Berita
He Qi Tangerang Gelar Training Abu Putih: Memahami Filosofi dan Jejak Misi Kemanusiaan
27 November 2025Komunitas Tzu Chi He Qi Tangerang menggelar Training Seragam Abu Putih ke-1 (23/11/2025) di ruang Xi Shi Ting Gedung Aula Jing si, PIK dengan semangat cinta kasih dan welas asih.
Depo Malam di Gading Serpong
18 September 2010 Depo malam di Gading Serpong dimulai sejak pukul 5 sore sampai 9 malam. Depo malam ini masih tahap awal. Aktivitas pemilahan sampah tersebut hanya berlangsung setiap Jumat minggu pertama tiap bulannya dan baru berjalan selama 4 kali.
Mari Menabung Berkah
23 Juni 2010Ini kali keempat Liem Cun Bie pergi mendonorkan darah ke Yayasan Buddha Tzu Chi Kantor Perwakilan Tangerang. Sebelumnya ia juga pernah melakukan hal serupa saat mengantarkan sang istri melahirkan anak kedua
Bentuk dari Rasa Syukur Kami
11 Maret 2010Setelah merasakan sendiri cinta kasih yang diberikan oleh para tim medis dan relawan Tzu Chi, Erick dan istri mengaku “jatuh hati” dengan Tzu Chi. “Alhamdulillah, walaupun kami orang miskin, tapi mereka tetap melayani dengan baik.
Bersama Melestarikan Lingkungan
23 Februari 2010Melalui kegiatan budaya kemanusiaan dan kegiatan daur ulang, relawan Tzu Chi mengajak para mahasiswa STABN Sriwijaya untuk mempraktikkan kedua misi itu secara nyata.
Celengan Bambu Berantai
18 November 2009Siang itu Cun Bie tidak hanya mendonorkan darah, ia juga membawa dua buah celengan bambu yang telah terisi penuh. Kedua celengan itu bukanlah miliknya, tetapi milik teman dan saudaranya yang tinggal di daerah Jelambar, Jakarta Barat.
Selalu Ada Jalan untuk Sembuh
17 November 2009Setelah menikah pada tahun 2006, pasangan Agus (34) dan Sumiati (30) ini memang sulit memperoleh “momongan”. Dua kali hamil, dua kali pula Sumiati mengalami keguguran. Aura kebahagiaan mulai menghampiri pasangan ini ketika Sumiati kembali mengandung di akhir tahun 2008. Kali ini sang janin cukup kuat. Seiring tangisan pertama sang bayi pada tanggal 28 Agustus 2009, pecahlah pula tangis kebahagiaan Agus dan istrinya.
Secercah Harap untuk Husnul
30 Oktober 2009Usia 13 tahun bagi seorang gadis mestinya menjadi saat-saat yang penuh “warna” dan keceriaan. Tapi tidak demikian bagi Husnul, gadis yang mengalami cacat bibir sumbing sejak lahir.
Kesembuhan untuk Jose
30 Oktober 2009Setelah melalui proses survei dan berbagai pertimbangan, akhirnya Jose diterima sebagai pasien penerima bantuan Tzu Chi, dan dirujuk ke RSCM. Setelah menjalani berbagai pemeriksaan medis, akhirnya Jose bisa menjalani operasi pada akhir tahun 2008.
Pondasi Masa Depan Telah Dibangun
21 Oktober 2009Awal mula Tzu Chi menabur benih cinta kasihnya di STABN Sriwijaya dari pertemuan para guru agama Buddha se-Jakarta pada akhir tahun 2007 lalu. Tujuan pertemuan tersebut adalah untuk memperkenalkan misi budaya humanis Tzu Chi di sekolah mereka.
Kesempurnaan Sebuah Baksos
19 Oktober 2009Sabtu, 17 Oktober 2009 adalah hari yang penting bagi Aceng Santari dan Muhamad Subekti. Setelah lama menanti kesembuhan, akhirnya pada hari itu mereka bisa mendapatkan pengobatan secara gratis melalui bakti sosial yang diadakan oleh Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia bekerja sama dengan Korem 064 Maulana Yusuf, Banten.
Dalam Ikatan Jodoh (Bagian II)
16 Oktober 2009 “Dua-duanya sakit apa, Lin?” tanya Watiyem penasaran. “Dua-duanya sakit kanker payudara,” balas Linda. “Ya Allah..! Lah ini bagaimana, Lin?” teriak Watiyem terkejut.
Dalam Ikatan Jodoh (Bagian I)
16 Oktober 2009 Tiga tahun yang lalu adalah masa-masa yang sulit bagi si kembar Mika Sriana dan Maria Rusdiana. Setelah lulus dari sekolah menengah pertama, Maria tidak mampu lagi melanjutkan sekolah lantaran tak ada biaya.
Tonggak Budaya Humanis di STABN Sriwijaya
01 September 2009 Kerjasama Tzu Chi dengan dunia pendidikan Buddhis berawal dari simposium budaya humanis yang pernah diadakan oleh Tzu Chi yang mengundang para praktisi pendidikan Buddhis. Dalam simposium tersebut, para praktisi pendidikan Buddhis merumuskan bahwa salah satu permasalahan mendesak dan penting dalam pengajaran pendidikan humanis adalah kurangnya sumber daya manusia.
Bukan Siapa, Tetapi Apa yang Dilakukan
29 Agustus 2009 Pada hari itu, sebanyak 25 siswa Taman Kanak-kanak Little Rainbow dan 55 siswa dari Sekolah Ehipassiko mengunjungi posko daur ulang guna mempelajari apa yang dinamakan pelestarian lingkungan.







Sitemap