dalam sambutannya, Kepala Bidang DPRKPP Kota Surabaya Deisy Puspitarini, berpesan kepada seluruh penerima bantuan agar menjaga rumah yang nantinya telah selesai direnovasi dan ditempati. Deisy Puspitarini berpesan kepada warga apabila terdapat kerusakan kecil hendaknya segera diperbaiki agar tidak merambat menjadi kerusakan yang lebih besar. Ia juga mengajak warga untuk selalu bersyukur, karena rezeki berupa renovasi rumah dapat datang dari mana saja, termasuk melalui dukungan dan cinta kasih dari Yayasan Buddha Tzu Chi.

Dalam sambutannya, Kepala Bidang DPRKPP Kota Surabaya Deisy Puspitarini, berpesan kepada warga untuk merawat rumah hasil renovasi ketika sudah dapat dihuni nanti.

Lurah Tanah Kali Kedinding Anggoro Hermawan, memberikan apresiasi kepada Yayasan Buddha Tzu Chi karena telah membantu warganya.
Sambutan dilanjutkan oleh Lurah Tanah Kali Kedinding Anggoro Hermawan. Dalam sambutannya, Anggoro Hermawan menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasih kepada Yayasan Buddha Tzu Chi. “Matur nuwun (terima kasih) kepada Yayasan Buddha Tzu Chi atas bantuan yang diberikan kepada warga kami. Semoga bantuan ini dapat bermanfaat bagi kita semua, terutama bagi para penerima bantuan,” tutur Anggoro Hermawan.
Sementara itu, Camat Kenjeran Yuri Widarko, menyampaikan bahwa program ini merupakan upaya yang sangat baik dan patut diapresiasi. Yuri Widarko berharap para penerima bantuan dapat merawat rumah yang telah direnovasi dengan penuh tanggung jawab. “Rawatlah rumah ini seperti merawat diri sendiri, karena rumah yang layak akan membawa ketenangan dan kesehatan bagi penghuninya,” pesan Yuri Widarko kepada warga.

Muslika, salah satu penerima bantuan renovasi rumah dengan khidmat mengikuti kegiatan. Ia juga bersyukur saat semua proses penandatangan SKB telah selesai dijalani.

Dengan penuh kehangatan, relawan Tzu Chi Surabaya menjelaskan tentang RAB kepada warga sebelum penandatanganan SKB.
Penuh Haru dan Tak Lupa Bersyukur
Momen paling menyentuh terjadi ketika Muslika (70) warga Kedinding Tengah Gang 8 B No. 11. Saat maju untuk menandatangani surat kesepakatan bersama, Muslika tak mampu menahan linangan air matanya. Tangisnya pecah tersedu-sedu, sementara kedua tangannya terangkat seperti berdoa.
“Saya sangat berterima kasih sekali. Semoga orang-orang yang membantu saya mendapatkan barokah dan rezeki yang berlimpah. Saya juga tidak punya siapa-siapa untuk menolong keadaan saya, karena tempat saya istirahat sudah tidak nyaman lagi, atapnya bocor, dan lantainya mengeluarkan air saat hujan karena saluran got yang buntu,” tutur Muslika dengan meneteskan air mata.
Sepanjang kegiatan berlangsung suasana suka cita terus terasa. Tawa kecil sesekali terdengar, wajah-wajah yang semula tegang perlahan berubah cerah. Para penerima bantuan saling berbagi cerita, menyampaikan rasa syukur, dan mengungkapkan harapan mereka akan rumah yang lebih aman dan layak untuk dihuni. Kebahagiaan sederhana itu menjadi energi positif yang menguatkan satu sama lain, terlebih untuk relawan Tzu Chi Surabaya yang terus berkomitmen mensukseskan program renovasi rumah tidak layak huni untuk warga.

Raut wajah bahagia warga terpancarkan ketika akan menandatangani SKB. Akhirnya hari yang ditunggu warga tiba juga, harapan memiliki rumah yang aman dan nyaman semakin dekat.
Suasana menjadi semakin haru saat proses penandatanganan dimulai. Satu per satu warga maju ke depan memegang pena dengan tangan bergetar. Bukan karena ragu, melainkan karena perasaan berkecamuk antara syukur dan harapan. Beberapa warga terlihat saling menggenggam tangan, menundukkan kepala, dan menyeka air mata, menyadari bahwa hari itu menjadi titik awal perubahan dalam hidup mereka.
Penandatanganan SKB renovasi rumah ini menjadi simbol harapan baru bukan hanya bagi Muslika, tetapi juga bagi seluruh warga penerima bantuan yang hadir hari itu. Hal ini selaras dengan Kata Perenungan Master Cheng Yen, “Dengan satu niat tulus, kita dapat menyalakan pelita bagi banyak kehidupan. Ketika cinta kasih diwujudkan dalam tindakan, penderitaan pun perlahan berubah menjadi harapan.”
Editor: Fikhri Fathoni
Artikel Terkait
Renovasi Rumah Tidak Layak Huni di Banyumas: Dari Dawuhan ke Papringan, Dari Keluhan Menjadi Kebahagiaan
13 November 2025Kebahagiaan hadir dari sudut Desa Dawuhan dan Papringan. Pasangan Lansia yang bisa beristirahat tanpa was-was rumahnya ambruk.
Renovasi Rumah Tidak Layak Huni di Banyumas: Rumah Nyaman untuk Miswan
03 November 2025Miswan seorang Lansia yang berumur 80 tahun yang dulu tinggal di rumah tidak layak huni. Kini, Miswan dapat hidup lebih aman dan sehat berkat program renovasi rumah dari Tzu Chi Indonesia.
Renovasi Rumah Tidak Layak Huni di Banyumas: Tandatangani SKB, Impian Warga Semakin Dekat
23 Oktober 2025Impian memiliki rumah impian yang layak huni semakin dekat, sebanyak 25 warga hadir untuk menandatangani SKB di Desa Panembangan, Kecamatan Cilongok, Kabupaten Banyumas.







Sitemap