Berita
Dari Katarak hingga Bibir Sumbing, Tzu Chi Hadirkan Kesembuhan di Pontianak
04 September 2025Tzu Chi Indonesia bersama TIMA Indonesia mengadakan baksos kesehatan ke-150 di RS Bhayangkara Anton Soedjarwo Pontianak. Ada 149 pasien yang berhasil menjalani operasi.
Membangkitkan Cinta Kasih, Menggalang Hati Bodhisatwa
16 Juni 2015 Semangat cinta kasih celengan bambu ini pun masih diteruskan sampai sekarang. Awal bulan April 2015 lalu, Tzu Ching dari Universitas Bina Nusantara (Binus) mengadakan sosialisasi celengan amal Tzu Chi dan telah membangkitkan hati ratusan orang untuk ikut bersumbangsih dan meneruskan semangat ini.
Perawat Profesional dan Humanis
15 Juni 2015 Seminar ini diharapkan dapat memberi pengetahuan tambahan dan memperluas wawasan khususnya bagi para perawat. Kemampuan teknis yang dipadukan dengan budaya humanis Tzu Chi sangat penting agar dapat meningkatkan kualitas seorang perawat.
Rumah Insan Tzu Chi Batam
15 Juni 2015 Setelah Jakarta, Bandung, dan Padang, kini insan Tzu Chi Batam pun akan memiliki Rumah Batin (Aula Jing Si).
Tabah Dalam Menerima Bencana
12 Juni 2015 Atas bencana yang menimpa warga Kedoya, beberapa relawan Yayasan Budha Tzu Chi yang tergabung dalam tim tanggap darurat melakukan survei ke lokasi kebakaran pada hari Jumat, 29 Mei 2015
Menggunakan Ketulusan dan Cinta Kasih
05 Juni 2015 Sejak tahun 2003 telah dimulai program 4in1, karena kondisi tiap komunitas berbeda, maka memiliki cara penanganan yang berbeda pula, namun tetap berfokus pada Ketulusan (Cheng) dan Cinta Kasih (Qing).
Berharap yang Terbaik
03 Juni 2015 Aldi menderita kelainan Hidrosefalus atau lebih dikenal dengan nama Kepala Air. Kelainan ini terjadi akibat adanya gangguan aliran cairan di otak. Menurut Noviani, kondisi Aldi ini terjadi sejak Aldi berusia satu setengah tahun.
Datang Meringankan Beban
03 Juni 2015 Akibat kebakaran ini ratusan warga harus mengungsi dan hanya bisa bergantung pada uluran cinta kasih para dermawan. Melihat kondisi demikian, Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia turut andil mencurahkan perhatian kepada ratusan warga yang terkena musibah ini
Penuh Berkah di Jalan Tzu Chi
03 Juni 2015Merapatnya Abun dan Lina dengan kegiatan Tzu Chi ternyata juga menular ke anak-anaknya. Anak pertama mereka, Arya Dharmawira kini juga merupakan anggota Tzu Ching (muda-mudi Tzu Chi) dan anak kedua mereka, Cynthia Sabrina menjadi anggota Tzu Shao.

Membantu Masyarakat di Pulau-pulau Terpencil
03 Juni 2015 Sebagai negara kepulauan, Indonesia diuntungkan memiliki tiga jenis wilayah: darat, laut, dan udara. Kondisi geografis seperti itu memiliki potensi sekaligus kelemahan. Potensi terbesarnya adalah sumber daya yang ada di dalamnya, sedangkan kelemahannya adalah masalah perhubungan antar pulau-pulau serta masalah keamanan, kedaulatan, dan kesejahteraan.Cinta Kasih itu Tak Berpagar
03 Juni 2015Kedatangan para pengusaha dan awak media dari Filipina ini tidak lepas dari kontribusi Carlos Chan, pengusaha asal Filipina. Chan yang telah tiga kali bertemu Master Cheng Yen ini mengajak rekan-rekan sesama pengusaha serta para awak media untuk mengunjungi Tzu Chi untuk menginspirasi cinta kasih dari dalam diri mereka.
Mempraktikkan Enam Paramita di Tengah Masyarakat
02 Juni 2015Melayani dengan Hati
31 Mei 2015 “Saat membuat bangunan, saya yakin pasti tidak akan bisa seratus persen sempurna seperti saya yang tidak sempurna. Kita semua tidak sempurna. Namun, bangunan rumah sakit yang akan berdiri nanti akan menjadi sangat sempurna dengan adanya sentuhan semangat dan ketulusan dari para relawan Tzu Chi yang terus bersumbangsih untuk orang yang membutuhkan.,” ujar arsitek dari Nihon Sekkei itu.Rumah Sakit yang Humanis
31 Mei 2015Semua Rumah Sakit Tzu Chi dibangun berdasarkan prinsip menghargai jiwa dan mengutamakan kehidupan, dengan misi menjaga kesehatan, menyelamatkan kehidupan, dan mewariskan cinta kasih. Rumah Sakit Tzu Chi juga berusaha mewujudkan pelayanan kesehatan yang berbudaya humanis, berteknologi tinggi, dan bertaraf internasional.

Senyum Terindah Dari Panti Asuhan Muhammadiyah
30 Mei 2015Sebanyak 30 insan Tzu Chi yang dikoordinatori oleh Ami Haryatmi bermain bersama 35 anak panti. Mereka sangat bersukacita. Terlihat pula beberapa anak asuh yang masih jauh di bawah umur yang seyogyanya masih sangat membutuhkan kepedulian dari masyarakat yang peka akan penderitaan mereka.
