Semangat Warga Bojong untuk Bersumbangsih

Jurnalis : Noorizkha (He Qi Barat 2), Fotografer : Mery Hasan (He Qi Barat 2)

Tzu Chi bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) mengadakan kegiatan donor darah pada 25 Agustus 2018. Zakiyah yang telah lama tidak mendonorkan darahnya kini telah berhasil mengalirkan darah cinta kasihnya.

“Bersumbangsih tidak tergantung berapa banyak jumlahnya, asalkan berguna bagi yang menerimanya, itu sudah merupakan ungkapan cinta kasih yang terbesar.” Kata perenungan Master Cheng Yen ini menggambarkan kesungguhan hati relawan Tzu Chi dalam melakukan kegiatan, salah satunya donor darah.

Saat ini kegiatan donor darah sudah banyak dillakukan di berbagai tempat. Hal ini terjadi karena mulai timbulnya kesadaran masyarakat akan manfaat dari melakukan donor darah. Selain dapat membantu orang yang membutuhkan, donor darah juga bermanfaat untuk kesehatan donor terutama bila dilakukan secara rutin.

Kali ini, donor darah jatuh pada tanggal 25 Agustus 2018 bertempat di Kantor Ketua RW 06 Bojong, Rawa Buaya, Jakarta Barat. Kegiatan donor darah yang diadakan oleh Tzu Chi bekerja sama dengan Palang Merah Indonesia (PMI) di Kantor RW 06 Bojong telah dilakukan sejak tahun 2013 dengan jeda waktu tiga bulan sekali. Meskipun menjadi kegiatan rutin, para relawan tetap bersemangat menjalankan kegiatan tersebut. Hal ini terlihat sejak pukul 07.30 WIB relawan komunitas He Qi Barat 2 telah mempersiapkan tenda, konsumsi, dan perlengkapan lainnya.

Para warga sangat berantusias mengikuti kegiatan donor darah yang digelar di Kantor RW 06 Bojong, Rawa Buaya, Jakarta Barat.

Tak hanya relawan yang bersemangat, warga Bojong pun juga terlihat antusias untuk menyumbangkan darahnya. Beberapa warga bahkan sudah datang untuk mendaftarkan diri meski anggota PMI belum hadir. Adanya semangat untuk mendonorkan darah dari warga dibenarkan oleh Suherman, Ketua RW 06. Menurutnya, kegiatan positif ini juga didukung oleh Kepala Desa setempat dengan menyebarkan info kegiatan kepada seluruh warganya. Terbukti, hari itu banyak ibu-ibu dari pengurus RPTRA (Ruang Publik Terbuka Ramah Anak) datang untuk bersumbangsih.

Salah satu pengurus RPTRA yang datang adalah Zakiyah. Ibu yang berasal dari RPTRA Sugriwa, Bojong ini mengaku sudah 18 tahun tidak pernah mendonorkan darahnya lagi dan baru kali ini memiliki kesempatan. ”Kadang PMI suka bilang kehabisan stok darah, jadi butuh banyak kan, makanya kita harus partisipasi buat donor darah,” ujar Ibu berusia 48 tahun ini. ”Saya mau ajak suami, adik dan teman-teman RPTRA untuk donor,” sambungnya. Meski sempat merasa gugup karena takut jarum suntik, Zakiyah merasa senang ketika 450 cc darahnya disumbangkan dan bertekad untuk rutin melakukannya lagi. 

Dalam waktu tiga jam telah ada 70 orang pendaftar yang ingin mendonorkan darahnya dan menghasilkan 52 kantung darah.


Herlina (kiri) yang sudah rutin mendonorkan darahnya merasa dengan melakukan aksi sosial ini banyak mendatangkan manfaat bagi tubuhnya.

Semangat warga Bojong juga terlihat pada salah satu warga yang sudah rutin datang setiap tiga bulan sekali. Ia adalah Herlina, Ibu berusia 52 tahun ini terlihat bersemangat ketika bersumbangsih. ”Saya harus makan malam, paginya minum susu, roti sama telur biar bisa donor,” ujarnya seraya tersenyum. Ibu yang bekerja di Klinik Bidan Puji Rohana Cengkareng ini merasa manfaat donor darah sangat besar. ”Usia 40 tahun ke atas bagus buat donor darah, badan jadi enteng,” sambungnya.

Semangat relawan dalam mengadakan kegiatan dan semangat warga yang berpartisipasi tentunya terasa sangat menyentuh. Bagaimana tidak, dalam waktu tiga jam telah ada 70 orang pendaftar yang ingin mendonorkan darahnya dan menghasilkan 52 kantung darah. Bahkan saat pendaftaran telah ditutup pada pukul 12.00 WIB masih ada warga yang datang dan terpaksa ditolak karena darah yang telah terkumpul memiliki masa ketahanan yang tidak lama. Dengan penuh rasa syukur, para relawan mengajak warga tersebut untuk datang di kesempatan berikutnya. Semangat yang terlihat dan cinta kasih yang terkumpul melalui setetes darah pada hari itu terasa sangat indah. Seperti kata Master Cheng Yen, ”Yang paling indah di langit adalah bintang-bintang yang berkelap kelip, yang paling indah di dunia adalah kehangatan cinta kasih.”

Editor: Yuliati


Artikel Terkait

Membangkitkan Cinta Kasih Melalui Sosialisasi Donor Darah

Membangkitkan Cinta Kasih Melalui Sosialisasi Donor Darah

15 Juni 2017

Relawan Tzu Chi di Pekanbaru turut menyukseskan kegiatan donor darah yang digelar Unit transfusi darah (UTD) PMI Kota Pekanbaru selama bulan puasa. Kegiatan ini merupakan lahan pelatihan bagi relawan Tzu Chi.

Saatnya untuk Kembali Donor Darah

Saatnya untuk Kembali Donor Darah

25 Mei 2021

Menggalang Donor Darah New Normal sesuai protokol kesehatan yang ketat seperti memakai masker, menjaga jarak fisik, mencuci tangan dengan sabun, menyemprotkan disinfektan ke seluruh tempat ruangan dan peralatan yang dipakai bertempat di Ehipassiko School BSD, Tangsel.

Donor Darah di Pabrik Tepung Tapioka

Donor Darah di Pabrik Tepung Tapioka

09 Februari 2011 Master Cheng Yen selalu  berpesan, urusan dunia tidak bisa diselesaikan oleh satu orang. Seorang diri juga tidak mampu mencapai semua keberhasilan  dunia. Mari kita bersama–sama bersatu hati peduli pada bumi tanpa memandang perbedaan, karena sejatinya kita  berada di dalam  bumi  yang sama.
Hakikat terpenting dari pendidikan adalah mewariskan cinta kasih dan hati yang penuh rasa syukur dari satu generasi ke generasi berikutnya.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -