Berita
Ketika Dharma Mengajarkan Cara Mengikhlaskan dan Bergerak Maju
14 Agustus 2025Kegiatan Xun Fa Xiang (Menghirup Harumnya Dharma) digelar di Ruang Budaya Humanis, Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi Cengkareng. Sebanyak 48 relawan hadir mendengarkan materi “Membangun Tekad untuk Melenyapkan Belenggu”.

Waisak 2557: Belajar dari Relawan Daun Bodhi
13 Mei 2013 Perayaan ini dilakukan untuk membalas budi luhur Sang Buddha, orang tua dan semua makhluk hidup. Pada perayaan kali ini para relawan membentuk formasi daun Bodhi selama upacara berlangsung sehingga membutuhkan persiapan yang matang.
Keinginan Untuk Berbuat Kebajikan
07 Mei 2013 Kegiatan tersebut rutin dilaksanakan pada minggu ketiga setiap bulannya dan pada bulan depan (Mei 2013) kegiatan pelestarian lingkungan akan dilakukan pada minggu pertama setiap bulannya.
Gathering Relawan: Berbagi Ladang Berkah
06 Mei 2013 Penjelasan ini tentu sangat penting mengingat bahwa untuk mengambil sebuah tanggung jawab akan ladang berkah, kita harus terlebih dahulu tahu ladang berkah apa saja yang tersedia.
Lantunan Sutra Teratai yang Meneduhkan
26 April 2013 Kegiatan Gong Xiu sesungguhnya sangat perlu untuk para relawan yang senantiasa padat dengan aktivitas, untuk bisa duduk bersama-sama, mengistirahatkan pikiran-pikiran yang sibuk, mengheningkan pikiran serta meneduhkan batin.
Dalam Masa Penuh Kekacauan diperlukan Pertobatan Besar
25 April 2013 Namun bedah buku yang satu ini berbeda karena diadakan di hari Minggu dan juga di pagi hari, jadi bagi relawan yang kesulitan untuk hadir pada kegiatan bedah buku weekdays, bedah buku ini adalah kesempatan yang baik dan tentunya ditunggu-tunggu.
Menyebar Pesan Pelestarian Lingkungan
23 April 2013 Sosialisasi ini dimaksudkan agar warga sekitar mengetahui pentingnya pelestarian lingkungan dan tersentuh untuk ikut serta melakukan pelestarian lingkungan. Pemberian contoh untuk daur ulang sendiri dapat dimulai dari lingkup kecil, yaitu lingkup rumah dan daerah kompleknya terlebih dahulu.
Cintai Lingkungan Melalui Kegiatan Sehari-hari
19 April 2013 Udara yang dulunya sejuk juga telah tercemar dengan gas karbondioksida dan metana yang kandungannya berlebih sehingga menimbulkan efek rumah kaca. Oleh karena itu sebagai makhluk yang tinggal di bumi, tentunya kita wajib menjaga kelestarian bumi, bukan hanya untuk bumi itu sendiri tapi untuk kehidupan kita kelak agar dunia bebas dari bencana.
Sebuah Pondok Baru dengan Sejuta Asa
11 April 2013 Panti ini dihuni oleh 65 anak laki-laki usia 5-18 tahun. Anak-anak tersebut ditampung dari program razia jalanan. Sebagian dari mereka ada yang memiliki keluarga ada pula yang tidak, ada yang bersekolah dan belum bersekolah.
Kerja Keras Tim Pelayanan
04 April 2013 Selain menjadi peserta, para relawan juga dapat berpartisipasi dalam mendukung terselenggaranya acara dengan lancar. Salah satu ladang berkah tersebut adalah dengan menjadi relawan pelayanan(bagian pelayanan).
3 Shijie Luar Biasa
03 April 2013 Mereka menjadi sosok ideal di masa tua, dimana di usia yang sudah tak muda lagi mereka masih dapat bersumbangsih dan menjalin jodoh baik dengan sesama. Seperti kata Master “Bersumbangsihlah pada saat anda dibutuhkan, dan lakukanlah selama anda bisa melakukannya.”
Seragam Sebagai Identitas
03 April 2013 Kegiatan ini berfokus pada pelatihan dan penerapan nilai-nilai dasar Tzu Chi kepada para relawan yang baru mengikuti kegiatan Tzu Chi maupun yang sudah lama mengikuti kegiatan Tzu Chi.
Membulatkan Tekad di Jalan Tzu Chi
01 April 2013Dengan membawakan materi "Menggalang Hati" Johnny Shixiong memaparkan kesulitan-kesulitan yang mungkin dialami oleh para relawan dan memberikan pemahaman serta cara-cara yang dapat ditempuh untuk mengatasi kesulitan tersebut.

Belajar Menghargai Budi Orang Tua
15 Maret 2013 Kunjungan ini merupakan wujud kasih dan perhatian relawan Tzu Chi kepada para penghuni panti yang kesepian dan sebatang kara. Diharapkan dengan adanya penghiburan dari relawan, dapat mengukir seutas senyum pada wajah mereka (opa-oma).
Langkah Kecilmu Selamatkan Bumi
08 Maret 2013 Setelah melakukan senam, para relawan bahu membahu membawa sampah daur ke dalam gedung serbaguna. Mereka juga tidak lupa menggunakan “senjata perang” mereka, yaitu sarung tangan, cutter, dan masker. Maka para relawan pun siap memulai “perang” mereka dengan sampah-sampah yang nantinya akan mereka jadikan emas.