Suara Kasih: Memanfaatkan Waktu

Jurnalis : Da Ai News, Fotografer : Da Ai News
.
 

Judul Asli:

 

 Memanfaatkan Waktu Luang Demi Bersumbangsih Bagi Sesama

      

Insan Tzu Chi di Amerika Serikat dan Kanada membuka bank makanan demi membantu sesama
Memanfaatkan waktu luang demi bersumbangsih bagi sesama
Bertobat, membersihkan noda batin, dan berintrospeksi diri
Membagikan sukacita dalam Dharmauntuk menginspirasi orang lain

Belakangan ini, cuaca selalu mendung. Setiap orang harus berhati-hati. Di sebuah tol di Provinsi Jiangsu, Tiongkok, terjadi kecelakaan beruntun. Ada 60 unit mobil lebih yang saling bertabrakan dan 6 orang meninggal dunia di lokasi kejadian. Selama beberapa hari ini, kabut tebal terus menyelubungi. Jika setiap orang dapat mengendalikan dirinya, maka tak akan terjadi penyesalan seperti ini.

Kita juga dapat melihat kebakaran hutan yang terjadi di Kenya. Kebakaran ini tak dapat dikendalikan. Kini, banyak orang yang membahas tentang pencemaran. Kebakaran hutan yang dahsyat juga akan mengakibatkan bumi ini terluka. Di seluruh hutan yang luas, entah berapa banyak pohon besar yang berusia ratusan hingga ribuan tahun mungkin juga akan ikut musnah begitu saja. Setiap melihat kebakaran dahsyat seperti ini, saya merasa sungguh tak sampai hati dan sedih. Jika kondisi iklim dapat bersahabat dan batin manusia dapat selaras, maka kita akan bisa bersama-sama mengasihi bumi. Inilah yang harus  kita sosialisasikan sebaik mungkin di dalam kehidupan ini.

Kita juga dapat melihat cinta kasih insan Tzu Chi di New Jersey, Amerika Serikat. Mereka tak sampai hati melihat orang lain hidup dalam keadaaan minim maupun kelaparan. Setelah dibersihkan, tempat ini bagaikan pasar swalayan. Setiap orang yang memerlukan bantuan bisa datang ke sini dan bebas memilih apa yang mereka butuhkan. Apa pun yang mereka butuhkan insan Tzu Chi akan selalu siap membantu. Selain berdana materi dan tenaga, insan Tzu Chi juga melayani mereka dengan ramah. Insan Tzu Chi juga memahami kondisi keluarga mereka apakah mereka menghadapi kesulitan lainnya.

Inilah insan Tzu Chi di AS. Insan Tzu Chi di Kanada juga demikian. Mereka juga membuka sebuah perkebunan. Tanah ini didanakan oleh pemerintah setempat setelah melihat kesungguhan hati dan cinta kasih insan Tzu Chi. Mereka pun menyerahkan tanah ini kepada insan Tzu Chi. Insan Tzu Chi pun mulai menggunakannya untuk bercocok tanam. Mereka akan membawa hasil panen di bank makanan untuk didanakan kepada orang yang memerlukan. Mereka bahkan menggunakan waktu senggangnya dengan tidak beristirahat demi mengurusi kebun ini. Karena itu, saya sering berkata bahwa setiap orang tengah berolahraga. Jika berolahraga di lapangan golf, kita harus mengeluarkan banyak uang. Melalui kegiatan ini, insan Tzu Chi juga dapat lebih dekat dengan alam. Mereka dapat memahami bahwa setelah benih disebarkan, sayur akan tumbuh satu per satu dari tanah. Saat sayuran tersebut dipanen, kita dapat melihat orang yang hidup minim dan memerlukan bantuan datang ke bank makanan Tzu Chi dengan memancarkan senyumannya.

Sukacita yang didapat oleh insan Tzu Chi, saya yakin lebih besar dibanding mendaki gunung ataupun bermain golf. Saya yakin kegiatan ini akan lebih bermakna. Selain itu, mereka juga dapat memberi manfaat kepada sesama. Insan Tzu Chi memiliki tekad yang sama untuk bersumbangsih dengan penuh cinta kasih. Kita harus mempelajari semangat ini dalam mengemban misi di dunia. Dalam kehidupan ini, kita sungguh harus menyelaraskan tubuh dan pikiran.

 

Sejak tahun lalu, Tzu Chi mengadakan pementasan adaptasi Sutra. Dharma bagaikan air yang dapat terus membersihkan batin manusia dari noda. Beberapa pagi lalu, para staf medis dari misi kesehatan Tzu Chi, yakni kepala dan wakil kepala rumah sakit beserta seluruh staf dari berbagai departemen semuanya kembali ke Griya Jing Si untuk berbagi rasa sukacita mereka selama berpartisipasi dalam persamuhan Dharma.

Kesombongan yang mereka miliki dahulu kini telah berubah menjadi tutur kata yang penuh kehangatan dan kelembutan. Salah seorang perawat juga berbagi saat menyanyikan lirik lagu tentang temperamen yang buruk, dia pun tersadarkan. Ada kalanya saat marah, akan berkata bahwa rekan sekerja yang berada di sekelilingnya tabiat yang buruk dapat melukai orang lain.

Mendengar itu, ekspresi wajahnya pun segera berubah menjadi lembut dan amarah serta kesombongan pen dilenyapkan. Sungguh, saat mendengar mereka berbagi, setiap orang memiliki pengalaman yang berbeda-beda namun mereka memiliki tujuan yang sama, yaitu membersihkan noda batin dan mengikis tabiat buruk.

Dari tayangan, kita dapat melihat Tuan Dong. Tahun lalu, meski hanya menyaksikan persamuhan Dharma melalui televisi, dia dapat menyerap Dharma ke dalam hati. Ia berkata, ”Awalnya, saya berpikir bahwa pementasan Syair Pertobatan Air Samadhi pasti penuh dengan bhiksu-bhiksuni dan melantunkan Sutra yang tak saya pahami. Setelah menyaksikannya, wah, saya merasa sungguh luar biasa. Persamuhan ini mempertunjukkan pola hidup dan nafsu keinginan orang masa kini dengan sangat realistis dan jelas. Saat itu, saya merasa bahwa cara ini akan berdampak lebih besar dibanding sekedar membaca Sutra saja. Karena itu, saat adegan demi adegan berlangsung, itu mengingatkan saya akan nafsu keinginan sendiri seperti ketamakan terhadap makanan dan interaksi antarsesama. Saya merasa sungguh tersentuh. Secara tak sadar air mata pun terus bercucuran.” Tuan Dong tersadarkan dengan cepat. Dia pun mulai bervegetarian dan mensosialisasikan pola hidup ini.

”Setiap tahun pasti ada peringatan ultah sekolah. Pimpinan organisasi kami yang baru sangat bersungguh-sungguh dan berniat untuk melakukan kebajikan. Saya pun mengusulkan kepadanya bahwa setidaknya kita bisa melakukan satu hal yang bermanfaat bagi lingkungan kita. Setelah mendengar ide saya, dia merasa sangat bagus. Ada pula sebagian orang yang menolak ide saya. Saya pun mengunjungi mereka satu per satu dan menjelaskan ide saya. Saya tak memaksa mereka harus bervegetarian. Saya hanya berkata bahwa tema kegiatan kali ini adalah pelestarian lingkungan. Kami meminta semua orang agar menghindari hal-hal yang dapat merusak lingkungan. Akhirnya, mereka baru mengetahui bahwa makanan vegetarian sangat bervariasi dan enak serta tidak membahayakan kesehatan. Karena itu, setiap orang berkata kepada saya bahwa mereka sangat puas,” tambahnya.

Tuan Dong dapat tersadarkan dengan cepat. Hanya dengan mendengar Dharma sekejap saja, dia bisa segera tersadarkan. Sungguh tak mudah. Selain memiliki pengetahuan, dia juga adalah orang yang bijaksana. Semoga orang yang bijaksana seperti Tuan Dong akan semakin banyak agar setiap orang bisa mempelajari Dharma dan saling menginspirasi. Tentu saja, para pengusaha dari kalangan bisnis juga telah mengubah pola hidup mereka setelah bergabung dengan Tzu Chi. Saya berharap setiap orang dapat saling mendukung.

Contohnya, Direktur Chen yang memiliki 7 unit mobil. Saya pun berkata padanya, ”Tahukah Anda berapa banyak orang yang tak memiliki makanan? Bisakah Anda mendonasikan 6 mobil dan menyisakan 1 mobil untuk dipakai sendiri?” Dahulu dia juga gemar mengonsumsi daging. Kini, dia telah bertobat. Dia adalah seorang direktur, namun dia bisa merendahkan hati untuk berbagi agar setiap orang dapat memahami kesalahannya dahulu. Tzu Chi sungguh adalah  ladang pelatihan Bodhisatwa. Sebagian relawan dahulu juga bertabiat buruk. Akan tetapi, setelah berubah, kisah hidup mereka pun menginspirasi orang lain. Setelah tersadarkan, mereka tetap menjadi Bodhisatwa.

Mereka membagikan perjalanan kehidupannya agar setiap orang dapat memahami bahwa inilah yang salah dan inilah yang benar. Membedakan mana yang salah dan benar, juga merupakan salah satu cara untuk menginspirasi orang lain. Ada banyak lagi kisah menyentuh lainnya. Di Tzu Chi, setiap orang adalah Sutra hidup. Saya sungguh bersyukur. Setiap hari saya selalu dipenuhi rasa syukur. Akan tetapi, setiap hari saya juga terus mengimbau setiap orang harus mawas diri dan berhati tulus. Kita harus memiliki kesatuan hati dan berdoa dengan hati yang tulus. Semoga empat unsur alam dapat berjalan selaras dan dunia dapat terbebas dari bencana. Semoga setiap orang dapat menyelaraskan batin sehingga masyarakat juga dapat harmonis. Semoga setiap orang dapat menyelaraskan pola hidupnya dan menjalani kehidupan dengan baik. kita sosialisasikan dengan giat. Diterjemahkan oleh: Karlena Amelia.

 

 
 

Artikel Terkait

Pekan Amal Tzu Chi 2018: Bahagia dalam Bersumbangsih

Pekan Amal Tzu Chi 2018: Bahagia dalam Bersumbangsih

23 April 2018
Salah satu stan dari komunitas He Qi Utara 1 yang cukup menarik perhatian adalah stan “Ke Ai Phusa Handmade”. Produk di stan ini adalah kerajinan tangan dan yang membuatnya adalah relawan-relawan senior yang sudah berumur 70-80 tahun. 
Mengenal Ajaran Kehidupan

Mengenal Ajaran Kehidupan

11 April 2016 Yayasan Buddha Tzu Chi Kantor Penghubung Bali mengadakan bedah buku The Power of The Heart karya Master Cheng Yen pada tanggal 03 April 2016. Buku ini berisi tentang cerita-cerita inspiratif agar pembacanya lebih mudah mengaitkan dengan pengalaman-pengalaman pribadinya.
Mendidik Anak-anak Kelas Budi Pekerti dengan Penuh Kasih

Mendidik Anak-anak Kelas Budi Pekerti dengan Penuh Kasih

05 April 2017

Kegiatan Er Tong Ban Camp digelar setiap tahun. Tahun ini kamp digelar di awal tahun supaya anak-anak kelas budi pekerti dapat mengenal teman-temannya lebih dalam lagi.

Menyayangi diri sendiri adalah wujud balas budi pada orang tua, bersumbangsih adalah wujud dari rasa syukur.
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -