Titik Baru Depo Pelestarian Lingkungan

Jurnalis : Sufenny (He Qi Utara 1), Fotografer : Alice Pan (He Qi Utara 1)

doc tzu chi

Adenan bersama relawan TzuChi lainnya dan warga Muara Karang Blok 8 memotong tumpeng sebagai tanda dibukanya titik baru lokasi pemilahan sampah daur ulang pada tanggal 19 Maret 2017.

Minggu, 19 Maret 2017 jam 6 pagi relawan He Qi Utara 1 mengadakan sosialisasi pelestarian lingkungan di Muara Karang Blok 8 Jakarta Utara dan pembukaan titik baru lokasi pemilahan sampah. Warga yang hadir sebanyak 20 orang terdiri dari ibu-ibu dan bapak-bapak yang setiap pagi melakukan senam pagi di lapangan olah raga Muara Karang Blok 8. Hadir juga 40 relawan dalam kegiatan ini.

Saat sebagian relawan sedang mempersiapkan tenda, beberapa relawan lainnya ikut berbaur dengan mereka untuk senam pagi bersama. Kemudian dilanjutkan dengan sharing dari relawan pelestarian lingkungan, Johnny Chandrina. Johnny menjelaskan makna pelestarian lingkungan serta manfaatnya bagi diri sendiri dan lingkungan.

“Master Cheng Yen pendiri Yayasan Buddha Tzu Chi, mau semua masyarakat ikut terlibat di dalam kegiatan Pelestarian Lingkungan. Master mengatakan kalau kita hidup sehat tetapi bumi kita sakit, kita juga akan menerima dampaknya,” ucap Johnny. Ia menambahkan, “Barang yang kita kumpulkan, yang bisa di daur ulang akan dijual oleh Yayasan untuk membantu orang yang kurang mampu.”

doc tzu chi

Sebelum diadakan sosialisasi, relawan berbaur dengan warga ikut melakukan senam bersama.

doc tzu chi

Johnny Chandrina menjelaskan makna pelestarian lingkungan serta manfaatnya bagi diri sendiri dan lingkungan.

Johnny juga memaparkan manfaat melakukan pemilahan sampah daur ulang. “Dapat melatih motorik seperti memilin botol-botol plastik tersebut, melatih kesabaran dengan menyusun koran dengan rapi, dan melatih konsentrasi seperti memilah kertas berwarna dengan yang berwarna putih dipisahkan,” paparnya. “Karena kertas berwarna putih lebih bernilai harganya,” pungkas Johnny.

Sementara itu Adenan mengajak warga untuk melatih diri dengan membersihkan lingkungan terlebih dahulu. Melalui pelatihan ini manfaatnya pun bisa membersihkan hati dan pikiran.

Lain halnya dengan salah satu relawan yang sudah bergabung di Tzu Chi selama 6 tahun, Ahong. Dalam kesempatan ini ia mengajak warga untuk ikut menjadi relawan. “Ke Tzu Chi untuk berbuat baik, menanam berkah untuk masa yang akan datang, kalau bisa semuanya ikut masuk ke Tzu Chi jadi relawan,” ucapnya mengajak warga.

Acara dilanjutkan dengan pemotongan nasi tumpeng dan makan bersama. Tak terkecuali demo masak yang dibawakan oleh relawan Daai Mama. Para ibu mengikuti demo masak vegetaris yang dibawakan relawan, sementara para bapak praktik pemilahan sampah botol-botol plastik. Warga sangat antusias mengikuti kegiatan ini. Relawan juga mengajak warga untuk bersama-sama memeragakan tiga lagu isyarat tangan, Fa Hao Yuan Shuo Hao Hua (Ikrar yang baik dan berkata-kata yang baik), Pun So (Pelestarian Lingkungan), dan Satu keluarga.

doc tzu chi

Juga diadakan demo masak makanan vegetaris pada kegiatan sosialisasi pelestarian lingkungan dan pembukaan titik pemilahan sampah yang baru. Warga sangat antusias mengikuti kegiatan ini.

doc tzu chi

Usai sosialisasi dan pemotongan tumpeng, relawan dan warga bersama-sama langsung mempraktikkan pemilahan sampah daur ulang.

Kegiatan yang Menginspirasi

Lindawati (78 tahun), sudah mengumpulkan barang daur ulang sejak 6 tahun yang lalu. Setiap pergi ke pasar, Lindawati selalu mengajak para pedagang di pasar untuk mengumpulkan barang-barang yang bisa di daur ulang. Lindawati dibantu oleh supir pribadinya untuk mengangkut barang-barang tersebut. Lindawati sangat mendukung kegiatan Tzu Chi, ia juga menyukai kegiatan demo masak hari ini. Lindawati sering mengkonsumsi makanan vegetaris meskipun tidak setiap hari. “Sekarang sudah jarang mengkonsumsi daging,” kata Lindawati.

Suk Cen (69 tahun), Ketua Friendship Club yang sudah menjadi donatur Tzu Chi selama 3 tahun mengaku senang dengan adanya kegiatan kali ini. Ia merasa dengan mengikuti kegiatan ini menjadi lebih memahami cara mengumpulkan barang yang dianggap tidak berharga menjadi barang yang bernilai. Bahkan dapat menolong orang yang membutuhkan.

Melihat antusias warganya, Sekretaris RT Blok 8 RW 12, Hantowo Tjhia mengatakan, “Kita sangat senang dengan kedatangan Tzu Chi memberi inspirasi dan motivasi agar warga di sini berperan serta,” ujar Hantowo. “Semoga pemanasan global bisa berkurang, kita akan menjaga lingkungan jadi bersih. Masyarakat sadar bagaimana memilah sampah yang bersih, yang mana bisa dimanfaatkan dan kemudian di posko daur ulang,” harapnya.

Relawan Tzu Chi pun turut bergembira melihat antusias warga Muara Karang Blok 8 ini.  “Senang hari ini bisa hadir di sini, melihat warga antusias bertanya tentang pelestarian lingkungan. dari pihak RT dan RW sangat menyambut positif kegiatan ini,” ungkap Usman. Ia berharap agar bisa mengajak lebih banyak warga untuk melakukan kegiatan pelestarian lingkungan pagi itu.


Artikel Terkait

Bazar Reuse, Demi Pelestarian Lingkungan, Lalu untuk Amal

Bazar Reuse, Demi Pelestarian Lingkungan, Lalu untuk Amal

07 Oktober 2019

“Sepuluh ribu dapat tiga potong. Ya! sepuluh ribu tiga jenis pakaian, tinggal dipilih saja. Ada juga pakaian wanita sepuluh ribuan, ada yang tiga puluh ribu. Harga ini tentu menentukan kualitas!” seru Eko Rahardjo, melalui pengeras suara di tengah hiruk pikuk warga yang tengah menyerbu Bazar Reuse di Balai Warga Rusun Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng.

Memilah Sampah Menjaga Lingkungan

Memilah Sampah Menjaga Lingkungan

29 Juni 2022

Demi mendukung aksi pelestarian lingkungan, beberapa relawan Tzu Chi komunitas Xie Li Bogor mengadakan kegiatan daur ulang di Depo Pelestarian Lingkungan Bogor pada Senin, 20 Juni 2022.

Antusias Para Penyelamat Bumi

Antusias Para Penyelamat Bumi

04 April 2019

Para muda-mudi Tzu Chi (Tzu Ching) mengadakan kegiatan pelestarian lingkungan dari rumah ke rumah di daerah sekitar Universitas Prima Indonesia di Jalan Sekip, Medan yang dilaksanakan pada Minggu, 24 Maret 2019.

Genggamlah kesempatan untuk berbuat kebajikan. Jangan menunggu sehingga terlambat untuk melakukannya!
- Kata Perenungan Master Cheng Yen -