Kumpulan Kisah Humanis
Menghitung Besarnya Kasih Ibu
10 Mei 2017Bukan ibu namanya apabila tidak memberikan cinta yang sedemikian hebat berwujud pelukan hangat, genggaman tangan, maupun usapan lembut untuk sang anak.
Perjalanan Koin Celengan Bambu
06 April 2017Gemerencing koin terdengar begitu nyaring di salah satu ruang di lantai enam Tzu Chi Center. Belasan relawan tampak fokus menghitung uang logam.

Menebar Kasih, Menuai Harapan
15 Maret 2017
Merawat Anak-anak Istimewa
02 Februari 2017Meneladani Vegetarian Muda
19 Januari 2017Melindungi Bumi, Memberkahi Diri
06 Januari 2017
Mencari Terang ke Kota Singkawang
08 November 2016.jpg)
Mewujudkan Angan yang Nyaris Padam
19 Oktober 2016Hati Marham merasanya senang tak
terkira setiap kali ia mendorong satu gerobak pasir ke
arah rumahnya. Ia seperti terbakar. Bukan oleh teriknya matahari, namun karena
semangat. Ia terbakar semangat. Tiap butiran pasir yang ia pindahkan, rasanya mewakili
rasa bahagianya yang sukar dihitung oleh angka. Berjuta-juta kegembiraan dan
mungkin miliaran rasa syukur.
.jpg)
Hadiah untuk Engellie
06 Oktober 2016Di usia yang masih belia, Engellie (10) terkena stroke hingga lumpuh. Setelah melalui proses pengobatan panjang, siswi kelas 5 SD Cinta Kasih Tzu Chi ini pun kini sudah dapat kembali beraktivitas, bahkan melanjutkan sekolahnya kembali.
.jpg)
Berdiri Tegap di Usia 26 Tahun
31 Agustus 2016
Inspirasi dari Rumah Besi
15 Juli 2016.jpg)
Buah Manis Perjuangan Tjeng Nio
09 Juni 2016 Sembari lewat, ia menghampiri pedagang lain yang berada tak jauh dari tempatnya berjualan, lalu menyerahkan sebuah lembaran kertas berwarna merah muda yang ternyata merupakan tanda bukti donasi Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia.
Membina Desa Mandiri Pangan
15 Januari 2016 Sejak pertengahan tahun 2012 lalu, Bambang didaulat untuk menjadi koordinator tim ahli pertanian Tzu Chi dalam program pertanian berkelanjutan di beberapa wilayah di Singkawang. Sebelumnya, pada bulan Mei di tahun yang sama, lima ahli pertanian dari Tzu Chi Taiwan datang untuk melakukan survei terhadap pertanian di sana.
Hidup dengan Percaya Diri
10 November 2015 Selama lebih dari separuh usianya yang kini telah mencapai kepala tiga, Yang Xiaodong menjalani kehidupannya dengan tubuh terlipat– terjebak dalam postur tubuh yang tidak dapat dibayangkan oleh orang pada umumnya. Dagunya nyaris menyentuh lutut kakinya dan hal ini membuat dirinya tidak dapat tidur telentang atau berdiri tegak.