Berita
Dimulainya Program Bebenah Kampung Renovasi Rumah Tak Layak Huni di Kelurahan Galur
30 Juni 2025Tzu Chi Indonesia memulai Program Bebenah Kampung Renovasi Rumah Tidak Layak Huni di Kelurahan Galur, Jakarta Pusat. Kegiatan ini diawali dengan survei 47 rumah.

Tzu Ching Camp: Melihat Dunia dengan Hati
02 Desember 2011 Pikiran pertama yang terlintas saat mendengar “Tzu Ching Camp” adalah Camp di dalam tenda dengan api unggun di tengah – tengahnya. Tepat di bulan Agustus 2010, saya mengikuti Tzu Ching Camp V yang dikemas sebegitu menariknya hingga membuat saya terharu dan mengenal Tzu Chi lebih dalam.
Tzu Ching Camp: Ada Tekad, Ada Hati
01 Desember 2011 Luar biasa, itulah komentar yang diucapkan para peserta dan panitia yang melihat dan menyaksikan drama ini. Satu per satu para panitia Tzu Ching Camp VI yang tidak menjadi pemeran drama dan shou yu mengucapkan selamat kepada para pemeran.
Tzu Ching Camp: Jodoh yang Baik
29 November 2011 Ajaran yang universal diajarkan Master Cheng Yen (pendiri Yayasan Budha Tzu Chi) tanpa memandang perbedaaan agama, suku, ras, maupun golongan. Beberapa peserta ada yang menganut agama Islam yang ikut serta sebagai peserta Tzu Ching Camp.
“Wah, Hujan Beras Nih!â€
10 November 2011 Tidak ada yang menyangka bahwa sebagian relawan dengan postur tubuh yang kecil mampu mengangkat 20 kg beras sampai ke pintu gerbang. Ternyata resepnya adalah semangat dan kebahagiaan saat melihat senyum serta ucapan terima kasih para penerima bantuan.
Belajar Dharma dengan Penuh Semangat
17 Oktober 2011 Hal yang menarik dalam latihan drama ini adalah walaupun para Tzu Ching tidak berlatar belakang dunia teater, ataupun pernah mendalami seni peran, tetapi mereka dapat membawakan peran itu secara baik, dan profesional.
Mewariskan Budaya Bervegetarian
10 Oktober 2011 Menu makan siang hari ini pun siap dan kami segera membawanya ke ruang penyajian untuk disiapkan bagi 10 kelas murid-murid primary. Setelah persiapan pembagian selesai mulailah kami bawa ke lantai 1 dimana kelas anak-anak berada.
Atmosfer Cinta Kasih
26 September 2011 Setiap karung beras cinta kasih diberikan secara langsung dari tangan relawan kepada warga. Para relawan juga begitu sigap dan siap untuk membantu para warga yang kesulitan untuk mengangkat karung beras cinta kasih.
Delapan Tahun Tzu Ching Indonesia
19 September 2011 Kini tak terasa Tzu Ching telah merayakan hari jadinya yang ke-8 tahun. Sebagai ungkapan rasa syukur, maka diadakan gathering Tzu Ching pada tanggal 11 September 2011 di Aula Sekolah Lantai 4 Sekolah Cinta Kasih Tzu Chi, Cengkareng, Jakarta Barat.
Bagi Hati, Bagi Beras
12 Agustus 2011Warga dengan penuh semangat mulai berbaris rapi sembari bercanda, baik dengan sesama warga maupun relawan Tzu Chi, sehingga tampak kebahagiaan di wajah mereka. Kegiatan ini bukan pembagian beras dan minyak goreng semata, tetapi lebih bertujuan membagikan sukacita dan cinta kasih bagi sesama.

Generasi Penerus Tzu Chi
23 Juni 2011Selain untuk menambah jumlah barisan Tzu Ching, sosialisasi ini juga bertujuan agar calon relawan muda-mudi ini dapat ikut berpartisipasi dalam kegiatan Tzu Ching Camp 6 yang akan diadakan selama tiga hari dua malam di Sekolah Cinta kasih Tzu Chi pada tanggal 26-28 November nanti.

Impian Itu Kini Menjadi Nyata
20 Juni 2011Yayasan Buddha Tzu Chi Indonesia bekerjasama dengan Pemda DKI Jakarta, Kodam Jaya, Polda Metro Jaya serta beberapa perusahaan swasta nasional mengadakan Program Bebenah Kampung Tzu Chi di Cilincing, Jakarta Utara.

Niat Baik yang Tulus untuk Berbagi
23 Mei 2011Acara ini mendapatkan respon yang sangat baik dari para karyawan, staf, dan pimpinan PT. Pulau Intan. Mereka menyatakan akan menjadi donatur Tzu Chi untuk mendukung Yayasan Buddha Tzu Chi dalam berkegiatan membantu sesama.

Waisak 2555: Kesempatan Melatih Diri
19 Mei 2011Dua remaja putri dari Jatinegara, Lili dan Nely juga mengungkapkan ketertarikan mereka untuk bergabung dengan Tzu Chi. Lily bertutur bahwa ia ingin bergabung dengan Tzu Chi karena tertarik dengan ajaran Master Cheng Yen yang penuh dengan welas asih.

Keberanian dan Rendah Hati
03 Mei 2011Setelah sanggup bercerita Yulhasnir Tanjung Shixiong kembali melanjutkan, ”Suatu hari saya pergi berburu dan melihat sepasang burung. Setelah ditembak, salah satu burung itu mati dan saya bawa pulang. Namun, burung yang satu lagi mungkin pasangannya mengejar saya sampai ke rumah."
