Berita
Asah Kebijaksanaan dengan Ceria
22 Agustus 2025Kelas Budi Pekerti Tzu Chi Pekanbaru kali ini mengambil tema “Bersikap Bijaksana”. Para siswa diajak belajar lewat lagu, video Master Cheng Yen, edukasi kesehatan, hingga games yang melatih kebijaksanaan dalam berbicara, memilih, dan mengambil keputusan.

Berjiwa Pantang Menyerah
21 November 2013 Ini merupakan kegiatan pertama yang dilakukan di luar kelas di tahun ajaran ini. Semua Bodhisatwa cilik begitu antusias mengikuti kegiatan ini dengan didampingi oleh papa mama tercinta. Sebelum pukul 07.30 WIB, para Bodhisatwa cilik telah berkumpul di kantor Tzu Chi dan melakukan senam bersama.
Merajut Tali Kasih dengan Masyarakat Bagansiapi-api
21 November 2013 Semangat inilah yang menjadi dorongan kuat insan Tzu Chi Pekanbaru untuk merajut tali kasih dan jalinan jodoh dengan masyarakat di Bagansiapi-api.
Bersama Menyehatkan Bumi, Mencintai Lingkungan
24 September 2013 Pada zaman modern ini, dimana pola hidup sudah sangat dimudahkan dengan produk-produk dan teknologi yang sangat efisien sehingga tanpa kita sadari sebenarnya bumi tengah menanggung beban berat akibat ulah manusia yang kurang peka terhadap pelestarian lingkungan.
Pementasan Drama Musikal Sutra Bakti Seorang Anak
16 September 2013 Berbakti kepada orangtua adalah tanggungjawab setiap anak kepada orang tuanya dimana pada era sekarang rasa tanggung jawab anak kepada orangtua sudah mulai pudar.
Memupuk Berkah di Bulan 7 (Imlek)
21 Agustus 2013 Dalam ajaran Buddha, penderitaan yang dialami adalah buah dari karma buruk yang dilakukan pada kehidupan masa lampau. Dan untuk dapat mengurangi karma buruk tersebut dengan melakukan lebih banyak kebajikan.
Bersyukur Karena Adanya Tzu Chi
21 Agustus 2013 Acara ini dicanangkan akan dilakukan setiap bulan dua kali. Hal ini dimaksudkan agar para generasi muda ini secara rutin, senantiasa memiliki asupan Dharma dan pendidikan budi pekerti yang kelak akan bermanfaat di masa depan.
Menyambut Para Bodhisatwa Cilik
21 Agustus 2013 Jumlah murid untuk kelas ini sebanyak 54 orang yang dibagi ke dalam 5 grup. Jumlah murid Xiao Thai Yang ada 38 anak yang dibagi ke dalam 4 group. Sedangkan untuk Tzu Shao Ban ada 64 anak yang dikelompokkan dalam 7 kelompok.
Menanam Benih Kebajikan Melalui Celengan Bambu
19 Agustus 2013 Tzu Chi Pekanbaru dalam beberapa tahun terakhir telah menggelar acara Pemberkahan Akhir Tahun di kota Bagansiapiapi ini, yang dirangkai dengan kunjungan kasih ke Panti Kusta maupun kunjungan kasih ke rumah penerima bantuan yang ada di kota in
Mengawali Tahun Ajaran Baru
05 Juli 2013 Setiap tahunnya, sebelum memulai tahun ajaran baru kelas budi pekerti, tim pendidikan Tzu Chi Pekanbaru selalu mengadakan pertemuan untuk menjalin keakraban dengan para Dui fu (mentor-red) dan para orang tua murid.
Semoga Kabut Asap Cepat Berlalu
04 Juli 2013 Hari itu, benih cinta kasih telah ditabur melalui pembagian masker. Semoga benih-benih tersebut bisa bertunas dan menuai kedamaian. Semoga awan biru yang kini ditutupi oleh kelabunya asap, dapat kembali pulih seperti sedia kala, dan masyarakat pun dapat kembali menghirup sejuknya embun di pagi hari.
Ketika Jalinan Jodoh Telah Tiba
15 April 2013 Semoga kita selalu bisa memiliki tekad yang kuat untuk senantiasa berada di jalan Bodhisatwa. Jika bertemu halangan dan rintangan, kita harus bisa mengatasinya. Jangan karena halangan dan rintangan tersebut membuat kita mundur.
Giat Ciptakan Berkah di Tahun Baru
04 Maret 2013 Kegiatan pengobatan pun dimulai tepat pukul 8 pagi. Satu per satu pasien berdatangan dan dilayani dengan ramah dan penuh cinta kasih oleh para relawan dan dokter. Untuk pasien yang kesulitan datang sendiri, relawan pun menjemput ke rumah.
Pameran Budaya Humanis
04 Januari 2013Isi acara gathering pendidikan hampir sama seperti yang diadakan tahun sebelumnya. Namun, ada sedikit spesial. Yakni, dihadirkan Bodhisatwa cilik yang berbakat dalam bidang musik yaitu biola dan piano untuk memainkan lagu-lagu Tzu Chi.

Kasih Untuk Opa-oma Panti Jompo
11 Desember 2012 Panti Jompo…… Ketika kata-kata ini diucapkan, hati ini terasa pilu membayangkan kondisi opa-oma yang dengan segala keterbatasan fisik dititipkan oleh keluarga di sana dan mereka harus berjuang agar tetap bertahan hidup dengan saling membantu satu dengan yang lainnya.